Rabu, 18 Juni 2014

Early Childhood

Perkembangan Intelektual pada Masa Kanak-kanak Awal
l  Perkembangan kognisi
v  Pada masa kanak-kanak awal, anak berpikir konvergen Menurut teori perkembangan kognitif Piaget, anak pada masa kanak-kanak awal berada pada tahap perkembangan praoperasional (2 – 7 tahun)
v  Adapun ciri-ciri berpikir pada tahap praoperasional adalah sebagai berikut:
v  Anak mulai menguasai fungsi simbolis;
v  Terjadi tingkah laku imitasi;
v  Cara berpikir anak egosentris;
v  Cara berpikir anak centralized, Cara berpikir seperti ini dikatakan belum menguasai gejala konservasi.
v  Berpikir tidak dapat dibalik;
v  Berpikir terarah statis.
Perkembangan bahasa dan bicara
         Bahasa dibutuhkan untuk komunikasi dengan dunia luar.
         Perkembangan bahasa yang didasarkan pada imitasi dipengaruhi oleh Teori Belajar Sosial (Social Learning Theory) dari Bandura,
Menurut Chomsky dengan teorinya LAD atau Language Acquisition Device,  yakni dalam diri seseorang anak ada suatu pembawaan untuk membuat sistematik sendiri mengenai bahasa, seakan merangkum dan menyusun bahasa itu di dalam dirinya
Implikasinya dalam pendidikan
a)      Sehubungan dengan perkembnagan kognisi anak pada masa kanak-kanak awal, pendidik perlu mendorong anak melakukan kolaborasi dengan orang dewasa atau anak yang lebih besar usianya untuk menstimulasi perkembangan kognisinya di daerah sekitar kematangannya (zone of proximal development).
b)       Perkembangan bahasa dapat distimulasi oleh orang-orang terdekat anak karena anak belajar bahasa melalui meniru/modelling.


 Perkembangan Sosial-Emosional Pada Masa Kanak-Kanak Awal

  • Mengadakan hubungan dekat dengan orang-orang non keluarga.
  • Pada saat anak menjelajahi dunia prasekolah, mereka mengalami serangkaian situasi sosial yang baru dan bervariasi.
Otonomi dan inisiatif yang berkembang, serta Implikasinya pada Pendidikan
l  Menurut Erikson, anak prasekolah dalam perkembangan sosialnya berada pada peralihan dari tahap "otonomi vs rasa malu dan ragu-ragu" ke tahap "inisiatif vs rasa bersalah".  Sebagai contoh; anak pada tahap ini umumnya bertahan ingin mengerjakan segala sesuatu oleh dirinya sendiri dan berinisiatif untuk merencanakan dan bekerja mencapai tujuannya.
Implikasi:  Sebagai pendidik, perlu mendorong anak menggunakan inisiatifnya pada pengalaman sehari-hari




Tidak ada komentar:

Posting Komentar