Ujian Semester Satu berlangsung selama 1X60 menit
atau satu jam untuk semua tingkatan kelas,dari kelas satu sampai kelas enam
Sekolah Dasar(SD),dan itu juga berlaku untuk setiap mata pelajaran.Jam 08.00
kami semua memasuki ruang kelas masing-masing,saat itu saya duduk di kursi
paling depan bersama semua teman sekelas saya,anak kelas tiga Sekolah
Dasar(SD).Setelah semua anak duduk dengan rapi di bangkunya,Guru memasuki
ruangan dengan lembar soal di tangannya dan langsung berkata:”Sebelum memulai
ujian marilah kita berdo’a,do’a dimulai”.Mendengar instruksi yang diberikan
oleh Ibu guru tersebut kami semua mulai berdo’a.Setelah do’a selesai guru kami
membagikan lembar soal ke setiap siswa dan kemudian berkata lagi:”Ambil 1
kertas dari bukunya dan tulis jawabannya di kertas tersebut.” Perintah ibu
guru,kami semua mengambil satu kertas dari buku masing-masing dan menuliskan
nama kami seperti yang diperintahkan oleh guru.Soal terdiri dari 20 pilihan
berganda,5 isian,dan 2 esai.Suasana kelas tampak tertib karena guru dengan
ketat mengawasi dan berkeliling ruang kelas hal ini tentu saja membuat kami
tidak bisa ribut sehingga suasana kelas saat itu benar-benar tertib.Saya
berusaha mengerjakan soal secara beraturan,tidak melompat satu nomor pun,karena
selama proses belajar mengajar dan juga mengerjakan soal dan pekerjaan rumah
pun guru tidak pernah menyuruh kita mengerjakan secara tidak beraturan.Saya
benar-benar mengalami kesulitan untuk menjawab soal tersebut,dan saat kami
semua sudah sampai pada bagian “isian” di nomor lima kami mengalami kesulitan karena
soalnya membahas tentang denah.Saat itu yang ditanya adalah mengenai jarak
antara jalan A ke supermarket B.Selama ini yang kami tahu hanyalah menyebutkan
bagaimana cara ataupun petunjuk/arah agar sampai ke supermarket,tetapi saat itu
pertanyaan ditukar dan kami semua kebingungan karena rasa kami tidak pernah
belajar hal seperti ini.Karena merasa sangat bingung dengan jawabannya,suasana
kelas tiba-tiba terpecah dengan suara guru yang bertanya ada yang tidak
dimengerti,mungkin guru kami mengerti dengan kesulitan yang kami hadapi melihat
semua ekspresi yang kami tunjukkan.Kami kemudian menjadi ribut dan semuanya
menunjukkan tangan dan berbicara di waktu yang bersamaan .Akhirnya guru berkata
kalau ribut tidak akan dibantu kami semua pun tertunduk,kemudian bertanya
tentang soal nomor 5 isian tersebut.Setelah guru menjelaskan cara
mengerjakannya kami pun dapat mengerjakan soal tersebut.Setelah semua pilihan
berganda dan isian selesai maka sekarang waktunya mengisi soal esai,Di soal
pertama esai diberikan sebuah cerita mengenai suatu kejadian kami diminta untuk
menjawab pertanyaan mengenai 5W+1H.Berikutnya di soal kedua kami diminta
mengarang bagaimana pengalaman liburan kami selama masa liburan di semester
lalu.Dengan semangat saya mengerjakan soal terakhir tersebut karena saya rasa
itu cukup mudah karena kita hanya diminta bercerita dalam bentuk tulisan.Saat
saya sudah setengah dari karangan saya tiba-tiba guru berkata kalau karangan
kami harus memuat unsur 5W+1H juga,itu membuatku terkejut karena tidak semua
unsur saya masukkan ke dalam cerita saya tersebut,bagaimana ini apakah saya
harus mengulang atau tidak,tapi jika guru sudah berkata seperti itu,bukan kah
saya wajib mengerjakannya,saya pun mengulang karangan saya tersebut dan
memasukkan unsur 5W+1H tersebut ke dalam karangan saya.Setelah semua selesai
akhirnya saya mengumpulkan lembar jawaban ke guru,berkemas,dan pulang ke rumah.
Kesimpulan:
Dari
cerita di atas,bisa kita lihat bahwa anak yang masih dalam proses pembelajaran
pedagogi,menjadikan guru sebagai kontrol proses belajar mengajar hal ini dapat
dilihat dari apapun yang diperintahkan guru maka murid akan
melaksanakannya,seperti ketika guru menyuruh murid untuk menjaga ketertiban
kelasnya murid akan diam seperti contoh di atas,selain itu ketika murid diminta
menjawab tentang jarak dari tempat “a” ke rempat “b” murid sulit untuk menjawab
karena pada proses pembelajaran pedagogi murid akan belajar hanya berdasarkan
isi atau pengetahuan teoritis saja hal ini juga didukung dengan pemikiran yang
berkembang secara konvergen(”convergent thinking”) dimana pada proses ini murid
akan diminta menjawab soal dengan apa yang diminta,tidak bebas dalam
menjawabnya seperti halnya dalam cerita ketika murid diminta mengerjakan soal
mengarang,murid hanya bisa mengarang berdasarkan unsur cerita 5W+1H
saja.Kemudian dalam pembelajaran pedagogi ini guru mengontrol waktu dan
kecepatan misalnya pada cerita di atas tentang berapa jam ujian berlangsung
setelah waktu habis semua murid disuruh mengumpulkan lembar jawaban
mereka,berkemas,dan pulang.Ini adalah proses pembelajaran pedagogi.
TERIMA KASIH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar