“ Aksi GOKIL + Menantang MAUT !!! = Mendayung Perahu di Antara Lelehan Lava “
Pernahkah anda terpikirkan untuk melintasi luberan lava dengan
perahu dayung?. Aksi menantang bahaya ini dilakukan oleh Pedro Olivia, Chris
Korbulic dan Ben Stookesberry dari Brazil yang mengarungi perairan di sekitar
lelehan lava merah yang mengalir dari gunung berapi Kilauea, kepulauan Hawaii.
Mereka bertiga melakukan ekspedisi menelusuri lingkar gunung api tersebut.
Namun, itu saja dianggap tidak cukup karena Pedro memutuskan untuk menjelajahi pantai dengan berjalan kaki. Bahkan, dia nekad menguji suhu panas lava sekitar 700 hingga 1100 derajat celcius dengan mencelupkan dayungnya dan segera mengangkatnya sebelum terbakar. Selama seharian, kelompok ini menjelajahi aliran lava dari tebing berketinggian 200 kaki di saat air yang telah bercampur lava merah dengan suhu 50 derajat celcius menerjang ganas.
Namun, itu saja dianggap tidak cukup karena Pedro memutuskan untuk menjelajahi pantai dengan berjalan kaki. Bahkan, dia nekad menguji suhu panas lava sekitar 700 hingga 1100 derajat celcius dengan mencelupkan dayungnya dan segera mengangkatnya sebelum terbakar. Selama seharian, kelompok ini menjelajahi aliran lava dari tebing berketinggian 200 kaki di saat air yang telah bercampur lava merah dengan suhu 50 derajat celcius menerjang ganas.
Dari pengalamannya, Ben mengungkapkan bahwa salah satu ancaman
terbesar adalah uap beracun yang dihasilkan saat lava menghempas ke dalam air.
Saat itu, air laut bisa membakar kedua tangan mereka.Selama perjalanan, mereka
telah menjelajahi 300 air terjun dan sungai di 4 pulau: Big Island, Kauai, Maui
dan Oahu. Kilauea adalah salah satu gunung berapi teraktif di dunia.Gunung ini
melingkari sisi barat daya Big Island di Hawaii.
Kebanyakan peneliti merujuknya sebagai bagian dari gunung Mauna
Loa. Namun berdasarkan data geologi, Kilauea adalah sebuah gunung terpisah.
Tercatat ada sebanyak 61 letusan aktif sejak tahun 1983. Ketinggian gunung ini
sekitar 4.190 kaki di atas permukaan laut dan mencakup 14 persen wilayah Big
Island. Gunung ini memuntahkan lava di sepanjang sisi yang mengalir ke Samudera
Pasifik. Berikut ini adalah foto-foto luar biasa dari Pedro dan rekan-rekannya.
Teori Marvin
Zuckerman
“Sensation Seeking”
Menurut
Zuckerman, sensation seeking dideskripsikan sebagai kebutuhan untuk
bervariasi/beragam, baru, kompleks/rumit, sensasi yang intens dan pengalaman
serta kesukarelaan dalam mengambil resiko secara fisik, sosial, legal, dan
secara financial demi sebuah pengalaman.
Dengan
menggunakan metode factor analysis,Marvin Zuckerman (1983) mengidentifikasikan
empat komponen dari sensation seeking :
1. Thrill and adventure seeking : Sebuah keinginan untuk terikat dalam
aktivitas fisik yang melibatkan kecepatan, bahaya, dan hal yang menantang
gravitasi seperti bungee jumping, parachuting dan scuba diving.
2. Experience seeking : Mencari pengalaman baru melalui perjalanan,
lagu, seni.
3. Disinhibition : Kebutuhan untuk mencari aktivitas sosial
yang liar.
4. Boredom susceptibility : Tidak melakukan pengalaman yang berulang,Pekerjaan yang rutin,dan menjadi orang yang dapat
diprediksi,dan merasa tidak puas/gelisah jika melakukan pengalama/pekerjaan
yang bersifat berulang maupun rutin.
Analisa kasus
berdasarkan teori marvin Zuckerman
Dari
berita di atas dapat kita lihat bahwa Pedro Olivia, Chris Korbulic dan Ben
Stookesberry dari Brazil adalah sensation seeker.Berdasarkan teori marvin
Zuckerman tentang sensation seeking bahwa seseorang dapat dikatakan sebagai
sensation seeker jika orang tersebut memiliki kebutuhan untuk
bervariasi/beragam, baru, kompleks/rumit, sensasi yang intens dan pengalaman
serta kesukarelaan dalam mengambil resiko secara fisik, sosial, legal, dan
secara financial demi sebuah pengalaman.Ketiga orang ini berani melakukan
sesuatu yang tidak biasa dilakukan orang lain,mereka berani menentang bahaya
untuk memenuhi kebutuhan akan pengalaman dan sensasi yang baru,selain itu
mereka pasti sudah tahu apa resiko dari aksi yang mereka lakukan tetapi mereka
tetap melakukannya meskipun sudah tahu apa resikonya,bisa kita katakana bahwa
sensation seeker adalah seorang petualang/adventurer.Aksi yang mereka lakukan
ini menantang bahaya dan membutuhkan kecepatan dan kecermatan untuk dapat
melewatinya,Bayangkan saja mendayung perahu di atas lelehan lava bukanlah hal
yang mudah menurut saya itu adalah hal yang “gila”.
Dilihat
dari artikel di atas Ben mengungkapkan bahwa salah satu ancaman terbesar adalah uap
beracun yang dihasilkan saat lava menghempas ke dalam air. Saat itu, air laut
bisa membakar kedua tangan mereka,hal ini membuktikan bahwa komponen pertama
dari sensation seeking yaitu thrill and adventure sudah terpenuhi dimana mereka
berani menantang dan melakukan aksi yang berbahaya,dan mengancam demi sebuah
kepuasan akan pengalaman baru mereka.Kemudian komponen kedua dari sensation
seeking yaitu experience seeking juga sudah terpenuhi dimana mereka mencari
pengalaman baru melalui perjalanan lagu seni mereka mencari pengalaman melalui
kebebasan bereksplorasi tanpa batas dimana mereka melakukan perjalanan ke
beberapa air terjun di beberapa pulau dari perjalanan ini mereka menambah
pengalaman mereka.Komponen ketiga yaitu Disinhibition:Kebutuhan
untuk mencari aktivitas sosial yang liar juga sudah terpenuhi mereka dalam
menambah pengalaman dan sensasi mereka melakukan perjalanan ke tempat yang
berbahaya dan mengancam ini berarti aktivitas yang mereka lakukan ini bersifat
liar.Komponen terakhir dari sensation seeking menurut marvin Zuckerman adalah
boredom susceptibility dalam artikel ini perjalanan yang meraka lakukan
bersifat bebas dan bukan sesuatu yang bersifat rutin karena mereka melakukan banyak
penjelajahan ke banyak tempat bukan hanya di satu tempat saja.
Berdasarkan analisis di atas maka
dapat saya simpulkan bahwa artikel ini adalah artikel terkait sensation seeking
dan dapat saya katakana baik Pedro Olivia, Chris
Korbulic dan Ben Stookesberry adalah sensation seeker.
REFERENSI :
Schultz dan Schultz. 2005. Theories of Personality
Schultz dan Schultz. 2005. Theories of Personality