1
Perilaku Atipikal dan Abnormal Seksualitas
Perilaku yang terlihat tidak normal
tidak selamanya disebut sebagai abnormal, pada pembahasan ini, perilaku seksual
yang dimaksud adalah abnormal yang merupakan gangguan. Beberapa perilaku yang
tidak normal masih dapat dikatakan normal wala terdengar tidak lazim. Sebagaian
dikatakan abnormal didasarkan pada kesadaran tertentu dan perilaku seksual yang
memang merupakan gangguan disebut dengan abnormal
behavior. Perilaku yang menyimpang yang termasuk kedalam abnormal dapat
membahayakan bagi pelaku maupun orang lain.
1. Transvetisme
dan Transseksual
Kedua ini sangat mirip dan sering sekali
membingungka karena mereka berdua melibatkan berpakaian dari gender yang
berbeda. Tetapi mereka memiliki sedikit kesamaan dan mereka jarang berbahaya
bagi orang lain. Transvetisme merujuk kepada berpakaian seperti perempuan atau
laki-laki yang berbeda gender dengan dirinya. Transvetis sering menyatakan
bahwa jika mereka berpakian yang berbeda dari gendernya mereka lebih berhasrat
atau bergairah. Transvetis mengatakan jika mereka berpakaian yang berbeda itu
untuk membebaskan diri mereka dari pembatas jenis kelamin. Kebanyakan
transvetis adalah laki-laki yang memiliki kehidupan seks yang normal.
Kata
transvestism berasal dari bahasa latin yaitu trans “lebih” dan vestitus “berpakaian”
seseorang yang memiliki ketertarikan pada cross-dressing. Orang-orang yang
biasa berpakaian lawan jenis.
Transsexualism,
disisi lain mengacu pada kondisi dimana seseorang merasa terjebak dalam
kesalahan seks, contohnya seseorang anatominya lakilaki merasa bahwa dia
sebenarnya adalah seorang wanita yang dia beranggapan bahwa diberikan tubuh yang salah. Transseksual mungkin kadang-kadang ayau
selalu berpakaian dari jenis anatomi lainnya, tetapi ini adalah cross-sex yang tidak ada hubungannya terhadap
gairah terhadap seksual. Orang-orang hanya merasa bahwa mereka berpakaian
sesuai dengan gender mereka. Dalam beberapa contoh orang-orang yang menjalani
injeksi hormon dan operasi plastik untuk mengubah organ seks mereka menjadi
jenis kelamin yang mereka inginkan. Contohnya adalah dokter Richard Raskins,
dimana ia pada tahun 1975 operasi
berganti kelamin karena ia merasa seperti perempuan yang terjebak di
anatomi pria. Setelah operasi dia berganti nama menjadi Renee Richards dan
menjadi seorang petenis wanita.
Pergantian
seks dari pria kewanita lebih umum terjadi daripada sebaliknya, mungkina karena
pembedahan membuat penis kurang lebih baik daripada pembenahan vagina. Banyak phak
mempertimbangkan bahwa transvestism dan transsexsualism menjadi normal dalam
berbagai situasi.
2. Fetisme
Fetisme mengacu pada fakta bahwa beberapa individul
yang terangsang oleh benda-benda fisik tertentu misalnya renda atau kulit.
Fetishism dapat juga diartikan gairah seksual yang disebabkan oleh bagian tubuh
tertentu dan situasi tertentu.
Contohnya individu yang hanya terangsang oleh
payudara, bokong, mata biru dan
lain-lain. Fetish biasanya melibatkan benda mati seperti celana dalam wanita,
sepatu dan lain-lain. Biasanya fetish bergairah dengan menggunakan atau mencuri
benda dari wanita yang tidak dikenal. Fetish dianggap abnormal karena ini
mengejutkan korbannya dan berbahaya serta illegal.
3. Sadisme
dan Masokisme
Seksual sadisme adalah tindakan dalam mendapatkan
kenikmatan seksual saat menyakiti atau memberikan rasa sakit pada pasangannya.
Sedangkan seksual masokisme adalah kondisi dimana salah satu pasangan
mendapatkan kepuasan seksual saat dia
merasakan rasa sakit. Terkadang siksaan secara verbal atau “keburukan”
disubstitusi dengan rasa sakit secara fisik. Kurang lebih 5 sampai 10 persen
dari pria dan wanita merasa jika member atau menerima rasa sakit adalah nikmat
secara seksual., tetapi ini hanya disukai atau metode dari gairah seks untuk
beberapa orang. Banyak orang yang mempelajari tentang sadisme dan masokisme
atau yang biasa disebut S&M melakukannya dengan orang yang mengalamai atau
menyutujui S&M juga ikut menikmatinya dan mereka tidak menimbulkan rasa sakit
yang parah atau berbahaya secara medis contohnya menampar secara pelan,
mencubit, dst. Dalam bermacam-macam kasus, S&M mungkin bisa dianggap normal
jika perawatan yang diambil untuk mencegah kecelakaan yang membahayakan dan
satu dari pasangannya saja yang menginginkannya. Di beberapa kasus, salah satu
pasangan tidak menginginkannya dan dipaksa maka itu termasuk dalam kegiatan
S&M. Dikasus yang lain, S&M bisa menyebabkan sakit yang intens seperti
dibakar, ditendang, dsb. S&M selalu dianggap abnormal jika ada pertanyaan
tentang keikutsertaan yang sukarela dari kedua individu atau jika sakit yang
intens atau kerusakan fisik ditimbulkan. Dalam kasus yang jarang ditemukan,
mutilasi yang sadis dan pembunuhan korban untuk mendapatkan kepuasannya.
Tindakan S&M adalah abnormal yang tidak bisa dipertanyakan.
4. Voyeurism
dan Exhibitonism
Voyeurisme adalah tindakan untuk mendapatkan
kepuasan seksual dengan melihat lawan jens menanggalkan pakaian atau sedang
melakukan hubungan seksual. Voyeurs umumnya merasakan gairah ini saat orang
yang mereka intip tidak sadar dengan kehadiran mereka dan bisa berbahaya.
Mereka tidak akan terangsang seperti orang kebanyakan jika mereka berada di
perkemahan orang-orang telanjang, tetapi mereka menjadi terangsang saat
mengintip melalui jendela atau ventilasi. Karena mereka sering mengejutkan
orang yang mereka intip dan aktivitas ini adalah illegal maka voyeurisme
dianggap sebagai abnormal. Voyeurs umumnya adalah laki-laki heteroseksual yang
mempunyai masalah dalam membangun sebuah hubungan seksual yang normal karena
mereka tidak tertarik jika melihat orang yang telanjang. Beberapa voyeur bahkan
memperkosa dan melakukan tindakan kriminal lainnya, tetapi kebanyakan dari
mereka tidak ada berbahaya secara fisik.
Individu
yang melakukan eksihibinisme mendapatkan kepuasan secara seksual dengan
menunjukkan organ kelamin mereka kepada orang lain. Kebanyakan dari semua yang
mengalam eksihibinisme adalah lelaki heteroseksual yang sudah menikah, tetapi
malu dan memiliki hambatan dalam kehidupan seksnya. Orang yang mengalami
eksihibinisme umumnya ingin mengejutkan korban mereka, tetapi jarang berbahaya.
Karena perilaku mereka yang illegal dan menakutkan, eksihibinimse dianggap
sebagai abnormal.
5. Perilaku Seksual Secara Fakta
Beberapa
bentuk perilaku seksual yang menyimpang adalah benar-benar abnormal karena
mereka menyebabkan korban ketakutan dan memaksa korban. Aksi-aksi ini termasuk
pemerkosaan, kekerasan seksual pada anak-anak, dan pelecehan seksual.
a.
Pemerkosaan
Dalam pemerkosaan, seseorang dipaksa oleh orang lain untuk
melakukan hubungan seksual. Dalam kasus-kasus yang besar, pemerkosa adalah
laki-laki dan korbannya adalah perempuan. Persentase
wanita yang telah diperkosa mirip di berbagai usia,
kelompok etnis, tempat tinggal, tingkat
pendidikan, dan kelompok bahan. Kontras dengan harapan,
seseorang yang memaksa perempuan untuk melakukan hubungan seksual adalah orang
asing hanya 4 persen dalam beberapa waktu dan kenalan biasa hanya 19 persen
dalam beberapa waktu.
Pemerkosaan traumatis dan dapat
memicu PTSD. Banyak masyarakat telah mendirikan pusat krisis perkosaan, yang
menyediakan dukungan yang berkelanjutan bagi para korban diseluruh pelaporan,
investigasi, dan proses penuntutan. Pusat krisis perkosaan juga memberikan
informasi dan konseling kepada korban pemerkosaan untuk membantu mereka dalam
menyesuaikan kembali setelah korban.
Korban-korban sering ragu untuk melaporkan kasus
pemerkosaan karena proses bersaksi melawan pemerkosa dibuat tidak enak dengan
petugas investigasi dan pengacara pemerkosa. Untuk alasan ini, banyak
komunitas-komunitas membentuk pusat-pusat bahaya pemerkosaan, dimana memberikan
dukungan untuk korban selama pelaporan, penginvestigasian, dan proses
penuntutan. Pusat-pusat bahaya pemerkosaan juga memberikan penyuluhan kepada
korban pemerkosaan untuk membantu penyesuaian kembali setelah yang terjadi pada
mereka.
Ringkasan Mitos Pemerkosaan dan Fakta
Mitos
|
Fakta
|
Seorang wanita yang pergi kerumah laki-laki saat kencan pertama
menandakan dia ingin berhubungan seksual.
|
Seseorang pergi
kemana saja tidak menandakan diri mereka ingin melakukan sesuatu. Pemerkosa
memutarbalikkan presepsi mereka kepada apa yang mereka harapkan
|
Salah satu alasan bahwa wanita melaporkan pemerkosaan palsu adalah mereka
perlu menaruh perhatian pada diri mereka
|
Sangat jarang wanita melaporkan kasusu pemerkosaan yang
palsu. Melaporkan pemerkosaan adalah tindakan yang traumatis.
|
Seorang wanita yang sehat bisa menolak pemerkosa jika dia memang
menginginkannya
|
Pemerkosa sangat
kejam dan melakukan tindak kekerasan. Ini bisa memperlemah perlawanannya.
|
Wanita yang pergi keluar dengan tidak menggunakan pakaian dalam atau
memakai rok pendek adalah mencari masalah
|
Tidak ada korban yang menginginkan untuk diperkosa.
Pemerkosa bertanggung jawab terhadap perbuatan mereka.
|
b. Kekerasan seksual pada anak-anak
Banyak anak-anak diserang dan dieksploitasi secara
seksual. Ada berbagai macam tipe dari kekerasan seksual pada anak-anak. Saat
kontak seksual dilakukan oleh salah satu anggota keluarga, kekerasan seksual
ini diistilahkan sebagai incest.
Ketika ada paksaan atau ancaman untuk memaksa, kekerasan seksual ini disebut child rape (pemerkosaan anak-anak).
Ketika tidak ada ancaman untuk memaksa, kekerasan seksual ini mengacu child molestation (penganiyaan anak-anak).
Bahkan penganiyaan anak-anak dianggap sebagai perilaku seksual secara paksa
karena anak-anak tidak bisa menyutujui dalam cara yang benar pada perilaku
seksual.
Anak-anak yang pernah mengalami kekerasan seksual
menunjukkan berbagai macam emosi dan perilaku-perilaku. Jika kontak seksual
tidak mengancam untuk anak tersebut, seperti eksplorasi seksual dari orang
dewasa, jarang terjadi efek psikologis yang serius untuk anak tersebut jika
orang tuanya bisa menghadapi dengan tenang dan penuh pengertian. Ketika
kekerasan seksual terjadi, ini mengacaukan sang anak, seperti hampir selalu
pelaku adalah orang dewasa atau ketika ancaman terjadi, efek psikologis pada
korban bisa menjadi serius.
Banyak efek dari kekerasan seksual pada anak-anak
dipercaya akan panjang. Sesungguhnya, akibat dari kekerasan seksual mungkin
mirip dengan kekerasan seksual pada orang dewasa, pada anak-anak cenderung
traumatis dan menderita reaksi traumatis. (Finkelhor, 1990). Anak-anak akan
cenderung bereaksi saat pengalaman seksualnya, mengalami rasanya dikhianati
oleh orang yang melakukan kekerasan pada mereka, merasakan bahwa mereka lemah
dan hilang kontrol, dan merasa ternodai karena mereka dilecehkan (Finkelhor
& Browne, 1985).
Orang dewasa yang pedophilia merasakan kepuasan
seksual melalui kontak seksual dengan anak-anak. Mereka pertama harus
mendapatkan kepercayaan dan penerimaan dari korbannya sebelum mereka melakukan
perilaku seksual. Ini berarti penganiaya anak-anak dan pemerkosa adalah orang
yang mereka kenal dan percaya. Sebenarnya, penganiaya atau pemerkosa adalah
tetangga atau anggota keluarga, atau orang yang dikenal sebelumnya. Penganiaya
anak-anak khususnya adalah laki-laki heteroseksual dan korbannya adalah anak
perempuan atau wanita heteroseksual dan korbannya adalah anak laki-laki.
Tragisnya, banyak penganiaya anak-anak pernah melakukan kekerasan pada ratusan
anak-anak sebelum mereka ditangkap. Seperti seseorang yang melakukan
pemerkosaan pada anak-anak, laki-laki yang memerkosa atau menganiaya anak-anak
cenderung beraneka ragam dalam menutupi psikologis mereka.
c. Pelecehan
seksual
Permintaan
melayani seks, menyentuh bagian yang tidak diinginkan, dan bentuk lain dari
perilaku seksual koersif, komentar-komentar seksual merupakan pelecehan seksual.
Pelecehan seksual juga mencakup menggoda dan mengomentari sugestif pria yang
ditujukam kepada wanita di jalan yang membuat wanita tidak nyaman. Sebagai
contoh, seorang wanita yang dilecehkan secara seksual oleh bosnya mungkin
berpikir bahwa ia tidak dapat melaporkan situasi tanpa risiko kehilangan
pekerjaannya. Meskipun kurang umum, laki-laki juga menjadi korban pelecehan
seksual di perguruan tinggi dan di tempat kerja. Setiap korban pelecehan
seksual menderita dalam arti menjadi kurang nyaman dan santai di sekolah atau
bekerja. Pelecehan seksual dapat memicu tingkat serius kecemasan dan depresi.
2.2 DISFUNGSI SEKSUAL
Berbagai
macam permasalahan bisa mengganggu kesuksesan dan kenikmatan hubungan seksual.
Permasalahan ini cukup lazim dan dianggap abnormal jika berkepanjangan.
Walaupun berkepanjangan, ini tidak berarti individu tersebut memiliki “masalah
psikologis”. Masalah seksual bisa dan
sering muncul pada individu yang normal.
Disfungsi
seksual adalah gangguan-gangguan di berbagai tahap dari siklus seksual.
Penyelewengan yang berbeda-beda mungkin memiliki bermacam-macam penyebab, baik
dalam psikis maupun psikologisnya sendiri. Penyebab yang paling umum dari
penyelewengan seksual ini adalah obat-obatan, alkohol, efek samping dari obat
tertentu, dan dari beberapa penyakit. Ini sangat penting, orang yang memiliki
masalah dengan fungsi seksualnya harus dievaluasi oleh dokter spesialis bagian
sistem reproduksi seperti ginekolog ( dokter spesialis alat reproduksi wanita)
atau urolog (dokter spesialis alat reproduksi pria). Untungnya, tersedia solusi
untuk permasalahan seksual dari masalah medis. Tetapi, banyak masalah seksual
yang disebabkan psikologis.
Disfungsi
seksual diklasifikasikan menurut tahap dari respon seksual seperti ketika
mereka sedang kenginginan berhubungan seks, bergairah seks, dan orgasme.
a.
Disfungsi Hasrat Seksual
Dari
berbagai disfungsi seksual pada umumnya ada ketertarikan dan hasrat yang
terlibat dalam hubungan seksual. Ini sangat penting untuk tidak keliru dengan
gairah seksual dan frekuensi seksual. Ini juga sangat penting untuk diingat
kalau semua orang memiliki level ketertarikan seksual yang berbeda-beda.
Seseorang dikatakan memiliki gangguan hasrat seksual jika dia hampir tidak
memiliki semua hasrat untuk berhubungan dan terganggu dengan adanya kekurangan
hasrat tersebut. 2 tipe yang spesifik dari disfungsi menyebabkan kehilangan
hasrat. Pertama, hasrat seksual yang terhambat terjadi ketika seseorang
memiliki hasrat seksual yang jarang atau tidak sama sekali. Permasalah yang kedua
adalah gangguan keengganan seksual ( Sexual Aversion Disorder) dan
dikategorikan ketika seseorang benar-benar takut dan menghindari kontak seksual
dengan orang lain ( American Psychiatric Assosiciation, 1994).
Baik
wanita maupun pria mengalami gangguan dalam keinginan seksual. Ada beberapa
penyebab dari masalah ini, termasuk rasa gelisah yang ekstrem tentang
berhubungan intim atau memiliki pengalaman yang traumatis dengan seksual. Di
beberapa kasus, seseorang mungkin tidak memiliki kekurangan yang besar tentang
hasrat tetapi mungkin kurang tertarik dengan partnernya dalam sebuah hubungan
(Beck, 1995; Kaplan, 1983; Lopiccolo & Friedman, 1998).
Terapis
yang bekerja dengan masalah hasrat seksual pertama-tama dia harus memeriksa
hubungan pasiennya. Jika terdapat beberapa masalah dalam hubungan tersebut,
terapi untuk hasrat seksual ini akan cenderung fokus kepada rasa gelisah yang
dialami saat berhubungan seksual. Kegelisahan bisa menutup hasrat untuk
berhubungan dan mengganggu ketertarikan seksual. Halangan seksual mungkin hasil
dari pengalaman seseorang. Isu-isu ini diperiksa dalam konteks terapi seks,
dimana seseorang diperiksa ketakutannya dan membantu mengurangi rasa takut itu.
Terapi akan melibatkan kedua pasangan untuk menyebutkan aspek-aspek dari interaksi
seksual mereka.
b.
Disfungsi gairah seksual
Gangguan gairah seksual muncul ketika adanya
kekurangan hasrat seksual. Bagaimanapun, seseorang dikatakan memiliki gangguan
gairah seksual hanya jika kegagalan ini terjadi secara terus-menerus, bahkan
muncul dengan stimulasi seksual yang memadai, dan menghalangi kenikmatan atau
menyebabkan ketidaknyamanan. Demikian, gangguan gairah seksual, gangguan dari
proses fisik terjadi saat fase menggairahkan dari respon seksual seperti
ototnya yang tegang dan aliran darah kearah organ kelamin.
Wanita bisa memicu gangguan gairah seksual,
dikategorikan dengan kurangnya pemberian minyak pada vagina dan minimnya
pengalaman seksual yang menyenangkan ( American Psychiatric Association, 1994).
Karena banyak wanita mengalami bentuk sementara dari kesulitan ketika keadaan
tidak mendorong mereka kepada gairah seksual kadang-kadang, kekurangan dari
gairah bisa dianggap sebagai penyelewengan seksual.
Lain disfungsi
perempuan kurang umum adalah vaginismus dan dispareunia. Vaginismus mengacu
pada kontraksi involunter dari dinding vagina yang membuatnya terlalu sempit
untuk memungkinkan penis untuk masuk untuk melakukan hubungan seksual. Dalam
dispareunia, pengalaman para perempuan nyeri hububgan. Seringkali, disfngsi
tidak selalu, kondisi ini disertai dengan disfungsi orgasme dan kegelisahan
berhubungan dengan seks. Seperti disfungsi laki-laki, disfungsi perempuan
biasanya dapat dihilangkan dengan bantuan profesional.
Mirip dengan gangguan
gairah seksual pada wanita, gangguan gairah seksual laki-laki menggambarkan
proses psikologis dari kesenangan seksual pada siklus respon seksual laki-laki.
Pada laki-laki, gangguan gairah seksual umumnya adalah disfungsi ereksi (sering
disebut impotensi). Meskipun tingginya level rangsangan, tidak ada gairah yang
cukup untuk merangsang penis untuk ereksi yang cocok untuk penetrasi seksual. .
Siapapun yang telah menonton televisi baru-baru ini pasti tahu bahwa sekarang
tersedia obat untuk membantu laki-laki yang tidak mampu untuk mendapatkan
ereksi.
Ada banyak potensi
penyebab disfungsi gairah seksual, yang sebagian besar merupakan interaksi yang
kompleks antara proses psikologis dan fisik. Kecemasan, ketakutan, gangguan,
kelelahan, masalah hubungan, depresi, dan penyalahgunaan zat dapat semua
menyebabkan gangguan gairah seksual. Bahkan hanya mengkhawatirkan mengalami
ereksi kadang bisa menuju kepada kegagalan ereksi. Teknik terapi seks bisa
digunakan untuk mengurangi kegelisahan seksual dan meningkatkan pengalaman dari
sensasi seksual. Contohnya, pasangan mungkin diminta untuk menaruh perhatian
yang maksimum kepada indera mereka saat melakukan hubungan seksual untuk
meningkatkan kenikmatan seksual.
c.
Disfungsi Orgasme
Disfungsi orgasme pada
melibatkan gangguan fase klimaks dari siklus respon seksual. Jadi, meskipun
orang tersebut memiliki cukup keinginan dan gairah , siklus respon seksual
tidak berkembang menjadi orgasme . Pada wanita , disfungsi seksual orgasme
disebut sebagai penghambat orgasme wanita. Ini didefinisikan sebagai tidak
adanya kegigihan atau keterlambatan orgasme yang berkepanjangan , meskipun ada
rangsangan seksual yang cukup dan gairah ( asosiasi psikiatri Amerika , 1994 )
. Perhatikan kalimat penting pada akhir definisi ini , " meskipun ada
rangsangan seksual yang cukup dan gairah . " Istilah menghambat orgasme
wanita tidak boleh digunakan jika , misalnya, pasangan seks tidak sepenuhnya
memahami apa yang merupakan stimulasi yang memadai bagi wanita , atau pasangan
tidak cukup peduli untuk memberikan penambahan rangsangan.
Sebagai tambahan, karena perempuan mengalami banyak pola normal yang berbeda
dari respon seksual dan orgasme , keterlambatan atau tidak adanya orgasme pasti
tidak memuaskan kepada perempuan itu sebelum dianggap sebagai disfungsi seksual
. Namun, menghambat orgasme merupakan alasan umum bagi seorang wanita untuk
mencari terapi seks dari psikolog ( wincze & carey , 2001) .
Penghambatan orgasme
memiliki banyak penyebab potensial, termasuk kecemasan kinerja, hubungan
kesulitan, takut ditinggalkan, dan depresi. Seperti disfungsi seksual lainnya,
penghambatan orgasme mungkin hasil dari pengalaman traumatis seksual. Di sisi
lain, kegagalan untuk mencapai orgasme umumnya hasil dari kurangnya rangsangan
klitoris yang memadai (Goldsmith, 1988). Banyak teknik terapi seks yang
digunakan untuk mengurangi ketakutan dan kecemasan yang dibahas sebelumnya
dapat digunakan untuk mengobati penghambatan orgasme perempuan. Selain itu,
penghambatan orgasme mungkin disebabkan oleh aspek-aspek tertentu dari sebuah
hubungan atau situasi yang dapat menjadi fokus konseling.
Pada pria , yang
paling umum disfungsi orgasme melibatkan ejakulasi sebagai akibat
dari tingkat minimal rangsangan seksual , biasanya hanya setelah atau bahkan
sebelum penetrasi terjadi . Ketika masalah ini terus berlanjut dari waktu ke
waktu akan menjadi amat sulit , itu dianggap sebagai disfungsi seksual yang
dimaksud sebagai ejakulasi dini ( asosiasi psikiatri Amerika , 1994) . Ada
banyak penyebab ejakulasi dini , termasuk pengalaman , kinerja kegelisahan,
takut , dan pengalaman dini seseorang yang buruk dalam sejarah seksualnya (
wincze & carey 2001) . Bermacam-macam perawatan ejakulasi dini untuk dapat
memperpanjang periode waktu sebelum ejakulasi terjadi . Salah satu metode ,
yang disebut teknik pemerasan , membutuhkan baik pria atau pasangannya untuk
menerapkan meremas nyaman tapi tegas ke penis (baik tepat di bawah kepala atau
pada dasarnya ) untuk menghentikan orgasme akan datang
. Tekanan
dari pemerasan menyebabkan penundaan ejakulasi bila diterapkan beberapa kali sebelum
ejakulasi terjadi dengan penggunaan berulang , dapat menjadi pengobatan yang
efektif untuk ejakulasi dini, sebagai kebutuhan untuk meremas berkurang dari
waktu ke waktu ( wincze & carey , 2001).
Beberapa pria,
sebaliknya, memiliki disfungsi orgasme yang dikenal sebagai ejakulasi
terbelakang. Dalam hal ini, pria jarang bisa mengalami orgasme meskipun
rangsangan seksual yang memadai atau mampu mencapai orgasme hanya setelah
periode yang sangat panjang stimulasi (asosiasi psikiatri Amerika, 1994).
Semua disfungsi
seksual berbagi beberapa hal yang sama. Pertama, karena mereka melibatkan
perilaku seksual, seringkali sulit dan memalukan untuk mencari bantuan atau
mendiskusikan masalah sosial yang kadang-kadang menempatkan harapan
yang tidak realistis dan menuntut pada kinerja seksual perempuan dan laki-laki.
Kedua, orang-orang dengan masalah seksual mungkin percaya bahwa mereka adalah
satu-satunya orang yang memiliki kesulitan seperti, memimpin mereka untuk
percaya bahwa mereka secara psikologis abnormal. Akhirnya, karena masyarakat
menempatkan pembatasan mendiskusikan hal-hal seksual, orang sering percaya
bahwa ketika mereka memiliki masalah seksual yang mereka punya tempat untuk
berpaling untuk membantu. Ini juga tidak benar ada banyak sumber bantuan untuk disfungsi
seksual.
Seringkali, tempat
pertama untuk mencari bantuan untuk masalah seks adalah dokter yang dapat
mengevaluasi orang untuk masalah fisik mungkin berkaitan dengan kesulitan
seksual. Seorang dokter juga dapat merujuk orang dengan disfungsi seksual
seorang psikolog yang mengkhususkan diri dalam terapi seks jika diperlukan.
Terapis seks harus disertifikasi oleh asosiasi Amerika pendidik seks. Konselor,
dan terapis atau organisasi profesi lain yang serupa. Sebelum terapi dimulai,
pastikan untuk memverifikasi bahwa terapis telah menerima pelatihan yang tepat
dan mandat untuk praktek terapi seks.
2.3 MASALAH KESEHATAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN SEKSUAL
Tidak
banyak orang yang mengetahui kesehatan yang berkaitan dengan seksual, baik itu
pria maupun wanita. Padahal masalah kesehatan yang berhubungan dengan anatomi
seksual membutuhkan perhatian yang cukup. Walaupun masalah kesehatan ini adalah
masalah medis, masalah ini memiliki komponen psikologis, yaitu bagaimana
perilaku seseorang dapat mengurangi resiko terkena masalah kesehatan tersebut
dan secepatnya mendeteksi dini.
1.
Kanker
anatomi seksual
Kanker
anatomi seksual bukan hanya diderita oleh wanita dengan kanker serviks dan
kanker payudara, akan tetapi pria juga dapat terjangkit kanker yang berkaitan dengan
anatomi seksual yaitu kanker prostat.
Sangat
dianjurkan kepada wanita untuk melakukan ginekologi secara teratur untuk
memeriksa kemungkinan kanker dari leher rahim, uterus dan ovarium. Apabila
terjadi perubahan yang tidak biasa pada perputaran menstruasi dan perubahan
yang tidak normal, dapat secepatnya dilakukan pemeriksaan pada dokter. Ini
dilakukan untuk mendeteksi apakah ada kanker pada rahim dan berpeluang untuk
disembuhkan secara dini. Bukan hanya itu, penting juga untuk wanita melakukan
pemeriksaan payudara sendiri. Pemeriksaan payudara sebaiknya dilakukan setelah
masa menstruasi ketika payudara terlihat membengkak. Wanita harus berhati-hati
dan selalu memerhatikan perbedaan-perbedaan yang tidak biasa pada ukuran,
bentuk, ataupun warna pada payudara dan puting. Tanda-tanda kanker payudara
adalah kerutan pada kulit, lesung, benjolan nyeri atau perubahan yang tidak
biasa pada puting. Apabila beberapa tanda tersebut terlihat, harus secepatnya
diperiksa oleh dokter. Pemeriksaan dini kanker payudara merupakan harapan
terbaik untuk melawan penyakit yang serius ini. Selain melakukan pemeriksaan
payudara sendiri setiap bulan, penting untuk wanita yang berusia diatas 20
tahun untuk memeriksa payudara ke dokter secara rutin. Apakah seseorang harus
menerima mammogram, sinar x berdosis
rendah, sebagai pendeteksi apakah terdapat kanker sebelum mereka dapat
merasakannya pada pemeriksaan sendiri.
Terdapat
juga masalah kesehatan anatomi seksual pada pria. Pria yang berumur 16 hingga
35 tahun rentan untuk terkena kanker testis. Penting untuk pria melakukan
pemeriksaan testis secara berkala yang dilakukan sendiri. Pemeriksaan bisa
dilakukan sekali dalam sebulan. Setelah mandi, ketika skrotum dalam keadaan
relaks dan testis melonggar, pria dapat memutar testir menggunakan ibu jari dan
telunjuk secara perlahan dan lembut untuk melihat setiap benjolan ataupun nyeri
yang tidak biasa. Tak semua benjolan adalah kanker. Oleh karena itu diharapkan
untuk pria dapat memeriksakan testis pada dokter. Jika kanker dapat dideteksi secara
dini, kanker testis dapat disembuhkan dengan cepat. Apabila tak terdeteksi,
kanker testis adalah salah satu kanker yang mematikan.
2.
Penyakit
Menular Seksual
Penyakit
Menular Seksual (PMS) dapat terjadi dikarenakan mikroorganisme yang masuk
kedalam tubuh saat terjadinya kontak seksual. Orang yang terkena PMS sudah tak
terhitung jumlahnya di dunia. Beberapa penyakit menular seksual ini dapat
disembuhkan dengan baik dan beberapa juga tak bisa disembuhkan dan dapat
berakibat kematian. Tidak mengherankan apabila penyakit menular seksual
meningkat dengan tajam, dikarenakan seks yang tidak aman dan seseorang memiliki
pasangan seksual yang berbeda.
A. Sipilis
Merupakan
penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri spiral Trepodema Pallidum. Penularan sipilis
dapat melalui kontak seksual dan dapat ditularkan dari ibu ke janin selama
kehamilan atau saat kelahiran. Sipilis berlangsung melalui beberapa tahapan
infeksi. Tahap pertama ditandai dengan munculnya chancre (ulserasi keras, tidak menimbulkan rasa sakit, tidak gatal
dikulit). Ketika luka hilang, seseorang masih dikatakan sipilis karena akan
memasuki tahap sekunder. Tahap sekunder ditandai dengan ruam yang menyebar di
sekitar telapak tangan dan tumit kaki disertai dengan gejala umum seperti
demam, mual, pembengkakan kelenjar, sakit kepala, rambut rontok dan kehilangan
nafsu makan. Selama tahap primer dan sekunder, sipilis dapat disembuhkan dengan
antibiotik. Namun jika tidak diobati, maka akan berkembang menjadi stadium
tersier yang menyangkut komplikasi penyakit serius. Spiroset dapat menginfeksi
jaringan jantung, otak, sumsum tulang belakang, dan organ lainnya dan dapat
mengakibatkan kematian.
B. Gonore
Gonore
atau kencing nanah merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae. Walaupun
disebabkan oleh bakteri, kencing nanah sangat berbeda dengan sifilis. Penyakit
ini menginfeksi lapisan dalam uretra, leher rahim, rektum, tenggorokan dan
bagian putih bola mata. Pada pria gejala awal biasanya terjadi 2-7 hari setelah
infeksi. Gejala awalnya berupa rasa tidak enak pada uretra dan beberapa saat
kemudian akan terasa nyeri ketika berkemih dan keluarnya nanah dari penis.
Sedangkan pada wanita, gejala awalnya bisa terjadi 2-21 hari setelah infeksi.
Gejala awal biasanya terjadi keputihan berwarna hijau kekuningan. Dalam
kasusnya, banyak wanita merasa gatal pada wanita yang terinfeksi. Akan tetapi
banyak wanita yang terinfeksi tidak mendeteksi dini masalah ini. Penderita
sering kali tidak menyadari gejala ini selama beberapa minggu atau bulan dan
diketahui keberadaanya ketika pasangan hubungan seksualnya tertular penyakit
ini.
Wanita
dan pria homoseksual yang melakukan hubungan seksual anal (melalui anus) dapat
menderita gonore pada rektrumnya. Penderita akan merasa tidak nyaman pada anusnya
dan akan keluar cairan dari rektrumnya. Daerah sekitar anus akan memerah dan
kasar serta tinja akan dilapisi oleh lendir dan nanah.
C. Klamidia
Penyakit
menular seksual ini disebabkan oleh organisme kecil yang dapat membelah diri
dan merusak berbagai sel yang berada didalam tubuh. Chlamydia trachomatis menyebabkan penyakit yang terjadi di kelamin
dan mata. Biasanya klamidia sulit didefinisikan karena tidak ada tanda-tanda
infeksi. Infeksi akan tampak jelas dalam waktu yang lama. Kemungkinan pria akan
merasa terbakar saat buang air kecil dan mengeluarkan nanah pada penis. Apabila
klamidia masuk kedalam testis, maka akan menyebabkan infertilitas. Begitu juga
dengan wanita, klamidia menyebabkan sensasi terbakar ketika ingin buang air
kecil dan gatal pada vagina. Infeksi yang tidak diobati akan menjalar ke
saluran tuba dan berkembang menjadi penyakit inflamasi panggul mengakibatkan
demam dan penyakit serius. Penyakit ini juga dapat menyebabkan kemandulan.
Klamidia dapat diobati dengan segera dengan antibiotik apabila terdeteksi dan
kemungkinan klamidia dapat berulang.
D. Kutu
Kelamin
Kutu
kelamin (Pediculosis pubis) atau
sering disebut dengan kutu kepiting (crabs)
adalah organisme parasit yang sangat kecil menyerupai biji opium yang menggigit
kulit kelamin dan memakan darah yang menyebabkan gatal-gatal di kelamin.
Istilah kepiting digunakan karena bentuk mikroskopinya menyerupai kepiting.
Kutu biasanya melekat pada rambut di daerah kemaluan, tetapi terkadang muncul
pada bagian dimana rambut kasar hadir (seperti janggut, dada, ketiak, dll).
Telur kutu akan menempel pada batang rambut kemaluan selama kurang dari enam
hingga delapan hari sebelum menetas.
E. Genital
Herpes
Genital
herpes hanya dapat ditularkan melalui kontak seksual (oral seks, anal seks,
normal seks, masturbasi menggunakan mainan seks yang tidak steril). Herpes simplex virus adalah penyebab
dari genital herpes. Herpes genital dapat diobati akan tetapi tidak bisa
disembuhkan. Penyakit menular seksual ini dapat menyebabkan luka kelamin yang
sangat menyakitkan pada orang dewasa dan akan parah jika seseorang mempunyai
sistem imun yang kurang. Jika seseorang terjangkit genital herpes menyentuh
luka atau cairan luka, maka mereka bisa mentransfer herpes ini ke bagian tubuh
tersebut. Hal itu dapat menjadi masalah besar apabila lokasi tersebut adalah
bagian sensitif pada tubuh, terutama mata. Hal ini dapat dihindari dengan tidak
memegang luka ataupun cairan luka tersebut dan segera mungkin mencucinya
perlahan dan mencuci tangan agar herpes tidak menjalar.
F. Kutil
Kelamin
Kutil
kelamin disebabkan oleh Human
PappiloVirus (HPV). Hal ini menyebar melalui kontak seksual langsung dengan
pasangan yang terinfeksi. Kutil merupakan hal yang paling mudah ditandai gejala
infeksi HPV. Walaupun beberapa HPV dapat menyebabkan kanker serviks, kutil
kelamin tidak berbahaya. Kutil biasanya kecil, benjolan keras, akan tetapi
bervariasi pada warna, ukuran tekstur dan dapat muncul pada penis, vulva, atau
pada daerah anus. Pengobatan kutil kelamin melibatkan penghilangan kutil
melalui pembekuan, operasi lokal, ataupun metode lainnya.
G. Acquired
Immunodeficiency Syndrome (AIDS)
AIDS
adalah sekumpulan gejala dan infeksi yang timbul karena melemahnya sistem
kekebalan tubuh yang disebabkan oleh HIV (Human
Immunodeficiency Virus). Orang yang terkena virus ini rentan terhadap
infeksi opertunistik. Penyakit seks menular meningkatkan resiko penularan HIV
karena dapat menyebabkan gangguan pertahanan jaringan epitel akibat adanya
borok alat kelamin dan penumpukan jaringan sel yang terinfeksi. HIV menyerang
sel darah spesifik yang dikenal dengan T-Helper
yang bertanggungjawab atas sistem kekebalan tubuh. Ketika terinfeksi HIV, butuh
beberapa tahun untuk mengetahui gejala AIDS. Biasanya 7 hingga 10 tahun setelah
terinfeksi, seseorang akan terserang gejala dengan salah satu dari banyak
infeksi (biasanya kanker dan pnenomia). Ketika seseorang mengalami gejala dari
infeksi tersebut ataupun T-Helper seseorang sudah habis, maka dapat didiagnosis
sebagai AIDS. Tes darah adalah tes defenitif untuk mendiagnosa AIDS.
Virus HIV dapat masuk ke tubuh melalui
tiga jalur, yaitu melalui kontak seksual, persentuhan dengan cairan atau
jaringan tubuh yang terinfeksi, dan ibu ke janin atau bayi selama periode
kelahiran. Walaupun HIV dapat ditularkan melalui air liur, air mata dan urin
orang yang terinfeksi, namun tidak terdapat cacatan kasus infeksi dikarenakan
cairan tersebut. Oleh karena itu, resiko secara umum dapat diabaikan. (Wikipedia.org).
Fakta
AIDS dan Pencegahan AIDS
Infeksi
pada kerusakan progresif dari sistem kekebalan merobohkan kemampuan tubuh untuk
menangkis infeksi dan penyakit lainnya. HIV dapat ditularkan melalui hubungan
seks pada orang yang terinfeksi, transfusi darah yang terkontaminasi, berbagai
jarum yang terkontaminasi, transmisi ibu dan bayi selama masa kehamilan,
melahirkan dan menyusui.
3,5
juta orang hidup dengan HIV diseluruh dunia dan 2,1 juta diantaranya dalah
remaja dan anak-anak. Remaja sangat rentan terhadap HIV karena transisi fisik
dan emosional dan berpotensi tinggi beresiko. Sebagian orang hidup dengan HIV
di ngeara berpenghasilan rendah dan menengah. HIV merupakan penyakit menular
pembunuh nomor satu di dunia. Diperkirakan 36 juta orang telah meninggal dan
1,6 juta jiwa meninggal dikarenakan HIV/AIDS pada tahun 2012. Terapi
antiretroviral (ARV) mencegah virus HIV berkembangbiak dalam tubuh. Jika
reproduksi virus HIV didalam tubuh berhenti, maka kemungkinan sistem kekebalan
akan meningkat dan memberikan perlindungan terhadap tubuh pada infeksi. Jika
pasangan HIV positif menggunakan ARV, kemungkinan besar penularan seksual
terhadap pasangan HIV negatif akan turun drastis. Menurut angka 2012, anak-anak
yang tinggal di sub-Sahara Afrika terinfeksi HIV oleh ibunya yang terinfeksi
HIV positif selama kehamilan, persalinan, atau menyusui. Lebih dari 700
anak-anak setiap hari terinfeksi virus HIV.
Ada
beberapa cara untuk mencegah penularan HIV/AIDS , yaitu:
1. Melakukan
hubungan seksual yang aman
2. Menghindari
suntik narkoba
3. Memastikan
setiap darah atau produk darah sudah diuji kelayakannya dari HIV
Tidak ada komentar:
Posting Komentar