Kamis, 19 Juni 2014

KAREN HORNEY

A.    Sejarah Hidup Karen D.Horney
Karen Danielsen Horney. Lahir di sebuah desa dekat Hamburg, Jerman. Ayahnya adalah seorang kapten kapal dengan berlatar belakang Norwegia, sedangkan ibunya adalah orang Belanda. Ayah Horney adalah seorang yang taat beragama, bersifat menguasai dengan keras sekali, angkuh, sering murung, dan pendiam, sementara ibunya adalah seorang yang menarik, periang, dan berpikiran bebas.
Horney merupakan salah satu tokoh yang memberikan pengaruh dalam Teori dalam sudut pandang Freud. Teorihorneyinidipengaruhi olehjenis kelamindanpengalaman pribadinya sendiri, sertaolehkekuatan-kekuatan sosialdan budaya.Kita dapat lihat akar dari teori kepribadian Horney di pengalaman masa kecilnya . Selama itu ia meragukan orantuanya menginginkannya atau tidak , dia percaya ayah ibunya hanya menyayangi kakaknya Bernt yang pintar menarik, menawan, lebihlincah . Sebenarnya Horney menginginkan ayahnya menyayangi dan memperhatikannya  tatapi ia terintimidasi oleh ayahnya  saat ayahnya dengan matamenakutkandantegas, selalu memnuntuk kehendaknya , ia  merasadiremehkan danditolak karenaayahnya membuatkomentar yang meremehkantentang penampilannyadaninteligensi Horney. sebagai cara untuk mendapatkan kasih sayang. Horney menjadi “putri pemuja,” .  Dan hingga usia 8 tahun teladan, melekat dan selalu mengalah .Namun begitu dia masih saja tidak percaya bahwa dia telah memperoleh cinta kasih dan rasa aman yang dia butuhkan sehingga ia berubah menjadi seorang anak yang ambisius dan suka melawan. Dia berpendapat  jika dia tidak memperoleh cinta kasih dan rasa aman, maka dia akan melakukan balas dendam kepada perasaan tidak menarik dan kurangnya.
Beberapa tahun kemudian dia menulis, “Jika aku tidak bisa menjadi cantik, maka aku harus menjadi pandai.” Dia berjanji untuk selalu menjadi yang pertama di kelasnya. Ketika dewasa, dia menyadari betapa banyak rasa permusuhan yang telah dia bangun pada masa kecil. Teori kepribadian Horney menjelaskan bagaimana rasa cinta yang tidak terpenuhi pada masa kanak-kanak mendorong berkembangnya kecemasan dan permusuhan dasar.
Meskipun cinta dan rasa aman nya sering mengalami kegagalan . Tidak halnya dengan karirnya yang maju dan sukses . Ia memutuskan untuk menjadi dokter. Selama di SMU Horney berusaha keras untuk mewujudkan cita-citanya masuk sekolah medis.. Tahun 1906 Ia memasukiKedokteran di Universitas Freiburg.Sejak saat itu ia bertemu dua orang pria . Ia jatuh cinta dengan salah seorang dan menikah dengannya , Oskar Horney . Sejak menikah, Oskar menjadi pengusaha sukses . Tahun-tahunawal pernikahanadalahmasa penderitaanbuat Horney .Ia melahirkan3anak perempuantetapi merasatidakbahagiaserta penindasan. Akhirnya pada 1927,Horney dan suaminyabercerai.
Berdasarkan pengalaman diatas Horney setuju dengan prinsip Freud  tentang pentingnya tahun-tahun awal masa kanak-kanak dalam membentuk kepribadian dewasa. Namun, mereka menyimpang dari spesifikasi bagaimana kepribadian itu terbentuk. Horney percaya bahwa tekanan sosial pada masa anak-anak, bukan tekanan biologi, mempengaruhi perkembangan kepribadian.Hubungan sosial diantara anak-anak dan orangtuanya merupakan faktor utama.
B.     Definisi Kepribadian Horney
Pandangan Karen Horney,kepribadian manusia berawal dengan perasaan tidak berdaya menghadapi kekuatan dunia yang secara potensial penuh permusuhan (potentially hostile world) sehingga anak sepenuhnya bergantung pada orangtua agar dapat bertahan. Horney berpendapat bahwa masa kecil didominasi dengan kebutuhan rasa aman, yaitu kebutuhan untuk aman dan bebas dari rasa takut.Pemenuhan akan seluruh rasa aman tersebut dipercaya sangat mempengaruhi perkembangan kepribadian anak tersebut dimasa depan. Rasa aman pada anak dipengaruhi oleh cara orang tua memperlakukan mereka.  Pelemahan rasa aman dapat berpengaruh. Seperti masa kecil Horney ( orang tuanya kurang memberikan rasa aman dan affeksi, dan Horney juga memperlakukan ketiga anaknya seperti itu).  Horney percaya bahwa anak-anak dapaat bertahan dalam rasa sakitnya dan trauma selama mereka merasa diinginkan dan dicintai.
C.    Struktur Kepribadian
Childhood Need safety
Horney setuju dengan prinsip Freud  tentang pentingnya tahun-tahun awal masa kanak-kanak dalam membentuk kepribadian dewasa. Namun, mereka menyimpang dari spesifikasi bagaimana kepribadian itu terbentuk. Horney percaya bahwa tekanan sosial pada masa anak-anak, bukan tekanan biologi, mempengaruhi perkembangan kepribadian.
Horney berpendapat bahwa masa kecil didominasi dengan kebutuhan rasa aman, yaitu kebutuhan untuk aman dan bebas dari rasa takut (Horney, 1937) .  Rasa aman pada anak dipengaruhi oleh cara orang tua memperlakukan mereka.  Orang tua akan melemahkan rasa  aman pada anak dengan menghilangkan rasa hangat dan affiliasi dalam hubungan orang tua dan anak. Hal ini merupakan masa kecil Horney ( orang tuanya kurang memberikan rasa aman dan affeksi, dan Horney juga memperlakukan ketiga anaknya seperti itu).  Horney percaya bahwa anak-anak dapat bertahan dalam rasa sakitnya dan trauma selama mereka merasa diinginkan dan dicintai.
Horney menempatkan perhatian lebih besar mengenai ketidakberdayaan bayi. Tidak seperti Adler, dia tidak mempercayai semua bayi memperlukan  perasaan ketidakberdayaan, tetapi ketika perasaan-perasaan ini  muncul mereka dapat menjadi bertingkah laku neurotic. Perasaan ketidakberdayaan anak bergantung dari tingkah laku orangtuanya. Jika anak terus berlebihan dalam kondisi kebergantungan, kemudian ketidakberdayaan ini akan terus muncul. Perasaan ketidakberdayaan yang lebih pada anak, tak sebanyak mereka memberikan sikap melawan atau memberontak terhadap orangtua. Maksudnya ini adalah anak akan menahan untu timbul permusuhan, pada prinsipnya adalah “Saya harus menahan permusuhan karena saya membutuhkan kamu”.
Anak-anak dapat dengan mudah menjadi memiliki perasaan takut terhadap orangtua setelah mereka dihukum, mendapatkan penyiksaan jasmani,atau mendapatkan dalam bentuk gertakan yang halus. Semakin banyak anak menderita,semakin banyak juga mereka akan menahan permusuhan.Ini umpamanya ,anak sedang berkata “Saya harus menahan permusuhan karena saya takut kamu”.
Kebalikannya bahwa Kasih sayang dapat menjadi alasan lain untuk menahan permusuhan terhadap orangtua.Dalam kasus ini ,para orangtua memberitahukan kepada anak mereka bagaimana mereka sangat mencintai mereka dan bagaimana para orangtua telah rela berkorban untuk mereka tetapi kehangatan dan kasih sayang orangtua menyatakan ketidak jujuran.Anak-anak menyadari bahwa bahasa dan tingkah laku adalah pengganti yang tidak baik bagi kasih sayang asli dan keamanan tetapi mereka semua ada.Anak harus menahan permusuhannya untuk menghilangkan ketakutan bahkan ketidakpuasan perasaan kasih sayang.
Perasaan bersalah menjadi alasan lain bagi anak yang menahanpermusuhan.Mereka sering memiliki perasaan bersalah tentang  permusuhan atau pertentangan.Mereka mungkin menjadi tak berguna, nakal, ekspresi penuh dosa atau tetap menyembunyikan kemarahan terhadap orangtua mereka.Perasaan bersalah yang berlebihan yang dirasakan anak akan menjadi lebih dalam yang menimbulkan permusuhan.
Idealisasi self-image (gambaran-diri)
Horney menyatakan bahwa kita semua, normal maupun neurotik, membangun self-image sebagai gambaran idealisasi dari diri kita sendiri yang mungkin ataupun tidak didasarkan dari realitas.
Ø  Pada orang normal
Self-image dibangun dalam penilaian yang realistikpada kemampuan dirinya, potensi, kelemahan, tujuan dan hubungan dengan orang lain. Image ini akan memberikan sebuah perhatian terhadap kesatuan dan penyatuan terhadap seluruh kepribadian dan menjadi suatu frame of referennce dari apa yang kita temui dalam diri kita sendiri maupun orang lain. Agar kita mampu meraih tujuan akhir dari realisasi diri (self-realization), perkembangan maksimum dan pemenuhan terhadap potensi-potensi yang kita miliki, self-image kita secara jelas akan merefleksikan diri kita sebenarnya.
Ø  Pada penderita neurotik
Para penderita neurotik ini membangun sebuah self-image ideal untuk tujuan yang sama sebagai orang normal; untuk menyatukan kepribadiannya. Usaha dalam menyatukan menyebabkan kegagalan, bagaimanapun juga, karena model dari perkembangan diri pada neurotis ini tidak sesuai dengan kenyataan. Gambaran ini hanyalah ilusi bukanlah hal ideal yang mampu diraih. Walaupun self-image neurotis jauh dari realitas, meskipun demikian hal tersebut nyata dan akurat bagi diri mereka. Orang lain bisa dengan mudah melihat gambaran yang salah tersebut, tetapi orang neurotik tidak dapat menyadarinya. Orang neurotik percaya bahwa ketidaklengkapan dan hal yang menyesatkan dalam self-image mereka yang mereka pegang adalah nyata. Self-image ideal orang-orang neurotik merupakan sebuah jalan dari apa yang mereka rasakan, yang mereka bisa lakukan atau yang seharusnya mereka lakukan.
Self-image dari neurotik bertindak sebagai pengganti ketidakpuasan terhadap rasa yang didasarkan pada realitas terhadap self-worthy dan self-confidence (kepantasan dan kepercayaan diri). Seorang neurotik kurang percaya diri karena mereka merasa tidak aman atau cemas dan self-image mereka yang salah tidak membuat mereka untuk memperbaiki kekurangan mereka. Hal ini hanya menunjukkan sebuah rasa kepura-puraan terhadap kebanggaan dan kepantasan diri mereka.
D.    Dinamika Kepribadian
Neurotic’s Needs
1.      Kebutuhan neurotik akan kasih sayang dan penerimaan
2.      Kebutuhan neurotik akan mitra yang bersedia mengurus kehidupan seseorang
3.      Kebutuhan neurotik untuk membatasi kehidupan dalam batas-batas yang sempit
4.      Kebutuhan neurotik akan kekuasaan
5.      Kebutuhan neurotik untuk mengeksploitaasi orang lain
6.      Kebutuhan neurotik akan prestise
7.      Kebutuhan neurotik anak kekaguaman pribadi
8.      Ambisi neurotik akan prestasi pribadi
9.      Kebutuhan neurotik untuk berdiri sendiri dan independensi
10.  Kebutuhan neurotik akan kesempurnaan dan ketaktercelaan

Neurotic’s Trends
1.  Moving toward people
     Memiliki ciri-ciri seperti menganggap orang lain mempunyai arti yang sangat penting dalam hidupnya, mempunyai sikap tergantung pada orang lain, ingin disenangi, dicintai dan diterima, bersikap intrapunitif (suka menghukum/ menyalahkan diri sendiri) serta mengorbankan diri sendiri dan tidak individualistis.
2.  Moving against people
     Mempunyai ciri-ciri seperti bersikap agresif, oposisional (bertentangan dengan orang lain), ingin menguasai dan menindas orang lain, tidak pernah memperlihatkan rasa takut maupun rasa belas kasihan serta menjalin hubungan dengan orang lain berdasarkan pertimbangan untung dan rugi. Sementara untuk orang yang memiliki orientasi.
3.  Moving away from people
     Mempunyai ciri-ciri seperti menjauh atau lari dari realitas, tidak mau mengadakan keterlibatan emosi dengan orang lain baik dengan mencintai, berkelahi atau berkompetisi dan individu ini selalu berusaha agar bisa hidup tanpa orang lain dan benar-benar tidak ingin tergantung pada orang lain. (Wagner, 1996)
Menurut Horney ,ini dilakukan untuk memotivasi orang yang mencari perlindungan atau jaminan serta ketentraman daripada kebahagiaan atau kesenangan. Mekanisme ini mungkin dapat mengurangi kecemasan, tetapi kerugian yang didapat dari individunya yaitu dapat mengikis kepribadian si individu sendiri.Sering kali, penderita mencari keamanan dan perlindungan dengan menggunakan salah satu dari keempat mekanisme horney tersebut dan ketidaksesuaian antara keempat mekanisme tersebut dapat dapat menjadi dasar atas permasalahan tambahan.
E.     Perkembangan Kepribadian
Pada proses perkembangannya, dimana neurosis dipertanyakan pada masa tersebut, bahwa pada sebagian kalangan menyebutkan diakibatkan oleh perlakuan ketika masa kecil, sebagian lagi menyebutkan pada faktanya bahwa neurosis bukanlah berasal dari pengalaman masa kecil.
            Jadi, hal inilah yang menjadi pertanyaan, dimana Horney menamakannya “basic evil” yaitu parental indifference, kurangnya kehangatan kasih sayang serta perhatian 
            Yang menjadi hal utama untuk memahami parental indifference ini adalah pada permasalahan “persepsi” anak. Bukanlah tujuan dari orang tua tersebut. ). Maksud baik dari orangtua bisa saja merupakan kelalaian dalam berkomunikasi dengan anak dengan menunjukkan perilaku berlebih-lebihan pada anak.
            Menyalahkan perbuatan anak yang sebenarnya tidak dilakukannya,memberi kebebasan yang tidak sesuai kebutuhan anak. Yang menjadi perhatian utama adalah bahwa banyak orangtua meskipun baik, mengetahui bahwa mereka melakukan ini adalah karena banyaknya tekanan yang muncul. Orangtua lain juga melakukannya karena mereka sendiri terkena neorosis, dan menempatkan kebutuhannya diatas kebutuhan si anak.
Horney memperhatikan bahwa stereotype orang tua terhadap anak bersifat lemah dan pasif. Reaksi pertama dari parental indifference adalah kemarahan, yang merupakan respon yang dinamakan horney “basic hostility”. Menjadi frustasi pada bimbingan pertama dan berupaya menolak dari ketidak adilan. Beberapa anak mendapatkan pertentangan ini secara efektif dan sepanjang waktu akan menjadi kebiasaan untuk hidup dalam kesusahan dengan kata lain mereka mengembangkan sebuah “aggressive coping strategy”. Mereka mengatakan pada diri mereka, “jika saya mempunyai kekuatan, tidak ada yang bisa melukai saya”.
            Kebanyakan anak-anak bagaimanapun mendapatkan diri mereka diliputi oleh “basic anxiety”, dimana pada kebanyakan anak-anak penyebabnya berasal dari ketakutan terhadap perasaan tidak diperhatikan atau diabaikan. Demi bertahan hidup, basic hostility harus ditekan dan orng tua menang. Jika ini bekerja dengan baikp ada anak, ini akan menjadi coping strategy yang diutamakan (pemenuhan) mereka akan mengatakan, “jika saya bisa membuat mu suka kepada saya,kamu tidak akan melukai saya”.
            Beberapa anak juga mendapatkan bahwa tidak agresif ataupun  pemenuhan akan memusnahkan perasaan dari parental indifference. Mereka akan mencari solusi untuk masalah ini dengan menarik diri dari keterlibatan dalam keluarga, walupun menjadi cukup untuk mereka sendiri, coping strategy yang ketiga adalah mereka akan mengatakan, “Jika saya menarik diri maka tidak ada yang bisa melukai saya”.
F.     Psikopatologi
Feminine Psychology : The Mommy Track or the Career Path?
Di awal karir nya, Horney menunjukkan ketidaksetujuannya terhadap pandangan Freud kepada wanita. Dia memulai karir pada aliran Psikologi Feminim nya di tahun 1922, dimana dia menjadi wanita pertama yang membawakan karya ilmiah pada kongres psikoanalisis internasional yang diselenggarakan di Berlin dan diketuai oleh Sigmund Freud.Horney sangat mengkritik pemikiran Freud akan penis envy, yang berasal dari narasumber wawancara klinis Freud terhadap wanita neurosis. Freudmenawarkandeskripsidaninterpretasidarifenomenadugaandari sudutpandanglaki-lakidi tempatdan waktuketika perempuandianggap sebagai wargakelas dua. Ia mensugesbahwa perempuanadalah korbananatomimereka sendiri, selamanyairi danbenciterhadap laki-lakiuntukmemilikipenis. Freudjuga menyimpulkanbahwa perempuantelahkurang berkembangsuperego nya, dan gambarantubuh yang rendah, karena perempuanpercaya bahwa mereka adalah laki-laki yang dikebiri.
Womb Envy
Horney menentang ide Freud dengan beragumentasi kalau sebenarnya laki-laki cemburu terhadap perempuan akan kapasitas keibuannya. Isu ini didasarkan pada pengalamannya akan kepuasan ketika melahirkan anak.
Laki-laki hanya memiliki sedikit peranan dalam menciptakan kehidupan yang baru
bahwa mereka harus meminimalisir womb envy mereka dan memberikan kompensasi berlebihan untuk itu dengan mencari prestasi di pekerjaan mereka. Womb envy dan kebencian yang menyertainya secara tidak sadar dimanifestasikan dalam perilaku yang dirancang untuk merendahkan dan meremehkan. Dengan menyangkal perempuan memiliki hak yang  sama, meminimalkan kesempatan mereka untuk berkontribusi kepada masyarakat, dan merendahkan upaya mereka untuk mencapai, pria mempertahankan keunggulan alami mereka. Mendasari perilaku laki-laki adalah rasa rendah diri yang berasal dari womb envy mereka.
Horney tidak menyangkal bahwa banyak perempuan yang merasa lebih rendah dari laki-laki. Yang dipertanyakan adalah pernyataan Freud tentang perasaan ini berdasarkan biologis. Meskipun perempuan menganggap diri mereka tidak memadai dibandingkan lak-laki, mereka melakukannya dengan alasan sosial, bukan karena mereka dilahirkan sebagai perempuan. Bila perempuan merasa tidak layak, itu karena mereka diperlakukan dalam budaya yang didominasi laki-laki. Setelah perkembangan generasi sosial, ekonomi, dan diskriminasi sosial, dapat dipahami kalau banyak perempuan menganggap diri mereka rendah.
The Flight from Womanhood
Sebagai hasil dari merasa lebih rendah, perempuan memilih untuk menolak sisi kewanitaannya dan berharap secara tidak sadar kalau mereka adalah laki-laki. Horney menyebut ini sebagai keluarnya dari sisi kewanitaan, sebuah kondisi yang dapat memicu terhambatnya seksual. Bagian dari rasa takut sexual yang terkait dengan kondisi ini muncul dari fantasi masa kanak-kanak tentang perbedaan ukuran penis orang dewasa dan vagina anak perempuan. Fantasi terfokus pada cedera/luka pada vagina dan rasa sakit dari pemaksaan penetrasi. Hal ini menghasilkan konflik antara keinginan alam bawah sadar untuk memiliki anak dan takut akan berhubungan intim. Jika konflik cukup kuat, hal ini dapat menyebabkan gangguan emosional yang nyata dalam menjalani hubungan dengan laki-laki.Perempuan cenderung menolak rayuan dari laki-laki.
G.    Assement and Research
Assement
Metode yang digunakan oleh Horney dalam menaksirkan kegunaan dari kepribadian manusia secara mendasar dipengauhi oleh Freud, yakni Asosiasi Bebas dan Analisa Mimpi, tetapi dengan beberapa Perubahan. Hal paling dasar yang membedakan TEknik antara  Horney dan Freud adalah Hubungan antara sang penganalisa dan Pasien. Horney percaya bahwa Frued terlalu pasif dan terlalu jauh menelaah.
Dia menyarankan  bahwa analisa yang dilakukan haruslah sebuah Usaha yang secara istimewa bersifat koperatif antara si Terapis dan si pasien.
Dengan asosiasi bebas, Horney tidak mengikuti Pendekatan Freud dalam mencoba penyelidikan tentang alam bawah sadar. Dia yakin bahwa pasien dapat dengan mudah memalsukan dan menyembunyikan sisi kehidupan mereka dari dalam dan perasaan  dari suatu peristiwa yang mereka ingat.Sebaliknya Horney memusatkan perhatiannya pada tingkah laku pasiennya terhadap orang lain. Dia menyelidiki  tingkah laku ini melalui Asosiasi Bebas.
Horney percaya bahwa masing-masing tingkah laku atau perasaan  adalah hasil dari Tingkah laku yang lebih dalam dan sebelumnya ada. Melalui Asosiasi Bebas si Penganalisa secara bertahap  membuka pengalaman awal pasien dan emosi layaknya mengupas lapisan dari bawang merah.
Horney juga percaya bahwa analisa mimpi dapat membuka sesungguhnya seseorang tersebut dan mimpi menggambarkan usaha untuk menyelesaikan masalah baik dengan cara yang membangun maupun secara neurotis. Mimpi dapat menggambarkan sekumpulan perilaku yang dapat berbeda dari gambaran pribadi. Dia juga berpendapat bahwa cara terbaik untuk memahami mimpi adalah dengan memahami perasaan dari si pasien ketika dalam mimpi.
Dia tidak menawarkan sebuah daftar tentang symbol-simbol dalam mimpi yang universal sebaliknya masing-masing mimpi dijelaskan dengan konteks dari konflik dalam diri pasien.
Kita mereka-reka dalam mengukur  Tiga kecenderungan neurotis Horney yaitu Rasa mengalah, Aggresif dan kepribadian yang  terpengaruh. Selain itu The Horney-Coolidge Type Indicator yang terdiri dari laporan penelitian pribadi adalah pengukuran lain dari pengukuran diatas.
Research
Horney menggunakan metode studi kasus. Oleh karena itu, pendekatannya, data dan Pemahamannya adalah subjek dari kritisme yang sama dari pekerjaan  Freud,Jung dan Adler. Kelemahan yang melekat dari metode studi kasus berdampak pada pekerjaannya.Horney ditentang ketika menggunakan Kenangan catatan dari pasiennya.Sama seperti Freud,Jung dan Adler, kita tidak memiliki Rekaman  yang menyeluruh dari sesi analitisnya dan data yang dia kumpulkan. Bagimanapun juga dia mencoba untuk tetap tegar dan ilmiah dalam penelitian klinisnya, merumuskan hipotesa,Menguji cobanya dalam situasi penyembuhan dan menjaga datanya oleh sesama ilmuwan.


DAFTAR PUSTAKA

Schultz, D.P & Schultz , S.E (2005) Theories of Personality (8th ed).Australia : Thomson Wadswarth 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar