PERKEMBANGAN
PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI
2.1.1
Tokoh –tokoh dalam
psikologi industri/organisasi
1. Walter
Dill Scoot ( 1869-1955)
Melakukan
penelitian psikologi pertama dalam bidang periklanan, pemilihan dan penempatan
tenaga kerja serta pengujian dan pengelompokan calon pegawai angkatan darat
2. Hugo
Munsterberg( 1863-1916)
Pelopor
pembelajaran atau pengkajian mengenai keselamatan di tempat kerja . hugo juga
menemukan contoh pengujian dalam hal pemilihan tenaga kerja berdasarkan
bakatnya. Beliau juga salah satu orang yang memperkenalkan cara pemeriksaan ketepatan beberapa jenis
pekerjaan dengan standart yang resemi secara sah atau menggunakan pengujian
statistikal .
3. Frederick
Taylor ( 1856-1915)
Pengembangan penelitian
mengenai prinsip waktu dan gerak di lingkungan kerja.
4. Frank
dan Lillian Gilbreath
Pendekatan dalam
bentuk dan model kerja serta masalah yang terdapat didalam lingkungan
pekerjaan.
5. James
Mc.keen Catell
Penemu badan
hukum psikologi, yaitu tempat pemberi nasehat ataupun konsultasi bagi para perusahaan yang membutuhkan pelayanan
psikolog dan ini banyak menggunakan
tes-tes psikologi.
2.1.2
Masa pada perang dunia I / tahap awal
Sama halnya dengan
cabang –cabang dalam bidang ilmu psikologi
lainnya, psikologi industri dan organisasi mempunyai sejarah yang pendek. Pada
awalnya cabang ilmu ini disebut psikologi industri dan lingkupnya lebih sempit
dari definisi yang ada sekarang.
Buku Psychology of industrial efficiency
yang ditulis oleh munsterberg pada tahun 1913 merupakan buku ajar pertama dalam
bidang psikologi industri dan organisasi.
Pada
tahun 1918 . saat terjadi perang dunia
pertama. Robert yerkes , presiden APA(american psychological association) pada saat itu. Memberi masukan kepada para
psikolog di amerika untuk turut membantu para angkatan darat.dalam hal ini
yaitu membatu untuk mengelompokan serta menguji personel tentara baru yang
cocok dan tepat untuk medan
perang. Mereka mengumpulkan data-data mengenai tingkat kecerdasan,
psikomotorik, dan tes kepribadian pada calon perwira baru.
Dan
hal ini membawa dampak positif pada pengembangan psikologi industri/organisasi
karena banyak terdapat penelitian
mengenai karakteristik manusia yang diukur dengan pengukuran yang sah dan benar
pada saat itu.
Masalah
timbul ketika banyak sekali calon pendaftar perwira angkatan darat baru yang tidak tahu
ataupun belum jelas akan ditempatkan dimana dan harus diberi pelatihan apa. Maka dari itu
dibuatlah tes kecerdasan yang singkat yang diberi nama ARMY ALPHA . army alpha
sendiri dikembangkan oleh Arthur Otis . dan ini merupakan tes intelegence
pertama dalam dunia psikologi.
Setelah
pelaksanan army alpha ternyata banyak sekali peserta yang mendapat nilai nol
ataupun mendekati angka nol dikarenakan buta aksara.
Hal
ini menjadi pelopor terbentuknya tes
baru yang bernama ARMY BETA yang merupakan
tes lanjutan yang akan memberikan informasi mengenai siapa saja yang
tidak bisa menulis ataupun tidak bisa membaca.
Penemuan
jenis tes ini sangat berguna bagi perkembangan psikologi di masa –masa setelah
perang, seperti untuk menguji para imigran yang datang ke amerika yang
kebanyakan tidak bisa berbahasa inggris.
2.1.3
Masa Diantara Perang Dunia1920-1940
Setelah perang
dunia pertama. Psikologi industri berkembang dengan pesat terutama pada 1920an dan 1930an . hal ini merupakan dampak
dari kesuksesan penelitian mengenai program perekrutan angkatan darat. Banyak
perusahan yang memakai jasa
psikolog. Dan banyak lembaga pendidikan
dan universitas mulai menawarkan program
pelatihan. Badan psikologi pun muncul . dan yang
pertama kali adalah scoot company yang terdiri dari para psikolog yang berkerja
pada tes Army alpha dan beta pada perang dunia I. Namun dalam kurun waktu itu juga terjadi depresi besar dan
terbitnya studi hawthorne walaupun dampaknya pada dunia psikologi tidak terlalu dirasakan.
Studi hawthorne
merupakan penelitian yang dilakukan pada tahun 1924 di hawthorne, sebuah pabrik
western elctric. Penelitian ini mempelajari mengenai akibat dari aspek-aspek
fisik dari lingkungan kerja terhadap efisiensi pekerja. Para peneliti tersebut
mencari jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan seperti : “ apakah akibatnya
jika intesitas lampu penerangan ditingkatkan
pada tingkat produksi?, “ apakah suhu panas udara dan kelembapan
mempengaruhi produksi?”. “ apakah yang terjadi jika diadakan jam-jam
istirahat?”
Hasil
dari penelitian hawthorne ini ternyata membuat para peneliti dan para manajer
pabrik terheran-heran dan takjub. Ternyata kondisi sosial dan psikologis dari
lingkungan kerja secara potensial mempunyai akibat yang lebih penting daripada
kondisi kerja itu sendiri. Misalnya: mengubah intesitas lampu yang tadinya
terang menderang menjadi lebih gelap ternyata tidak mengurangi tingkat efisiensi kelompok pekerja tersebut. Ada faktor-faktor lain yang menyebabkan para
pekerja dapat mempertahankan taraf produksinya dalam kondisi kerja yang hampir
gelap sekalipun.
Hasil penelitian ini
akhirnya membuka lapangan baru untuk diekplorasi. Hal
–hal yang diteliti seperti mutu dan
supervision, kelompok informal atara para pekerja, sikap para tenaga kerja
terhadap pekerjaannya, komunikasi dan hal-hal lainnya yang sekarang diakui
sebagai hal-hal yang mampu mempengaruhi ataupun menentukan efisiensi, motivasi
dan kepuasan kerja para pekerja. sejak saat itu psikologi eksperimen mempelajari
masalah-masalah pada hubungan antar manusia, semangat kerja dan motivasi secara
lebih mendalam dan luas.
Pada
tahun 1939 . hasil-hasil penelitian hawthorne pertama sekali dipublikasikan
oleh para psikolog namun tidak mendapat perhatian yang luas. Selain itu Amerika
serikat juga menghadapi perang dunia II pada tahun 1941.
2.1.4
Psikologi industri pada perang dunia II
Sama
seperti perang dunia I, pada perang dunia II
banyak sekali ketegangan mengenai fungsi dari personel militer. Perwira
baru yang direkrut dalam jumlah banyak harus diberi tugas yang banyak sekaligus
menunjukkan kinerja yang memuaskan. Banyak perwira baru yang harus dilatih
dalam jangka waktu terbatas agar dapat menggunakan peralatan yang canggih. Di
amerika sendiri banyak para wanita yang bekerja untuk menggantikan sang suami,
ayah, ataupun saudara laki-laki. Organisasi
sipil juga memohon pertolongan agar para anggota barunya di beri pelatihan
karena kurang berpengalaman.
Pada masa ini, psikologi industri
mengahadapi beberapa tantangan yang belum pernah ada sebelumnya. Masalah
seleksi, penempatan dan pelatihan kerja baik sipil maupun militer lebih banyak ,rumit dan lebih
mendesak. Dalam waktu yang bersamaan kemajuan teknologi menciptakan suatu
tuntutan kritis bagi psikolog untuk mampu mengkoordinasikan kemampuan manusia
dan kemampuan mesin karena perkembangan teknologi yang pesat.
Namun,perkembangan
psikologi industri pada abad 20 ini tidak hanya berkaitan masalah militer dan
konflik dunia karena perang dunia. Walaupun pada kenyataannya masalah-masalah
dan penyelesaian pada bidang militer ini membantu pertumbuhan dan kemajuan
pengetahuan terutama dalam bidang psikologi industri.
Pada
tahun 1960an. Penerapan psikologi di bidang penjualan berkembang pesat.
Perilaku manusia sebagai konsumen diteliti seperti kebiasaan membeli , proses
membeli dan mengambil keputusan saat berbelanja. Hal tersebut dikaji dan dicari
apa saja faktor –faktornya dengan menggunakan prisip-prinsip umum psikologi.
Akhirnya
pada waktu bersamaan para sarjana psikologi mendalami hubungan atar manusia
dalam industri dan mulai mempelajari organisasi sebagai suatu keseluruhan. Para
psikolog itu mempelajari struktur, iklim,budaya dari berbagai macam organisasi,
pola dan gaya komunikasi, untuk menentukan pengaruh dan akibatnya terhadap
perilaku tenaga kerja.
2.1.5 Psikologi Industri
dan Organisasi Dewasa ini
Dewasa
ini, hanya sedikit bidang yang memperhatikan perilaku manusia atau memperhatinkan
organisasi-organisasi, yang tidak diminati psikolog I/O. Banyak Psikolog I/O
tertarik terhadap aspek interaksi individu dan organisasi, mulai dari
perekrutan sampai kinerja dan kesejahteran karyawan, serta melakukan riset
mereka berkaitan dengan suatu lembaga akademis. Bekerja dalam suatu lingkungan
akademis memberikan rangsangan dari minat teoritis dan rekan-rekan yang memburu
jalur-jalur riset lain maupun dari masalah-masalah praktis organisasi. Hal ini
dapat membantu serta memperkuat sifat dasar mendua teoritis – terapan dari psikologi
industri dan organisasi.
Banyak
psikolog I/O mengatakan bahwa teori, riset dan praktik tidak dapat dipisahkan
dalam bidang ini. Teori berguna apabila dapat diuji, dan uji dari suatu teori
perilaku kerja tersebut juga harus dilakungan disuatu lingkungan kerja.
2.2 Psikologi Industri/Organisasi sebagai suatu Disiplin
Akademis
Psikologi
industri/organisasi mempunyai tujuan yang sama dengan bidang lainnya dalam
mencapai pemahaman yang lebih baik akan perilaku manusia. Yang membedakannya
yaitu fokusnya pada perilaku orang-orang dalam lingkungan organisasi. Fokus ini membuat psikologi
industri dan organisasi memiliki beberapa tujuan yang sama dengan studi
manajemen, terutama dengan bidang-bidang yang disebut perilaku organisasi dan
menajemen personalia.
2.2.1 Psikologi industri dan
organisasi dan Perilaku Organisasi
Perilaku
organisasi adalah suatu disiplin ilmu
yang mempelajari tentang perilaku dan pengaruh individu dan kelompok dalam
suatu organisasi maupun pengaruh organisasi terhadap individu atau kelompok.
Perilaku organisasi juga merupakan
penerapan psikologi, sosiologi, antropologi, dan bidang-bidang yang terkait
pada studi organisasi dan orang-orang yang berada didalamnya. Perilaku
organisasi suatu bidang khusus dalam manajemen sebagai disiplin akademis.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi perilaku organisasi :
- Peningkatan produktifitas
Organisasi
dikatakan produktif jika tujuan dapat dicapai dan proses pencapaian tersebut
dilakukan dengan merubah masukan menjadi keluaran dengan biaya yang paling
rendah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa produktifitas berhubungan dengan
keefektifan dan keefisienan.
- Pengurangan kemangkiran
Kemangkiran
adalah tindakan tidak masuk kerja tanpa alasan. Tingkat kemangkiran yang tinggi
dapat berdampak langsung pada keefektifan dan efisiensi organisasi.
- Penurunan Turn Over
Turn
over adalah pengunduran diri secara permanen dari organisasi.
·
Peningkatan
kepuasan kerja
Kepuasan kerja adalah perbedaan antara banyaknya ganjaran
yang diterima karyawan dan banyaknya yang mereka yakini harus mereka terima.
Karyawan dikatakan merasakan puas bila perbedaan bernilai positif secara
perhitungan matematis.
Individu
dan organisasi memiliki hubungan yang
erat, tidak dapat dikatakan bahwa individu memiliki tekanan yang relatif
lebih atau organisasilah yang lebih utama karena tidak mungkin mempelajari orang-orang
atau individu tanpa memperhatikan lingkungannya dan sebaliknya. Asosiasi
psikologi Amerika secara formal mengakui kesalinghubungan ini dalam tahun1973.
Pada waktu itu penamaan psikologi industri diganti menjadi istilah sekarang ini
yaitu psikologi industri/organisasi.
2.2.3 Pengertian manajemen personalia
Manajemen
personalia adalah Ilmu untuk melaksanakan antara lain planning, controlling,
sehingga efektivitas dan efesiensi personalia dapat di tingkatkan semaksimal
mungkin dalam pencapaian tujuan.
Manajemen personalia mencangkup topik-topik :
·
Imbalan
Manajemen
Personalia membahas tentang balas jasa yang di berikan oleh perusahaan kepada karyawannya yang
dapat dinilai dengan uang dan mempunyai kecendrungan diberikan secara tetap
dan diadakan untuk memotivasi karyawan untuk meningkatkan produktivitas kerja
karyawan.
·
Hubungan serikat buruh
Manajemen
persoanalia,membahas tentang hubungan serikat buruh di Indonesia, dan membahas
kebutuhan buruh-buruh yang bekerja di perusahaan
·
Seleksi adalah suatu proses untuk
menentukan orang yang akan berhasil menjadi pemangku suatu jabatan.
Secara umum ada 3 tujuan seleksi:
- Untuk
mengetahui kecakapan seorang pegawai.
- Berusaha
untuk mendapatkan tenaga kerja yang cocok dengan pekerjaan yang
dipangkunya.
- Berusaha
untuk mendapatkan tenaga kerja tidak hanya yang cock pada saat sekarang
tetapi tenaga kerja yang memiliki potensi untuk di kembangan di kemudian
hari.
Menurut Manullang merupakan dasar
penyeleksian yaitu:
- Keahlian,yang
mencangkup 3 aspek, yaitu Tehnikal skill, human skill, dan konseptual skill.
- pengalaman
kerja.
- Umur.
- Jenis
kelamin.
- Keadaan
fisik.
- Perfonmance
(penampilan)
- Bakat.
- Temperamen.
- Karakter.
Untuk eksternal
- penerimaan
pendahuluan.
- Test-test
penerimaan.
- Wwancara
seleksi.
- Pemeriksaan
referensi.
- Evaluasi
medis (test kesehatan).
- Wawancara
kepada atasan langsung.
- Keputusan.
Psikologi test di
lakukan yaitu di lakukian berbagai peralatan test yang mengatur menguji
keberanian temperamen kecerdasan, ketrampilan dan prestasi.
Bentuk-bentuk
test ini mencakup - intelegensi
test.
- Pesonality
test.
- Aptuted
test (bakat).
- Interes
test.
- Achiment
test.
- Knowledged
test.
- Fermonce
test
·
Pelatihan
Pelatihan
diadakan untuk memperkenalkan karyawan atau si pemangku jabatan akan apa yang
akan dihadapi dalam pekerjaannya,dan melakukan latihan terhadap tugasnya
·
Kesehatan
Manajemen
personalia juga membahas tentang kesehatan karyawan dalam suatu organisasi,agar
dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan dalam suatu perusahaan atau
organisasi.
·
Keselamatan
Manajemen
personalia membahas tentang keselamatan kerja seorang karyawan.
·
Penilaian kerja
Penilaian
kerja adalah proses dimana organisasi mengevaluasi dan menilai prestasi
karyawan.
Tujuan penilaian
kerja adalah
:
- Mengidenfikasikan karyawan yang membutuhkan
kadernisasi.
- Untuk menetapkan kenaikan gaji/upah
karyawan.
- Untuk memungkinkan pemindahan karyawan
dan penugasan baru.
- Menetapkan kebijakan baru dalam rangka
reorganisasi.
- Mengidenfikasikan karyawan kejabatan yang
lebih tinggi.
Adapun fungsi pengadaan
tenaga kerja terutama adalah :Membantu pimpinan untuk memberi inpormasi yang
lengkap baik saran nasihat-nasihat yang berkaitan dengan bidang ketenaga
kerjaan.
Hal-hal yang di bahas di dalam
ketenaga kerja:
- langkah-langkah
perencanaan
- peramalan
dan audit SDM
- analisis
jabatan
- reguitment
(penarikan)
2.3 Psikologi Industri/Organisasi sebagai suatu
karir
2.3.1 Pelatihan untuk Psikologi
industri dan organisasi
APA (American Psychological Association) mempunyai
lebih dari 40 divisi untuk minat-minat khusus. Divisi 14 adalah Himpunan
Psikologi Industri dan Organisasi. Untuk memperoleh keaggotaan APA, divisi 14,
harus memenuhi kriteria tertentu. Dan kebanyakan standar ini berkaitan dengan
pelatihan.
Seorang Individu dengan gelar S2 bisa
menyandang anggota APA, tetapi untuk mendapatkan keanggotaan penuh dalam APA
dituntut gelar S3. Gelar ini juga padat dari suatu departemen psikologi atau
dari suatu seklah bisnis, manajemen, atau sains administratif dalam suatu
universitas yang diakreditasi secara regional.
Psikologi
industri dan organisasi konsisten dengan komitmennya terhadap model
ilmuwan-profesiona, Psikolog I/O selengkapnya disiapkan dalam metode-metode
ilmiah dasar maupun dalam sains psikologis. Oleh karena itu, program yang tidak
mencakup pelatihan yang sesuai dasar riset tidaklah dianggap sebagai model
pendidikan dan prlatihan yang sesuai untuk psiklog I/O.
Standar APA
untuk pelatihan Doktoral dalam Psikologi industri dan organisasi
a. Etika
ilmiah dan professional
b. Sains
psikologis umum
c. Desain
dan metologi riset
d. Metodologi
kuantitatif dan kualitatif
e. Pengukuran
psikologi
f. Pengalaman
laboratorium dalam suatu bidang dari psikologi industri dan organisasi
g. Pengalaman
lapangan dalam penerapaan dan penyampaian jasa-jasa I/O
h. Praktek
dalam melakukan riset lapangan
i.
Pelatihan dalam
bidang-bidang lain dari psikologi yang sesuai
j.
Persiapan suatu
disertasi riset doctor
2.3.2 Aktivitas dan Suasana
Kerja dari Psikologi Industri dan Organisasi
Pada psikologi Industri dan Organisasi
terdapat dua aktivitas yang dapat dilakukan didalamnya baik dalam kesempatan
karir maupun dalam spesifikasi pelatihan. Aktivitas-aktivitas para psikolog
Industri dan Organisasi kebanyakan dihabiskan dalam organisasi-organisasi. Para
psikolog Industri dan Organisasi kebanyakan bekerja sebagai konsultan di
organisasi ataupun instansi perusahaan. Pekerjaan yang dilakukan dapat meliputi
kegiatan penelitian/riset maupun kerja terapan yang eksklusif.
Para psikolog Industri dan Organisasi
umumnya memiliki peranan penting dalam meningkatkan kinerja para karyawan
perusahaan, membantu adanya konsultasi terhadap perkembangan suatu organisasi,
meningkatkan performa perusahaan terhadap pelayanan konsumen dan lainnya. Para
psikolog pada bidang psikologi Industri dan Organisasi kebanyakan menggabungkan
dua cara bekerja tersebut, baik secara teoritis maupun terapan.
Para psikolog Industri dan Organisasi
sebagian bekerja di kalangan bisnis dan sebagian lagi bekerja dalam lingkungan
akademis. Walaupun spesialisasi psikolog Industri dan Organisasi masih
tergolong minim, namun pada saat ini keberadaan psikolog Industri dan
Organisasi mulai berkembang luas sesuai dengan keberadaannya yang memegang
peranan penting terhadap kestabilan personalia suatu perusahaan maupun
organisasi.
2.3.3 Kegiatan Psikolog Industri dan Organisasi dalam
Lingkungan Terapan
Psikolog
Industri dan Organisasi Bekerja dengan Organisasi dalam Bidang-Bidang sebagai
berikut, yaitu :
1.
Seleksi
dan Penempatan
·
Mengembangkan alat-alat
penilaian untuk seleksi, penempatan,
pengelompokan,
dan promosi karyawan.
·
Menvalidasikan
instrument uji
·
Menganalisis isi
pekerjaan (tugas)
·
Mengembangkan dan
melaksanakan program-program seleksi
·
Mengoptimalkan
penempatan personil
·
Mengidentifikasi
potensial manajemen
2.
Pelatihan
dan Pengembangan
·
Mengidentifikasikan
kebutuhan akan pelatihan dan pengembangan
·
Merumuskan dan
melaksanakan pelatihan teknis dan program pengembangan manajemen
·
Mengevaluasi
keefektifan program pelatihan dan pengembangan relative terhadap produktivitas
dan kepuasan
·
Perencanaan karir
3.
Pengembangan
Organisasi
·
Menganalisis struktur
organisasi
·
Memaksimalkan kepuasan
dan keefektifan individu dan kelompok kerja
·
Memudahkan perubahan
organisasi
4.
Pengukuran
kinerja
·
Mengembangkan kriteria
·
Mengukur utilitas
·
Mengevaluasi
keefektifan organisasi
5.
Kualitas
Kehidupan Kerja
·
Meningkatkan keluaran
produktif dari individu-individu
·
Mengidentifikasi
factor-faktor yang dikaitkan dengan kepuasan kerja
·
Mendesain ulang
pekerjaan-pekerjaan untuk membuat pekerjaan ini lebih bermakna
6.
Psikologi
Konsumen
·
Menilai preferensi
konsumen
·
Mengidentifikasi
reaksi-reaksi konsumen terhadap produk baru
·
Mengembangkan strategi
segmentasi pasar
7.
Psikologi
Rekayasa
·
Mendesain lingkungan
kerja
·
Mengoptimalkan
keefektifan orang-mesin
·
Mengembangkan teknologi
sistem
2.3.4 Kegiatan Psikolog
Industri dan Organisasi dalam Lingkungan Akademis
Psikolog
Industri dan Organisasi yang bekerja di bidang akademis kebanyakan dijumpai
bekerja sebagai :
1. Mengajar
Berbagai Mata Kuliah
2. Melakukan
Riset
3. Menyelia
Riset Mahasiswa
4. Menerbitkan
Laporan Riset atau Makalah Lain dalam Majalah-majalah Profesional
5. Menghadiri
Konferensi
6. Menyajikan
Makalah
7. Berada
pada Panel atau Simposium di Pertemuan-pertemuan Profesional
2.3.5 Pengaturan untuk Psikolog
Industri dan Organisasi
Para psikolog Industri
dan Organisasi harus mempunyai lisensi atau setifikat yang berguna apabila
seorang psikolog Industri dan Organisasi berencana untuk menawarkan jasa
terapan tertentu kepada masyarakat. Walaupun hal-hal yang dilakukan tidak
sekontroversial psikolog terapan lain yang mencakup kesehatan jiwa publik,
tetapi lisensi atau sertifikat adalah hal yang penting sebagai bukti agar
organisasi-organisasi atau masyarakat yang memerlukan jasa kita tidak meragukan
kemampuan kita.
Melisensi adalah suatu proses legal
yang mengatur penggunaan suatu gelar dan mendefinisikan kegiatan-kegiatan yang
menyusun praktek dari suatu profesi tertentu. Sertifikasi adalah suatu
pengaturan yang melibatkan dan membatasi penggunaan suatu gelar, namun tidak
mendefinisikan ruang lingkup dari praktek tersebut.
Pelisensian memiliki beberapa syarat
sebelum seorang psikolog mendapat sertifikat atau lisensi. Persyaratan
pendidikan atau pelatihan maupun keduanya harus dipenuhi terlebih dahulu
sebelum seseorang mengikuti ujian lisensi. Setiap lisensi tidak berlaku
selamanya, namun harus diperbaharui sesuai dengan masa berlaku sebuah lisensi
atau sertifikat.
Dalam Psikologi Industri dan
Organisasi, materi subyek yang harus diperhatikan oleh seorang psikolog
Industri dan Organisasi untuk memperbaharui lisensi atau sertifikat adalah
sebagai berikut :
- Analisa
pekerjaan dan prosedur seleksi pekerjaan
- Menvalidasi
ujian seleksi pekerjaan
- Pencemaran
penentu kadar
- Kesahihan
prediktif dan diferensial dari uji seleksi pekerjaan
- Teori-teori
keputusan
- Regresi
ganda dan skor pancung ganda
- Motivasi
di tempat kerja
- Kepuasan
dan ketidakpuasan kerja
- Penjadwalan
kerja
- Kecelakaan
- Efek
derau dan pencahayaan
- Sistem
pengelompokkan pekerjaan
- Pelatihan
dan evaluasi program pelatihan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar