A.
Sejarah
Hidup Karen D.Horney
Karen Danielsen Horney. Lahir di sebuah desa dekat
Hamburg, Jerman.
Ayahnya adalah seorang kapten kapal dengan berlatar belakang Norwegia,
sedangkan ibunya adalah orang Belanda. Ayah Horney adalah seorang yang taat
beragama, bersifat menguasai dengan keras sekali, angkuh, sering murung, dan
pendiam, sementara ibunya adalah seorang yang menarik, periang, dan berpikiran
bebas.
Horney
merupakan salah satu tokoh yang memberikan pengaruh dalam Teori dalam sudut
pandang Freud.
Teorihorneyinidipengaruhi olehjenis kelamindanpengalaman pribadinya sendiri, sertaolehkekuatan-kekuatan sosialdan
budaya.Kita dapat lihat akar dari teori
kepribadian Horney di pengalaman masa kecilnya . Selama itu ia meragukan
orantuanya menginginkannya atau tidak , dia percaya ayah ibunya hanya
menyayangi kakaknya Bernt yang pintar menarik, menawan, lebihlincah
. Sebenarnya Horney menginginkan ayahnya menyayangi dan memperhatikannya tatapi ia terintimidasi oleh ayahnya saat ayahnya dengan matamenakutkandantegas, selalu memnuntuk
kehendaknya , ia merasadiremehkan danditolak karenaayahnya membuatkomentar yang
meremehkantentang penampilannyadaninteligensi
Horney. sebagai
cara untuk mendapatkan kasih sayang. Horney menjadi “putri pemuja,” . Dan hingga usia 8 tahun teladan, melekat dan
selalu mengalah .Namun begitu dia masih saja tidak percaya bahwa dia telah
memperoleh cinta kasih dan rasa aman yang dia butuhkan sehingga ia berubah
menjadi seorang anak yang ambisius dan suka melawan. Dia berpendapat jika dia tidak memperoleh cinta kasih dan
rasa aman, maka dia akan melakukan balas dendam kepada perasaan tidak menarik
dan kurangnya.
Beberapa
tahun kemudian dia menulis, “Jika aku tidak bisa menjadi cantik, maka aku harus
menjadi pandai.” Dia berjanji untuk selalu menjadi yang pertama di kelasnya.
Ketika dewasa, dia menyadari betapa banyak rasa permusuhan yang telah dia
bangun pada masa kecil. Teori kepribadian Horney menjelaskan bagaimana rasa
cinta yang tidak terpenuhi pada masa kanak-kanak mendorong berkembangnya kecemasan
dan permusuhan dasar.
Meskipun
cinta dan rasa aman nya sering mengalami kegagalan . Tidak halnya dengan
karirnya yang maju dan sukses . Ia memutuskan untuk menjadi dokter. Selama di
SMU Horney berusaha keras untuk mewujudkan cita-citanya masuk sekolah medis..
Tahun 1906 Ia memasukiKedokteran di Universitas Freiburg.Sejak saat itu ia
bertemu dua orang pria . Ia jatuh cinta dengan salah seorang dan menikah
dengannya , Oskar Horney . Sejak menikah, Oskar menjadi pengusaha sukses . Tahun-tahunawal pernikahanadalahmasa
penderitaanbuat Horney .Ia melahirkan3anak
perempuantetapi merasatidakbahagiaserta
penindasan.
Akhirnya pada 1927,Horney dan suaminyabercerai.
Berdasarkan pengalaman diatas Horney
setuju dengan prinsip Freud tentang
pentingnya tahun-tahun awal masa kanak-kanak dalam membentuk kepribadian
dewasa. Namun, mereka menyimpang dari spesifikasi bagaimana kepribadian itu
terbentuk. Horney percaya bahwa tekanan sosial pada masa anak-anak, bukan
tekanan biologi, mempengaruhi perkembangan kepribadian.Hubungan sosial diantara
anak-anak dan orangtuanya merupakan faktor utama.
B.
Definisi Kepribadian Horney
Pandangan Karen Horney,kepribadian manusia berawal dengan perasaan tidak
berdaya menghadapi kekuatan dunia yang secara potensial penuh permusuhan (potentially
hostile world) sehingga anak sepenuhnya bergantung pada orangtua agar dapat
bertahan. Horney berpendapat bahwa masa kecil didominasi
dengan kebutuhan rasa aman, yaitu kebutuhan untuk aman dan bebas dari rasa
takut.Pemenuhan akan seluruh rasa aman tersebut dipercaya sangat mempengaruhi
perkembangan kepribadian anak tersebut dimasa depan. Rasa aman pada anak
dipengaruhi oleh cara orang tua memperlakukan mereka. Pelemahan rasa aman dapat berpengaruh.
Seperti masa kecil Horney ( orang tuanya kurang memberikan rasa aman dan
affeksi, dan Horney juga memperlakukan ketiga anaknya seperti itu). Horney percaya bahwa anak-anak dapaat
bertahan dalam rasa sakitnya dan trauma selama mereka merasa diinginkan dan
dicintai.
C.
Struktur
Kepribadian
Childhood
Need safety
Horney setuju dengan prinsip Freud tentang pentingnya tahun-tahun awal masa
kanak-kanak dalam membentuk kepribadian dewasa. Namun, mereka menyimpang dari
spesifikasi bagaimana kepribadian itu terbentuk. Horney percaya bahwa tekanan
sosial pada masa anak-anak, bukan tekanan biologi, mempengaruhi perkembangan
kepribadian.
Horney berpendapat bahwa masa kecil didominasi
dengan kebutuhan rasa aman, yaitu kebutuhan untuk aman dan bebas dari rasa
takut (Horney, 1937) . Rasa aman pada
anak dipengaruhi oleh cara orang tua memperlakukan mereka. Orang tua akan melemahkan rasa aman pada anak dengan menghilangkan rasa
hangat dan affiliasi dalam hubungan orang tua dan anak. Hal ini merupakan masa
kecil Horney ( orang tuanya kurang memberikan rasa aman dan affeksi, dan Horney
juga memperlakukan ketiga anaknya seperti itu).
Horney percaya bahwa anak-anak dapat bertahan dalam rasa sakitnya dan
trauma selama mereka merasa diinginkan dan dicintai.
Horney menempatkan perhatian lebih besar mengenai
ketidakberdayaan bayi. Tidak seperti Adler, dia tidak mempercayai semua bayi
memperlukan perasaan ketidakberdayaan,
tetapi ketika perasaan-perasaan ini muncul
mereka dapat menjadi bertingkah laku neurotic. Perasaan ketidakberdayaan anak
bergantung dari tingkah laku orangtuanya. Jika anak terus berlebihan dalam
kondisi kebergantungan, kemudian ketidakberdayaan ini akan terus muncul.
Perasaan ketidakberdayaan yang lebih pada anak, tak sebanyak mereka memberikan
sikap melawan atau memberontak terhadap orangtua. Maksudnya ini adalah anak
akan menahan untu timbul permusuhan, pada prinsipnya adalah “Saya harus menahan
permusuhan karena saya membutuhkan kamu”.
Anak-anak dapat dengan mudah menjadi memiliki
perasaan takut terhadap orangtua setelah mereka dihukum, mendapatkan penyiksaan
jasmani,atau mendapatkan dalam bentuk gertakan yang halus. Semakin banyak anak
menderita,semakin banyak juga mereka akan menahan permusuhan.Ini umpamanya
,anak sedang berkata “Saya harus menahan permusuhan karena saya takut kamu”.
Kebalikannya bahwa Kasih sayang dapat menjadi alasan
lain untuk menahan permusuhan terhadap orangtua.Dalam kasus ini ,para orangtua
memberitahukan kepada anak mereka bagaimana mereka sangat mencintai mereka dan
bagaimana para orangtua telah rela berkorban untuk mereka tetapi kehangatan dan
kasih sayang orangtua menyatakan ketidak jujuran.Anak-anak menyadari bahwa
bahasa dan tingkah laku adalah pengganti yang tidak baik bagi kasih sayang asli
dan keamanan tetapi mereka semua ada.Anak harus menahan permusuhannya untuk
menghilangkan ketakutan bahkan ketidakpuasan perasaan kasih sayang.
Perasaan bersalah menjadi alasan lain bagi anak yang
menahanpermusuhan.Mereka sering memiliki perasaan bersalah tentang permusuhan atau pertentangan.Mereka mungkin
menjadi tak berguna, nakal, ekspresi penuh dosa atau tetap menyembunyikan
kemarahan terhadap orangtua mereka.Perasaan bersalah yang berlebihan yang
dirasakan anak akan menjadi lebih dalam yang menimbulkan permusuhan.
Idealisasi self-image (gambaran-diri)
Horney menyatakan bahwa kita semua, normal maupun neurotik, membangun
self-image sebagai gambaran idealisasi dari diri kita sendiri yang mungkin
ataupun tidak didasarkan dari realitas.
Ø Pada orang normal
Self-image dibangun dalam penilaian yang realistikpada kemampuan
dirinya, potensi, kelemahan, tujuan dan hubungan dengan orang lain. Image ini
akan memberikan sebuah perhatian terhadap kesatuan dan penyatuan terhadap
seluruh kepribadian dan menjadi suatu frame of referennce dari apa
yang kita temui dalam diri kita sendiri maupun orang lain. Agar kita mampu
meraih tujuan akhir dari realisasi diri (self-realization), perkembangan
maksimum dan pemenuhan terhadap potensi-potensi yang kita miliki, self-image
kita secara jelas akan merefleksikan diri kita sebenarnya.
Ø Pada penderita neurotik
Para penderita neurotik ini membangun sebuah self-image ideal untuk
tujuan yang sama sebagai orang normal; untuk menyatukan kepribadiannya. Usaha dalam
menyatukan menyebabkan kegagalan, bagaimanapun juga, karena model dari
perkembangan diri pada neurotis ini tidak sesuai dengan kenyataan. Gambaran ini
hanyalah ilusi bukanlah hal ideal yang mampu diraih. Walaupun self-image
neurotis jauh dari realitas, meskipun demikian hal tersebut nyata dan akurat
bagi diri mereka. Orang lain bisa dengan mudah melihat gambaran yang salah
tersebut, tetapi orang neurotik tidak dapat menyadarinya. Orang neurotik
percaya bahwa ketidaklengkapan dan hal yang menyesatkan dalam self-image mereka
yang mereka pegang adalah nyata. Self-image ideal orang-orang neurotik
merupakan sebuah jalan dari apa yang mereka rasakan, yang mereka bisa lakukan
atau yang seharusnya mereka lakukan.
Self-image dari neurotik bertindak sebagai pengganti ketidakpuasan
terhadap rasa yang didasarkan pada realitas terhadap self-worthy dan
self-confidence (kepantasan dan kepercayaan diri). Seorang neurotik kurang
percaya diri karena mereka merasa tidak aman atau cemas dan self-image mereka
yang salah tidak membuat mereka untuk memperbaiki kekurangan mereka. Hal ini
hanya menunjukkan sebuah rasa kepura-puraan terhadap kebanggaan dan kepantasan
diri mereka.
D.
Dinamika Kepribadian
Neurotic’s Needs
1.
Kebutuhan
neurotik akan kasih sayang dan penerimaan
2.
Kebutuhan
neurotik akan mitra yang bersedia mengurus kehidupan seseorang
3.
Kebutuhan
neurotik untuk membatasi kehidupan dalam batas-batas yang sempit
4.
Kebutuhan
neurotik akan kekuasaan
5.
Kebutuhan
neurotik untuk mengeksploitaasi orang lain
6.
Kebutuhan
neurotik akan prestise
7.
Kebutuhan
neurotik anak kekaguaman pribadi
8.
Ambisi
neurotik akan prestasi pribadi
9.
Kebutuhan
neurotik untuk berdiri sendiri dan independensi
10. Kebutuhan neurotik akan kesempurnaan dan
ketaktercelaan
Neurotic’s Trends
1.
Moving toward people
Memiliki ciri-ciri seperti menganggap orang lain mempunyai arti yang
sangat penting dalam hidupnya, mempunyai sikap tergantung pada orang lain,
ingin disenangi, dicintai dan diterima, bersikap intrapunitif (suka menghukum/
menyalahkan diri sendiri) serta mengorbankan diri sendiri dan tidak
individualistis.
2.
Moving against people
Mempunyai ciri-ciri seperti bersikap agresif, oposisional (bertentangan
dengan orang lain), ingin menguasai dan menindas orang lain, tidak pernah
memperlihatkan rasa takut maupun rasa belas kasihan serta menjalin hubungan
dengan orang lain berdasarkan pertimbangan untung dan rugi. Sementara untuk
orang yang memiliki orientasi.
3.
Moving away from people
Mempunyai ciri-ciri seperti menjauh atau lari dari realitas, tidak mau
mengadakan keterlibatan emosi dengan orang lain baik dengan mencintai,
berkelahi atau berkompetisi dan individu ini selalu berusaha agar bisa hidup
tanpa orang lain dan benar-benar tidak ingin tergantung pada orang
lain. (Wagner, 1996)
Menurut Horney ,ini dilakukan untuk memotivasi orang
yang mencari perlindungan atau jaminan serta ketentraman daripada kebahagiaan
atau kesenangan. Mekanisme ini mungkin dapat mengurangi kecemasan, tetapi
kerugian yang didapat dari individunya yaitu dapat mengikis kepribadian si
individu sendiri.Sering kali, penderita mencari keamanan dan perlindungan
dengan menggunakan salah satu dari keempat mekanisme horney tersebut dan
ketidaksesuaian antara keempat mekanisme tersebut dapat dapat menjadi dasar
atas permasalahan tambahan.
E. Perkembangan
Kepribadian
Pada proses
perkembangannya, dimana neurosis dipertanyakan pada masa tersebut, bahwa pada
sebagian kalangan menyebutkan diakibatkan oleh perlakuan ketika masa kecil,
sebagian lagi menyebutkan pada faktanya bahwa neurosis bukanlah berasal dari
pengalaman masa kecil.
Jadi,
hal inilah yang menjadi pertanyaan, dimana Horney menamakannya “basic evil”
yaitu parental indifference, kurangnya kehangatan kasih sayang serta
perhatian
Yang
menjadi hal utama untuk memahami parental indifference ini adalah pada permasalahan
“persepsi” anak. Bukanlah tujuan dari orang tua tersebut. ). Maksud baik dari
orangtua bisa saja merupakan kelalaian dalam berkomunikasi dengan anak dengan
menunjukkan perilaku berlebih-lebihan pada anak.
Menyalahkan
perbuatan anak yang sebenarnya tidak dilakukannya,memberi kebebasan yang tidak
sesuai kebutuhan anak. Yang menjadi perhatian utama adalah bahwa banyak
orangtua meskipun baik, mengetahui bahwa mereka melakukan ini adalah karena
banyaknya tekanan yang muncul. Orangtua lain juga melakukannya karena mereka
sendiri terkena neorosis, dan menempatkan kebutuhannya diatas kebutuhan si
anak.
Horney memperhatikan bahwa stereotype orang tua terhadap
anak bersifat lemah dan pasif. Reaksi pertama dari parental indifference adalah
kemarahan, yang merupakan respon yang dinamakan horney “basic hostility”.
Menjadi frustasi pada bimbingan pertama dan berupaya menolak dari ketidak
adilan. Beberapa anak mendapatkan pertentangan ini secara efektif dan sepanjang
waktu akan menjadi kebiasaan untuk hidup dalam kesusahan dengan kata lain
mereka mengembangkan sebuah “aggressive coping strategy”. Mereka mengatakan
pada diri mereka, “jika saya mempunyai kekuatan, tidak ada yang bisa melukai
saya”.
Kebanyakan
anak-anak bagaimanapun mendapatkan diri mereka diliputi oleh “basic anxiety”,
dimana pada kebanyakan anak-anak penyebabnya berasal dari ketakutan terhadap
perasaan tidak diperhatikan atau diabaikan. Demi bertahan hidup, basic
hostility harus ditekan dan orng tua menang. Jika ini bekerja dengan baikp ada
anak, ini akan menjadi coping strategy yang diutamakan (pemenuhan) mereka akan
mengatakan, “jika saya bisa membuat mu suka kepada saya,kamu tidak akan melukai
saya”.
Beberapa
anak juga mendapatkan bahwa tidak agresif ataupun pemenuhan akan memusnahkan perasaan dari
parental indifference. Mereka akan mencari solusi untuk masalah ini dengan
menarik diri dari keterlibatan dalam keluarga, walupun menjadi cukup untuk
mereka sendiri, coping strategy yang ketiga adalah mereka akan mengatakan,
“Jika saya menarik diri maka tidak ada yang bisa melukai saya”.
F. Psikopatologi
Feminine Psychology : The Mommy
Track or the Career Path?
Di awal karir nya, Horney menunjukkan
ketidaksetujuannya terhadap pandangan Freud kepada wanita. Dia memulai karir
pada aliran Psikologi Feminim nya di
tahun 1922, dimana dia menjadi wanita pertama yang membawakan karya ilmiah pada
kongres psikoanalisis internasional yang diselenggarakan di Berlin dan diketuai
oleh Sigmund Freud.Horney sangat mengkritik pemikiran Freud akan penis envy,
yang berasal dari narasumber wawancara klinis Freud terhadap wanita neurosis. Freudmenawarkandeskripsidaninterpretasidarifenomenadugaandari
sudutpandanglaki-lakidi tempatdan waktuketika perempuandianggap sebagai
wargakelas dua. Ia mensugesbahwa
perempuanadalah korbananatomimereka sendiri, selamanyairi
danbenciterhadap laki-lakiuntukmemilikipenis. Freudjuga menyimpulkanbahwa
perempuantelahkurang berkembangsuperego nya, dan
gambarantubuh yang rendah, karena
perempuanpercaya bahwa mereka adalah laki-laki yang dikebiri.
Womb Envy
Horney menentang ide Freud dengan beragumentasi
kalau sebenarnya laki-laki cemburu terhadap perempuan akan kapasitas
keibuannya. Isu ini didasarkan pada pengalamannya akan kepuasan ketika
melahirkan anak.
Laki-laki hanya memiliki sedikit peranan dalam menciptakan kehidupan yang baru bahwa mereka harus meminimalisir womb envy mereka dan memberikan kompensasi berlebihan untuk itu dengan mencari prestasi di pekerjaan mereka. Womb envy dan kebencian yang menyertainya secara tidak sadar dimanifestasikan dalam perilaku yang dirancang untuk merendahkan dan meremehkan. Dengan menyangkal perempuan memiliki hak yang sama, meminimalkan kesempatan mereka untuk berkontribusi kepada masyarakat, dan merendahkan upaya mereka untuk mencapai, pria mempertahankan keunggulan alami mereka. Mendasari perilaku laki-laki adalah rasa rendah diri yang berasal dari womb envy mereka.
Horney tidak menyangkal bahwa banyak perempuan yang merasa lebih rendah dari laki-laki. Yang dipertanyakan adalah pernyataan Freud tentang perasaan ini berdasarkan biologis. Meskipun perempuan menganggap diri mereka tidak memadai dibandingkan lak-laki, mereka melakukannya dengan alasan sosial, bukan karena mereka dilahirkan sebagai perempuan. Bila perempuan merasa tidak layak, itu karena mereka diperlakukan dalam budaya yang didominasi laki-laki. Setelah perkembangan generasi sosial, ekonomi, dan diskriminasi sosial, dapat dipahami kalau banyak perempuan menganggap diri mereka rendah.
Laki-laki hanya memiliki sedikit peranan dalam menciptakan kehidupan yang baru bahwa mereka harus meminimalisir womb envy mereka dan memberikan kompensasi berlebihan untuk itu dengan mencari prestasi di pekerjaan mereka. Womb envy dan kebencian yang menyertainya secara tidak sadar dimanifestasikan dalam perilaku yang dirancang untuk merendahkan dan meremehkan. Dengan menyangkal perempuan memiliki hak yang sama, meminimalkan kesempatan mereka untuk berkontribusi kepada masyarakat, dan merendahkan upaya mereka untuk mencapai, pria mempertahankan keunggulan alami mereka. Mendasari perilaku laki-laki adalah rasa rendah diri yang berasal dari womb envy mereka.
Horney tidak menyangkal bahwa banyak perempuan yang merasa lebih rendah dari laki-laki. Yang dipertanyakan adalah pernyataan Freud tentang perasaan ini berdasarkan biologis. Meskipun perempuan menganggap diri mereka tidak memadai dibandingkan lak-laki, mereka melakukannya dengan alasan sosial, bukan karena mereka dilahirkan sebagai perempuan. Bila perempuan merasa tidak layak, itu karena mereka diperlakukan dalam budaya yang didominasi laki-laki. Setelah perkembangan generasi sosial, ekonomi, dan diskriminasi sosial, dapat dipahami kalau banyak perempuan menganggap diri mereka rendah.
The Flight from Womanhood
Sebagai hasil dari merasa lebih rendah, perempuan memilih untuk menolak
sisi kewanitaannya dan berharap secara tidak sadar kalau mereka adalah
laki-laki. Horney menyebut ini sebagai keluarnya dari sisi kewanitaan, sebuah
kondisi yang dapat memicu terhambatnya seksual. Bagian dari rasa takut sexual
yang terkait dengan kondisi ini muncul dari fantasi masa kanak-kanak tentang
perbedaan ukuran penis orang dewasa dan vagina anak perempuan. Fantasi terfokus
pada cedera/luka pada vagina dan rasa sakit dari pemaksaan penetrasi. Hal ini
menghasilkan konflik antara keinginan alam bawah sadar untuk memiliki anak dan
takut akan berhubungan intim. Jika konflik cukup kuat, hal ini dapat
menyebabkan gangguan emosional yang nyata dalam menjalani hubungan dengan
laki-laki.Perempuan cenderung menolak rayuan dari laki-laki.
G.
Assement
and Research
Assement
Metode yang digunakan oleh Horney dalam menaksirkan kegunaan dari kepribadian manusia secara mendasar dipengauhi oleh Freud, yakni Asosiasi Bebas dan Analisa Mimpi, tetapi dengan beberapa Perubahan. Hal paling dasar yang membedakan TEknik antara Horney dan Freud adalah Hubungan antara sang penganalisa dan Pasien. Horney percaya bahwa Frued terlalu pasif dan terlalu jauh menelaah.
Metode yang digunakan oleh Horney dalam menaksirkan kegunaan dari kepribadian manusia secara mendasar dipengauhi oleh Freud, yakni Asosiasi Bebas dan Analisa Mimpi, tetapi dengan beberapa Perubahan. Hal paling dasar yang membedakan TEknik antara Horney dan Freud adalah Hubungan antara sang penganalisa dan Pasien. Horney percaya bahwa Frued terlalu pasif dan terlalu jauh menelaah.
Dia
menyarankan bahwa analisa yang dilakukan
haruslah sebuah Usaha yang secara istimewa bersifat koperatif antara si Terapis
dan si pasien.
Dengan
asosiasi bebas, Horney tidak mengikuti Pendekatan Freud dalam mencoba
penyelidikan tentang alam bawah sadar. Dia yakin bahwa pasien dapat dengan
mudah memalsukan dan menyembunyikan sisi kehidupan mereka dari dalam dan
perasaan dari suatu peristiwa yang
mereka ingat.Sebaliknya Horney memusatkan perhatiannya pada tingkah laku
pasiennya terhadap orang lain. Dia menyelidiki
tingkah laku ini melalui Asosiasi Bebas.
Horney
percaya bahwa masing-masing tingkah laku atau perasaan adalah hasil dari Tingkah laku yang lebih
dalam dan sebelumnya ada. Melalui Asosiasi Bebas si Penganalisa secara
bertahap membuka pengalaman awal pasien
dan emosi layaknya mengupas lapisan dari bawang merah.
Horney
juga percaya bahwa analisa mimpi dapat membuka sesungguhnya seseorang tersebut
dan mimpi menggambarkan usaha untuk menyelesaikan masalah baik dengan cara yang
membangun maupun secara neurotis. Mimpi dapat menggambarkan sekumpulan perilaku
yang dapat berbeda dari gambaran pribadi. Dia juga berpendapat bahwa cara
terbaik untuk memahami mimpi adalah dengan memahami perasaan dari si pasien ketika
dalam mimpi.
Dia
tidak menawarkan sebuah daftar tentang symbol-simbol dalam mimpi yang universal
sebaliknya masing-masing mimpi dijelaskan dengan konteks dari konflik dalam
diri pasien.
Kita
mereka-reka dalam mengukur Tiga
kecenderungan neurotis Horney yaitu Rasa mengalah, Aggresif dan kepribadian
yang terpengaruh. Selain itu The
Horney-Coolidge Type Indicator yang terdiri dari laporan penelitian pribadi
adalah pengukuran lain dari pengukuran diatas.
ResearchHorney menggunakan metode studi kasus. Oleh karena itu, pendekatannya, data dan Pemahamannya adalah subjek dari kritisme yang sama dari pekerjaan Freud,Jung dan Adler. Kelemahan yang melekat dari metode studi kasus berdampak pada pekerjaannya.Horney ditentang ketika menggunakan Kenangan catatan dari pasiennya.Sama seperti Freud,Jung dan Adler, kita tidak memiliki Rekaman yang menyeluruh dari sesi analitisnya dan data yang dia kumpulkan. Bagimanapun juga dia mencoba untuk tetap tegar dan ilmiah dalam penelitian klinisnya, merumuskan hipotesa,Menguji cobanya dalam situasi penyembuhan dan menjaga datanya oleh sesama ilmuwan.
DAFTAR
PUSTAKA
Schultz,
D.P & Schultz , S.E (2005) Theories of Personality (8th
ed).Australia : Thomson Wadswarth
Tidak ada komentar:
Posting Komentar