3.1 PENGERTIAN PENYELESAIAN
MASALAH
Tanpa adanya sebuah konsep untuk
memahami sesuatu, mustahil kita dapat menyelesaikan suatu permasalahan. Karena
jika kita mengerti tentang konsep suatu hal, maka kita akan lebih memahami apa
isi dari pemikiran tersebut. Saat kita berpikir, maka kita sedang menggunakan
kemampuan kognitif kita dalam proses berpikir dan menyelesaikan masalah. Disini
kita akan membicarakan proses umum bagaimana kita memecahkan masalah. Menurut
Lahey, definisi dari penyelesaian masalah adalah sebagai proses berpikir
melalui informasi yang didapat untuk mencapai suatu tujuan yang disana terdapat beberapa
kendala/masalah.
3.2 TAHAPAN DALAM PEMECAHAN MASALAH
Ada 3 cara yang melibatkan proses
mental/kognisi dalam menyelesaikan masalah yang harus dilakukan secara
berurutan, yaitu pertama kita harus merumuskan suatu masalah untuk memutuskan
jenis masalah yang bagaimana yang sedang kita hadapi. Kedua, kita butuh untuk
mengevaluasi unsur-unsur masalah tersebut agar kita dapat memutuskan cara apa
dan informasi yang bagaimana yang kita butuhkan dalam menyelesaikan masalah
tersebut. Dan akhirnya, kita perlu untuk membentuk daftar solusi dan
mengevaluasinya.
1.2.1
MERUMUSKAN
MASALAH
Sebelum kita dapat memecahkan masalah, kita harus bisa
menjelaskannya secara jelas dan spesifik. Kadang-kadang masalah yang kita
hadapi itu sudah jelas. Contohnya, saya haus, tetapi saya tidak punya air; apa
yang harus saya lakukan? Di saat yang lain, sifat dasar suatu masalah tidak
begitu jelas terlihat. Oleh karena itu, untuk memecahkan suatu masalah, kita
harus mengetahui apa masalah sebenarnya.Seperti yang dikatakan oleh Micahel
Posner (1973), kunci untuk pemecahan masalah yang efektif biasanya adalah
rumusan awal masalah itu sendiri
3.2.2 MEMAHAMI DAN
MENGATUR UNSUR-UNSUR DARI MASALAH
Setelah merumuskan masalah,
unsur-unsur yang tersedia dalam masalah tersebut, seperti informasi dan sumber
sumber lain yang tersedia untuk kita. Seringkali pemecahan masalah yang efektif
mengharuskan kita fleksibel dalam menafsirkan makna dan kegunaan unsur-unsur
tersebut. Dan banyak masalah di kehidupan yang membutuhkan wawasan untuk
menyusun kembali unsur-unsur masalah tersebut. Terkadang, pemecahan masalah
yang efektif membutuhkan kita sebagai penerjemah dan pengguna alat yang fleksibel. Salah satu hal dimana
pemecahan masalah oleh manusia agak diduga keliru karena kita sring tidak cukup fleksibel dalam mengevaluasi
bagian-bagian dari suatu masalah.
Dalam
mengevaluasi bagian-bagian dari suatu masalah, kita biasanya dibatasi dan
terjebak oleh “rutinitas mental”, atau dalam istilah psikologi, kita terjebak
dalam mental set. Mental set
diartikan sebagai cara yang sudah biasa dilakukan dalam mendekati atau melihat
suatu masalah. Karena masalah sering membutuhkan cara baru dan fleksibel dalam
menggunakan bagian-bagiannya, cara yang biasa dalam melihat bagian-bagian dari
masalah tersebut dapat menghalangi proses pemecahan masalah.
3.2.3 MENGHASILKAN DAN
MENGEVALUASI SOLUSI ALTERNATIF
Seringkali suatu masalah memiliki
lebih dari satu solusi untuk menyelesaikannya. Strategi kognitif yang digunakan
untuk langkah-langkah dalam operasi pemecahan masalah ada 3, yaitu:
1. Trial and Error merupakan suatu bentuk
pendekatan dalam menyelesaikan masalah
yang sering kita gunakan. Trial and
error adalah solusi acak yang mungkin
dari digunakan untuk menyelesaikan masalah.
2. Algoritma adalah pola penalaran
sistematis yang menjamin menemukan solusi
yang tepat untuk suatu masalah.
3. Heuristik adalah strategi berpikir
aturan atau cara pintas mental yang pintar dan
kreatif yang memungkinkan seseorang untuk memecahkan masalah lebih mudah dan cepat tetapi tidak
menjamin solusi yang tepat.
3.3 FAKTOR EMOSIONAL DALAM
MEMBUAT KEPUTUSAN
Kita seringkali berpikir jika dalam
penyelesaian masalah hanya menggunakan proses mental, namun ternyata seringkali
dalam membuat keputusan itu tidak berdasarkan logika. Dalam situasi bebeda,
faktor kognitif dan emosi bekerja bersama untuk mengetahui persepsi kita
terhadap resiko. Banyak orang merasa bahwa mereka merasa lebih aman berkendara
di dalam mobil daripada berada di atas pesawat terbang tetapi penelitan berkata
bahwa kita lebih aman berada di udara.
Kenapa
kita banyak yang salah sangka terhadap penerbangan udara? Salah satu alasannya
adalah karena kecelakaan pesawat lebih sering terlihat di publik daripada
kecelakan mobil karena lebih banyak orang yang meninggal ketika pesawat jatuh.
Alasan lain adalah gambaran jatuh dari langit dan mengalami kecelakaan memiliki
dampak yang luar biasa terhadap emosi dalam pemikiran kita. Bayangan kecelakaan
mobil bagi sebagian besar kita tidak begitu menakutkan dibandingkan dengan
kecelakaan pesawat.
3.4 PEMECAHAN MASALAH SECARA
KREATIF : BERPIKIR
3.4.1 KONSEP BERPIKIR
Kreativitas sangat dihargai dalam
budaya kita, tetapi itu adalah konsep yang susah untuk didefinisikan. Tetapi ada
definisi ilmiah tertentu telah diterima secara luas di kalangan peneliti dan
ada perbedaan antara cara-cara di mana para ilmuwan mendefinisikan kreativitas
dan cara berpikirnya oleh mereka dalam seni. Menurut Stenberg, berpikir kreatif
adalah kombinasi dari flexibilitas dalam berpikir dan menyusun kembali
pemahaman untuk memproduksi ide yang inovatif dan solusi baru. Guilford (1950,1967)
mengemukakan konsep dari berpikir yang memberikan kerangka kerja yang sangat baik
untuk pemahaman kreativitas. yaitu :
1. Berpikir
konvergen adalah pemikiran yang logis, nyata, lazim dan berfokus pada
masalah sampai solusinya ditemukan.
2. Berpikir divergen adalah cara
berpikir yang tidak diatur, hanya diarahkan sebagian, dan tidak lazim.
3.4.2 PENGERTIAN KREATIVITAS
Kreativitas seseorang mungkin
merupakan hasil dari kecerdasan. Kebanyakan dari orang-orang yang yang kita
anggap sangat kreatif juga sangat cerdas. Namun, beberapa peneliti dalam
wilayah kreativitas percaya bahwa berpikir kreatif mempunyai batas tertentu
terpisah dari kecerdasan umum.
3.4.3 PROSES KREATIF
Tanpa memperhatikan kemampuan
individu, bagaimana proses kreatif terjadi? Bertahun-tahun yang lalu, Wallas menyarankan
bahwa pemecahan masalah secara kreatif biasanya berlangsung dalam empat langkah,
yaitu :
1. Tahap persiapan merupakan tahap
awal untuk merumuskan masalah, meng - ingat
fakta-fakta yang berhubungan, dan berpikir tentang solusi yang mungkin terjadi.
2. Tahap inkubasi adalah tahap masa
istirahat. Pada saat ini orang yang men - coba untuk memecahkan masalah yang
sulit yang membutuhkan solusi kreatif, umumnya merasa perlu untuk mengatur
tersebut untuk sementara waktu setelah
masa persiapan awal.
3. Tahap iluminasi adalah masa dimana
seseorang mengacu pada wawasan yang muncul secara tiba-tiba yang berkaitan
dengan solusi.
4. Tahap terakhir yaitu tahap verifikasi adalah tahap yang melibatkan
langkah penting tapi kadang-kadang antiklimaks dari pengujian solusi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar