Kamis, 19 Juni 2014

TEORI PEMROSESAN INFORMASI

Pemrosesan informasi berjalan dengan tahap sebagai berikut:
Bayangkan kalian sedang mendengarkan dosen saat menjelaskan suatu materi. Semua informasi yang masuk ke dalam memori sensori menetap dalam waktu beberapa detik atau kurang dari itu. Jika tidak memperhatikan informasi yang masuk dalam sensori memori, maka akan mudah dilupakan. Jika memper-hatikan informasi tersebut, maka informasi akan secara otomatis terkirim ke memori jangka pendek.
Berlaku juga untuk memori jangka pendek. Jika tidak memperhatikan informasi dalam memori jangka pendek, maka informasi akan mudah dilupakan. Jika memperhatikan dengan melatih informasi tersebut, seperti mencatat, maka informasi akan dikodekan untuk disimpan di dalam memori jangka panjang. Informasi yang dikodekan untuk disimpan di dalam memori jangka panjang akan menetap di sana dalam dasar permanen yang relatif. Kemampuan mengingat bergantung pada kemampuan bagaimana suatu informasi dikodekan.
1.        Encoding
Encoding mengacu pada pembentukan representasi mental dari infor-masi sehingga dapat ditempatkan di dalam memori kita. Ketika sedang mendengarkan materi yang dijelaskan dosen, mendengarkan musik, atau menonton film, informasi akan masuk ke dalam memori dengan dikodekan.
Ada dua jenis encoding, yaitu: automatic encoding, yaitu transfer informasi dari memori jangka pendek ke memori jangka panjang tanpa usaha apapun dan biasanya tanpa kesadaran, contohnya: kejadian pribadi, fakta menarik, kemampuan dan kebiasaan, dan effortful encoding, yaitu transfer informasi dari jangka pendek ke memori jangka panjang baik dengan bekerja keras untuk mengulang atau berlatih informasi atau, terutama, dengan membuat asosiasi antara informasi baru dan lama, contohnya: mempelajari tentang suatu hal yang tidak umum atau terlalu rumit atau tidak menarik.

Rehearsing
Seberapa mudahnya kita dapat mengingat atau menarik kembali memori tertentu dari otak tergantung pada seberapa banyak usaha untuk mengkodekan informasi. Ada dua jenis usaha untuk mengkodekan informasi, yaitu: maintenance rehearsal, mengacu hanya mengulangi atau berlatih informasi daripada membentuk asosiasi baru, dan elaborative rehearsal dimana melibatkan penggunaan upaya untuk secara aktif membuat asosiasi yang berarti antara informasi baru yang ingin dingat dan informasi lama atau akrab yang sudah tersimpan di memori jangka panjang. Maintenance rehearsal biasa digunakan untuk mengingat informasi hanya pada periode waktu yang singkat, seperti mengingat nomor telepon sebelum melakukan panggilan. Sementara elaborative rehearsal digunakan untuk mengingat informasi dalam periode waktu yang lama, seperti: mengingat materi dari dosen atau saat membaca literatur.

Levels of processing theory
Berapa banyak usaha dan waktu yang dimasukkan ke dalam pengkodean informasi adalah dasar untuk tingkat teori pemrosesan (Craik & Lockhart, 1972). Teori level of processing mengatakan bahwa mengingat bergantung pada bagaimana informasi dikodekan. Jika kita mengodekan dengan memperhatikan hanya fitur dasar (panjang nomor telepon), informasi hanya dikodekan pada tingkat dangkal dan mengakibatkan penarikan informasi menjadi rendah. Jika mengodekan dengan membuat asosiasi baru, informasi ini akan dikodekan pada tingkat yang lebih dalam, yang akan menghasilkan memori yang lebih baik.
Kedalaman dalam pemrosesan informasi terbagi menjadi tiga, yaitu: tingkat dangkal, dimana informasi hanya diproses berdasarkan aspek fisik dan sensorinya. Misalnya, kita hanya memikirkan huruf-huruf yang membentuk kata cinta. Lalu tingkat menengah, dimana bentuk diterjemahkan ke dalam unit yang berarti. Misalnya, kita tidak hanya memikirkan huruf yang membentuk kata cinta, tetapi juga suara fonetik tertentu yang mungkin tertaut dengan huruf tersebut. Dan terakhir tingkat terdalam, dimana informasi dianalisis dalam istilah arti. Kita melihat dalam konteks yang lebih luas dan menggambarkan asosiasi antara arti dari informasi dan jaringan pengetahuan yang lebih luas. Misalnya, kita tidak hanya memikirkan cinta sebagai sesuatu yang abstrak, tetapi juga melihat hubungan cinta terhadap orang-orang di sekitar kita dan bagaimana dia bisa mempengaruhi perilaku kita.
Kedalaman pemrosesan informasi ini penting ketika kita mempelajari materi perkuliahan. Menghafalkan satu daftar istilah kunci untuk ujian tidak akan menghasilkan penyimpanan infomasi dalam jangka panjang karena pemrosesan terjadi pada tingkat yang dangkal. Sebaliknya, memikirkan tentang arti dari istilah-istilah tersebut dan mencerminkan tentang bagaimana mereka terkait dengan informasi yang telah diketahui oleh seseorang akan menghasilkan penyimpanan yang jauh lebih efektif dan bertahan lama.

1.   Elaboration
Elaborasi, dalam pengertian ini, berarti menciptakan asosiasi yang lebih antara memori baru dan memori yang ada melalui pengolahan yang lebih dalam. Contohnya, kita tidak hanya mengingat definisi dari memori, tetapi juga mempelajari konsep memori dengan menyebutkan contoh bagaimana informasi masuk ke dalam otak, bagaimana informasi disimpan, dan bagaimana informasi dapat diingat kembali.

2.        Storing
Storing adalah proses menempatkan informasi yang dikodekan ke dalam penyimpanan mental yang relatif permanen.

3.        Retrieval
Retrieval merupakan proses mengambil kembali (mengingat) informasi yang telah ditempatkan ke dalam penyimpanan jangka pendek atau jangka panjang.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar