Pranatal
Periode Pranatal merupakan
periode yang meliputi perkembangan janin yang ada dirahim ibunya.
Ciri
– Ciri Periode Pranatal :
Periode
ini, yang mulai pada saat pembuahan dan berakhir pada kelahiran, kurang lebih
panjangnya 270 sampai 280 hariatau Sembilan bulan. Meskipun relative singkat,
periode prenatal mempunyai enam cirri penting, masing-masing cirri mempunyai
akibat yang lambat pada perkembangan selama rentang kehidupan. Ciri-ciri itu
adalah :
1. Sifat-sifat bauran, yang berfungsi sebagai dasar bagi perkembangan selanjutnya, diturunkan sekali untuk selamanya. Sementara itu kondisi-kondisi
yang baik atau tidak baik,
baik sebelum atau sesudah kelahiran sampai tingkat tertentu, dapat dan mungkin mempengaruhi sifat-sifat fisik dan psikologis yang membentuk sifat-sifat bawaan ini,
perubahan-perubahan yang terjadi bersifat kuantitatif dan bukan kualitatif.
2. Sifat bawaan, sangat berpengaruh terhadap kondisi dalam tubuh ibu, kalau kondisi
yang baik akan menunjang perkembangannya dan jika kondisi yang tidak baik akan menghambat perkembangannya dan akan mengganggu pola perkembangan yang akan datang.
3. Jenis kelamin individu
yang baru diciptakan tidak akan mempengaruhi pembuahan dan kondisi-kondisi dalam tubuh ibu, kecuali kalau dilakukan operasi perubahan kelamin dan sudah ditetapkan sehingga pada saat pembuahan tidak akan berubah.
4. Perkembangan dan pertumbuhan
yang normal lebih banyak terjadi selama periode prenatal dibandingkan dengan periode lainnya. Selama Sembilan bulan sebelum kelahiran,
individu tumbuh dari sel kecil
yang tampak dari mikroskop menjadi bayi yang panjangnya sekitar dua puluh inci dan beratnya
rata-rata 7 pon. Diperkirkan bahwa selama masa itu berat badan bertambah sebelas juta
kali. Dari sebuah sel berbentuk bulat pada masa itu berkembanglah setiap anggota tubuh manusia,
baik eksternal maupun
internal. Pada waktu kelahiran, bayi dapat dikenali sebagai manusia,
meskipun banyak ciri-ciri eksternalnya secara proporsional berbeda dengan ciri-ciri anak
yang usianya lebih tua, dengan anak remaja atau dengan seorang dewasa.
5. Periode prenatal merupakan masa yang mengandung banyak bahaya,
baik fisik maupun psikologis. Periode ini merupakan masa dimana bahaya-bahaya lingkungan atau bahaya-bahaya psikologis dapat sangat mempengaruhi pola perkembangan selanjutnya atau bahkan dapat mengakhiri suatu perkembangan.
6. Periode prenatal merupakan saat dimana
orang-orang yang berkepentingan membentuk sikap-sikap pada diri individu yang baru diciptakan. Sikap-sikap ini akan sangat mempengaruhi cara bagaimana individu-individu ini diperlakukan,
terutama selama tahun-tahun pertama pembentukan kepribadiannya. Kalau sikap-sikap ini bersifat emosional, maka hal ini dapat dan seringkali merusak keseimbangan ibu dan juga dapat mengganggu kondisi-kondisi dalam tubuh ibu yang sangatpentingbagiperkembangan
normal dariindividu yang barudiciptakan.
Ø Awal Kehidupan
Kehidupan dimulai dengan bersatunya
sel seks pria dan sel seks wanita. Kedua sel seks ini dikembangkan dalam
alat-alat reproduksi, yaitu gonad. Sel-sel seks pria, spermatozoa (bentuk
tunggalnya : spermatozoon) diproduksi dalam gonad pria, testis, sedangkan
sel-sel seks wanita, yaitu telur-telur (tunggal : ovum, jamak : ova),
diproduksi dalam gonad wanita, yaitu indung telur (ovarium).
Sel-sel seks pria dan wanita mengandung
kromosom, setiap sel seks yang matang mempunyai 23 kromoso, dan tiap kromosom
mengandung gen yaitu pembawa keturunan. Gen adalah partikel yang ditemukan
dalam kombinasi dengan gen-gen lain dalam bentuk menyerupai benang di dalam
kromosom. Diperkirakan terdapat sekitar 3.000 gen di dalam setiap kromosom.
Di dalam telur yang matang terdapat
23 kromosom yang berpasangan, sedangkan di dalam spermatozoon terdapat 22
kromosom yang berpasangan dan satu kromosom yang tidak berpasangan yang mungkin
berbentuk kromosom X atau kromosom Y. Dan jumlah persiapan tahap-tahap
perkembangan yang dilalui sebelum sel-sel itu siap untuk memproduksi seorang
manusia baru. Semua sel seks, pria atau wanita, harus melalui tahap permulaan
perkembangan. Sel-sel seks pria melalui dua tahap permulaan, yaitu pematangan
dan pembuahan, sedangkan sel-sel seks wanita melalui tiga tahap permulaan,
yaitu pematangan, ovulasi dan pembuahan.
Ø Pematangan
Pematangan adalah proses pengurangan
kromosom melalui pembelahan sel : satu kromosom dari tiap pasangan mencari sel
yang belum selesai terbelah, yang selanjutnya akan terbelah menurut panjangnya
dan membentuk dua sel baru. Sel yang sudah matang mengandung 23 kromosom yang
dikenal dengan sel haploid. Pematangan sel-sel seks baru terjadi apabila kematangan
seks sudah tercapai, yaitu pada masa pubertas baik pada anak laki-laki mau pun
anak perempuan. Dalam hal spermatozoon, terdapat empat sel baru, yang disebut
spermatid, yang masing-masing mampu membuahi ovum (telur). Dalam pembelahan
telur, satu kromosom dari setiap pasang didorong keluar dinding sel. Sel baru
ini dikenal sebagai tubuh polar. Tiga tubuh polar terbentuk dalam proses
pembelahan. Berbeda dengan spermatid, tubuh polar tidak dapat dibuahi,
sedangkan sel yang keempat, yaitu telur, dapat dibuahi. Kalau telur tidak
dibuahi maka telur akan hancur dan keluar dari tubuh pada saat menstruasi.
Setiap kemungkinan kombinasi
kromosom dari pria dan wanita dapat ditemukan di dalam sel-sel baru setelah
pembelahan. Diperkirakan ada 16.777.216 kemungkinan kombinasi dari 23 kromosom
pria dan 23 sel-sel seks wanita (66).
Ø Ovulasi
Ovulasi adalah tahap pendahuluan
perkembangan yang terjadi hanya pada sel-sel seks wanita. Ovulasi adalah proses
lepasnya satu telur yang matang selama siklus haid. Kedua indung saling
bergantian dalam memproduksi telur yang matang sepanjang siklus haid (53,66).
Dalam kelahiran kembar yang tidak
identik, dua atau lebih dari dua telur yang matang dilepaskan dari indung
telur. Belum diketahui apakah telur-telur berasal dari indung telur yang sama
atau dari kedua buah indung telur, dan juga belum diketahui mengapa lebih dari
satu telur yang matang dilepaskan selama siklus haid yang menyimpang dari pola
yang biasa.
Setelah dilepaskan dari satu folikel
ovum (indung telur) telur-telur menemukan jalan ke tuba Fallopi di dekat indung
telur yang telah melepaskannya. Sekali telur-telur masuk kedalam tuba,
telur-telur didorong oleh kombinasi faktor-faktor : cilia, atau sel-sel
berbentuk rambut di sepanjang tuba; cairan yang terdiri dari estrogen dari
folikel indung telur dan lender dari lapisan tuba; dan kontraksi yang ritmis
dan progresif dari dinding-dinding tuba. Bila panjangnya siklus haid adalah
normal, kurang lebih dua puluh delapan hari, ovulasi terjadi antara hari kelima
dan kedua puluh tiga dari siklus rata-rata pada hari ke sebelas.
Ø Pembuahan
Pembuahan (fertilization), yang
terjadi pada masa kehamilan merupakan tahap ketiga dari permulaan perkembangan
sejak mulainya kehidupan baru. Biasanya pembuahan terjadi sementara ovum masih
berada dalam tuba Fallopi. Lebih spesifik lagi, umumnya pembuahan terjadi dalam
dua belas sampai ketiga puluh enam jam dan biasanya terjadi pada dua puluh
empat jam pertama setelah telur-telur memasuki tuba. Selama sanggama (coitus),
spermatozoon disimpan di mulut uterus. Melalui daya tarik hormonal yang kuat
spermatozoon masuk kedalam tuba, yang dibantu mencari jalannya oleh kontraksi
otot yang ritmis.
Setelah spermatozoon menembus ovum,
permukaan ovum berubah sedemikian rupa sehingga tidak ada spermatozoon lain
yang masuk. Setelah sel sperma menembus dinding ovum, inti dari kedua sel
mendekati. Terjadi kerusakan pada selaput yang mengelilingi masing-masing
nucleus dan ini menyebabkan kedua inti dapat bergabung. 46 kromosom telah
bergabung, separuh berasal dari sel wanita dan separuh berasal dari sel pria.
Pentingnya Kehamilan
Pada
saat kehamilan, ada empat kondisi penting yang mempengaruhi perkembangan
individual selanjutnya :
-
Sifat
bawaan : Peristiwa penting yang pertama pada saat kehamilan menentukan sifat
bawaan individu yang baru diciptakan. Penentuan sifat bawaan mempengaruhi
perkembangan selanjutnya dalam dua hal. Faktor keturunan membatasi sejauh mana
individu berkembang. Yang kedua adalah bahwa sifat bawaan spenuh nya merupakan
masalah kebetulan : tidak ada cara tertentu untuk mengendalikan jumlah kromosom
dari pihak ibu atau ayah yang akan diturunkan pada anak.
-
Jenis
kelamin : Penentuan jenis kelamin (sex) individu merupakan unsyr penting kedua
yang terjadi pada saat pembuahan. Jenis kelamin bergantung pada jenis
spermatozoon yang menyatu dengan ovum.
-
Jumlah
anak : peristiwa penting ketiga pada saat kehamilan atau segera sesudahnya
kejadian adalah akan menentukan anak akan lahir meskipun pada umumnya dalam
peristiwa kelahiran hanya satu anak yang dilahirkan, akan tetapi, sering juga
terjadi kelahiran. Apabila ovum yang matang dibuahi oleh spermatozoon hasilnya
adalah satu anak, kecuali bila telur yang telah dibuahi (zygot) membelah menjdi
dua bagian atau lebih yang terpisah selama tahap-tahap permulaan pembelahan
sel. Apabila ini terjadi akan menghasilkan kembar identik (uniovular) dua, tiga
atau lebih. Kalau dua ovum atau lebih dibebaskan sekaligus dan dibuahi oleh
spermatozoa yang berlainan, akan menghasilkan kembar nonidentik (biovular atau
vraternal) dua, tiga atau lebih.
-
Posisi
urutan anak : Hal keempat yang terjadi pada masa kehamilan adalah penentuan
posisi urutan anak yang baru terbentuk diantara saudara-saudaranya. Meskipun
hal ini mungkin berubah dalam setahun atau dua tahun setelah lahir, posisi
urutan anak tetap sama sejak masa kehamilan.
Beberapa
ciri umum anak kembar :
-
Kelambatan
perkembangan : anak kembar cenderung mengalami kelambatan perkembangan fisik,
mental, motorik, dan berbicara dibandingkan dengan anak-anak tunggal pada usia
yang sama.
-
Perkembangan
fisik : anak-anak kembar cenderung lebih kecil daripada anak tunggal. Umumnya,
hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa mereka belum cukup matang. Mereka juga
lebih sering menderita kerusakan otak dan cacat fisik lainnya dibandingkan
dengan anak tunggal.
-
Perkembangan
mental : persamaan mental antara kembar identik lebih banyak daripada antara
kembar nonidentik, dan keadaan ini terus berlangsung sampai usia tua. Kembar
identik juga memperlihatkan persamaan-persamaan yang kuat dalam hal kemampuan-kemampuan
khusus, seperti bakat-bakat musik dan artistik.
-
Perkembangan
sosial : anak kembar cenderung bersaing untuk memperoleh perhatian orang
dewasa, cenderung saling meniru perilaku, dan bicara dan cenderung saling
bergantung satu dengan yang lainnya dalam pergaulan pada masa prasekolah.
Dengan bertambahnya usia mereka, maka berkembanglah persaingan antara mereka.
Salah satu diantaranya biasanya berperan sebagai pemimpin dan memaksa yang
lainnya menjadi pengikut. Hal ini juga mempengaruhi hubungan mereka dengan
anggota keluarga yang lain dan dengan orang-orang di luar keluarga.
-
Perkembangan
kepribadian : banyak anak kembar mengalami kesulitan dalam mengembangkan
identitas pribadi. Hal ini terutama terjadi pada kembar identik dan kembar
nonidentik dengan jenis kelamin yang sama. Anak kembar yang lain menikmati
hubungan kekembaran yang erat dan mereka senang atas perhatian yang mereka
peroleh sebagai akibat dari penampilan mereka yang sama. Keadaan ini
menimbulkan rasa puas diri dan percaya diri.
-
Perilaku
yang mengundang masalah : perilaku yang mengundang masalah dilaporkan lebih
banyak terdapat di antara anak kembar daripada di antara anak tunggal dari usia
yang sama. Diduga bahwa hal ini disebabkan oleh perlakuan terhadap anak kembar,
baik di rumah maupun di luar rumah. Perilaku yang mengundang masalah juga
dilaporkan lebih sering terdapat pada kembar nonidentik daripada kembar
identik. Dianggap bahwa hal ini disebabkan karena adanya persaingan yang lebih
besar di antara kembar nonidentik daripada antara kembar identik.
2.1.2
Tahap Perkembangan Pranatal
Pada masa kehamilan, zygote yang berasal dari satu sel
berkembang menjadi embrio lalu kemudian membentuk janin.Dalam perkembangan
janin ini, perkembangan yang terjadi melalui prinsip cephalocaudal yang berarti perkembangan dimulai dari atas ke bawah
tubuh. Kepala, otak, dan mata embrio berkembang lebih dulu dan besarnya pun
tidak proporsional sampai perkembangan
bagian tubuh yang lain menyusul. Setelah prinsip cephaloclaudial ini berlalu, maka prinsip proximodistal akan berlangsung yaitu perkembangan yang terjadi pada
tangan dan kaki setelah kepala dan tubuh embrio terbentuk, tangan dan kaki
terbentuk lebih dulu sebelum jari-jari.Setelah kelahiran pun pertumbuhan
dan perkembanganini pun akan terus berlangsung.
Perkembangan prenatal terjadi
melalui tiga tahap yaitu : tahap germinal,
tahap embryonicdan tahap fetal.
1.
Tahap
Germinal (Pembuahan hingga 2 minggu)
Pada
tahap ini zygote membelah diri
menjadi semakin kompleks dan tertanam di dinding uterus setelah pembuahan
selama dua minggu. Dalam 36 jam setelah pembuahan, zygote memasuki periode pembelahan dan penduplikasian kilat, alias mitosis. Pembelahan ini akan terus
berlanjut sampai sel asal tunggal tersebut mengembang menjadi 800 juta atau
lebih sel yang membentuk tubuh manusia. Setelah ovum yangtelah dibuahi membelah
diri, ovum yang matang bersel tunggal mulai meningalkan ovarium dan memasuki
tuba falopi. Bentuknya
kemudian berubah menjadi bola berisi cairan, blastosis, yang mengambang bebas
di dalam uterus selama satu atau dua hari sebelum menanamkan dirinya sendiri
kepada dinding uterus.Seiring dengan dimulainya pembelahan, beberapa sel di
tepi kelompok blastosisdi satu sisi membentuk keping embrionik , masa sel terkecil yang merupakan awal
perkembangan embrio. Masa ini sudah membelah mejadi dua lapisan. Lapisan atas, ectoderm, akan menjadi lapisan kulit
luar, kuku rambut, gigi, organ sensoris, dan sistem saraf, termasuk otak dan
tulang belakang. Lapisan di bawahnya, endoderm, akan menjadi sistem pecernaan., liver,
pankreas, kelenjar ludah, dan sistem pernafasan. Nanti, lapisan tengah, ,mesoderm, akan berkembang dan memecah
menjadi lapisan kulit.
Bagian
lain dari blastosismulai mengembang ke dalam beberapa bagian tubuh yang akan
merawat dan melindungi anak yang belum lahir : plasenta, tali pusar, danketuban
dengan lapisan membran paling luar, korion. Plasenta yang memiliki fungsi
tertentu antara lain : plasenta yang
terhubung dengan embrio melalui tali pusar memberikan oksigen dan gizi pada
bayi yang sedang berkembang dan menghilangkan kotoran pada tubuhnya. Plasenta
membantu memerangi infeksi internal dan memberikan imunitas terhadap berbagai
penyakit pada calon bayi.Plasenta menghasilkan hormon yang mendukung kehamilan,
mempersiapkan payudara ibu untuk menyusui, merangsang kontraksi uterine untuk
mengeluarkan bayi dari tubuh ibu.Kantong ketuban merupakan membran yang berisi
cairan yang melingkupi bayi yang sedang berkembang, melindunginya, dan
memberikannya ruang untuk bergerak.Thropoblast,
lapisan terluar sel blastosis (yang menjadi bagian dari plasenta), memproduksi
struktur seperti benang yang kemudian memasuki lapisan dinding uterine dan
memungkinkan organisme yang sedang berkembang untuk menggantung di sana sampai
ia memasuki lapisan uterine.
2.
Tahap
Embrionic ( 2 samapi 8 minggu)
Pada tahap ini
organ dan sistem tubuh yang paling penting seperti pernafasan, pencernaan, dan
syaraf berkembang secara pesat.Pada masa ini embrio sangat rentan terhadap
pengaruh destruktif dalam lingkungan pranatal. Sebagian besar embrio yang
cacatnya parah tidak akan bertahan lama lebih dari tiga bulan kehamilan. Aborsi
mendadak atau spontaneus abortion
atau yang biasa disebut dengan miscarriage
(keguguran) merupakan pelepasan embrio atau janin yang tidak dapat bertahan
hidup di luar rahim dari uterus.Kegugurn biasanya terjadi karena kehamilan yang
tidak normal yang berkaitan dengan abnormalitas kromosom.Jika dibandingkan
antara bayi laki-laki dengan bayi perempuan, bayi laki-laki lebih rentan
mengalami aborsi atau stillborn
(lahir mati). Banyak di antara mereka
yang meninggal pada usia wal, dan pada setiap umur mereka lebih rentan
terhadap berbagai kelainan. Di Amerika dari 125 calon bayi laki-laki hanya 105
bayi laki-laki yang berhasil lahir dengan selamat.Adanya peningkatan cacat
lahir dan penurunan jumlah kelahiran bayi laki-laki yang normal di Amerika dan
beberapa negara Eropa merupakan gambaran terhadap efek polusi lingkungan.
3.
Tahap
Fetal ( 8 minggu hingga lahir)
Tahap
fetal merupakan tahap akhir dari kehamilan.Pada masa ini janin tumbuh 20 kali
lebih panjang daripada yang sebelumnya, organ dan sistem tubuhnya juga sudah
menjadi lebih kompleks. Di dalam rahim sang ibu, janin bernafas, menendang,
berputar, meregangkan tubuh, berjungkir balik, menelan, mengepal, cegukan, dan
menghisap jari mereka. Para ilmuwan mengobservasi gerakan janin melalui alat
ultrasound untuk mendekteksi setiap pergerakan mereka.Pergerakan dan aktivitas
janin menunjukkan perbedaan individual.Ada perbedaan antara janin perempuan
dengan janin laki-laki.Berdasarkan pergerakannya, janin laki-laki lebih aktif
dan kuat dibandingkan dengan janin perempuan selama masa kehamilan.
Mulai
sekitar dua belas minggu selama masa kehamilan, janin menelan dan menghisap
sejumlah cairan ketuban yang menghubungkan plasenta dari darah ibu dan masuk ke
darah janin yang dapat mengembangkan sensor perasa dan penciuman serta
memberikan konstribusi untuk perkembangan yang diperlukan seperti bernafas dan
mencerna.Antara ibu dan janin memiliki hubungan yang intim. Janin mampu
mendengarkan suara, detak jantung dan getaran tubuh sang ibu.
Tahap
Lingkungan : Faktor Maternal
Bahaya
lingkungan tidak memiliki resiko yang sama untuk semua janin. Kerentanan
tergantung pada gen dalam diri janin atau dalam diri sang ibu. Misalnya, janin
memiliki varian gen pertumbuhan yang tertentu yang disebut transforming gowth factor alpha, enam kali lebih berisiko ketimbang
janin lain dalam hal berkembang tanpa rongga mulut apabila sang ibu merokok
ketika hamil.
·
Nutrisi
Seorang
wanita hamil membutuhkan tambahan 300-500 kalori sehari, termasuk protein
ekstra.Kekurangan nutrisi dapat mempengaruhi perkembangan otak dan meningkatan
resiko kelainan kepribadian antisosial. Studi finnish menemukan adanya hubungan
antara kekurangan nutrisi fetal dengan schizophrenia.
Seorang wanita hamil yang menderita malnutrisi namun mengasup makanan suplemen
ketika hamil biasanya memiliki bayi yang lebih besar, sehat, lebih aktif dan
berhati-hati sedangkan wanita dengan level zat besi yang rendah, yang
mengonsumsi suplemen zat besi setiap hari biasanya memiliki bayi yang berat
badan badannya normal atau mungkin melebihi normal dan memiliki kepala yang
kecil. Namun mengonsumsi vitamin yang berlebihan juga tidak baik.Kekurangan
Iodine dapat mengakibatkan cretinism yang
dapat mencakup abnormalitas syaraf parah atau masalah thyroid.
Folid acid atau folate (vitamin B) sangat penting bagi wanita hamil.Cina merupakan
negara dengan tingkat kecelakaan lahirnya bayi dengan neural tube defect anencephalydan spina bifida tertinggi di dunia. Setelah penyelidikan medis, neural tube defect terjadi akibat
kekurangan folid acid. Setelah Cina
meluncurkan program massif yang memberikan suplemen folid acid kepada calon ibu, cacat ini menurun dengan tajam. Wanita
yang berada dalam usia subur disarankan untuk mengonsumsi suplemen folate dan menyertakan vitamin ini dalam
santapan mereka dengan menyantap sayur dan buah segar dalam porsi besar bahkan
sebelum mereka hamil, karena kerusakan akibat kekurangan folic acid dapat terjadi pada minggu awal kehamilan.
·
Aktivitas
Fisik
Latihan
yang rutin pada wanita hamil dapat mencegah sembelit dan meningkatkan
pernafasan, peredaran darah, kelenturan otot, dan elastisitas kulit yang
memberikan kontribusi pada kehamilan yang lebih nyaman dan persalinan yang
lebih mudah.Bekerja pada masa hamil biasanya tidak memiliki bahaya yang khusus,
namun pekerjaan yang membuat kita stress dan kelelahan serta jam kerja yang
panjang dapat menyebabkan kelahiran prematur yang lebih besar.
·
Mengonsumsi
Obat
Obat
yang dikonsumsi sang ibu hamil akan mengalir ke uterus dan bisa menyebrangi
palsenta. Kerentanan terbesar terjadi pada beberapa bulan pertama saat
perkembangan sedang terjadi.Ada berbagai efek yang dapat ditimbulkan dari
penggunaan obat-obatan yaitu :
1.
Obat
Medis
Efek
mengonsumsi obat selama masa kehamilan tidak selalu muncul seketika.Pada akhir
tahun 1940 dan awal 1950-an, synthetic
hormone diethylstilbestrol (DES) diresepkan sebagai obat untuk mencegah
keguguran namun keefektifannya tidak terbukti.Para anak perempuan dari wanita
yang mengonsumsi DESmemiliki abnormalitas jalur genital dan memiliki kesulitan
dalam mengandung, dengan resiko keguguran yang tinggi dan persalinan prematur.
Pada anak laki-laki dari wanita yang mengonsumsi DES juga memiliki abnormalitas
pada jalur genitalnyaa, tetapi tidak mempengaruhi kesuburannya. Ibu yang
mengonsumsi DES dapat memiliki resiko terkena kanker payudara yang lebih tinggi.
Wanita
hamil seharusnya tidak mengonsumsi obat-obatan.Kalaupun ingin mengonsumsi obat
sebaiknya harus berkonsultasi pada dokter atau mengonsumsi obat yang sangat
cocok untuk kesehatan ibu dan janin.
2.
Alkohol
Mengonsumsi
alkohol dapat menimbulkan keterlambatan pertumbuhan pada masa pranatal maupun
postnatal, cacat wajah ddan tubuh, dan kelainan sistem saraf pusat (seperti
respon menghisap yang lambat dan gelombang otak yang tidak normal, kesulitan
tidur pada bayi, lambat dalam memproses informasi, konsentrasi yang pendek,
tidak dapat rileks, sensitif, hiperaktif, kesulitan dalam belajar,
keterbelakangan pertumbuhan dan cacat motorik. Anank yang terkena FAS (Fetal Alcohol Syndrom) memiliki
tingkat keparahan kondisi yang meliputi keterbelakangan pertumbuhan bagian
dalam rahim, ketidaknormalan kongenital ringan.
Dalam
sebuah penelitian ditemukan bahwa wanita yang mengonsumsi sedikit alkohol
memiliki anak yang agresivitasnya tidak normal, sedangkan wanita yang
mengonsumsi alkohol sedang hingga berat memiliki anak yang bermasalah atau
nakal.Tidak ada hal yang aman atau pun baik dalam mengonsumsi alkohol.Oleh karena
itu, wanita yang ingin memiliki anak sangat tidak dianjurkan untuk mengonsumsi
alkohol mulai dari masa kehamilan hingga masa menyusui.
3.
Nikotin
Pengonsumsian
nikotin pada masa kehamilan dapat menyebabkan keguguran, berat badan bayi yang
berada di bawah normal, meningkatkan resiko terhadap keterlambatan pertumbuhan
pranatal, keterbelakangan mental, bahkan kematian.
Pada
suatu penelitian ditemukan bahwa bayi baru yang ibunya merokok pada masa
kehamilan lebih ringan dan lebih pendek serta memiliki fungsi pernafasan yang
lebih buruk jika dibandingkan dengan bayi dari ibu yang tidak merokok.Seorang
ibu yang merokok pada masa kehamilan memiliki bayi yang bermasalah pada
perutnya dan cenderung memiliki anak dengan resiko terkena kanker.Efek yang
ditimbulkan dari merokok selama kehamilan pada anak yang dilahirkan dari ibu
yang perokok yaitu; rentang perhatian yang buruk, hiperaktif, cemas, masalah
belajar dan perilaku, masalah bahasa dan perseptual-motorik, ber-IQ rendah,
tingkat penempatan yang rendah, dan masalah neurologis.
4.
Kafein
Masih
belum bisa dipastikan apakah kafein merupakan teratogen bagi bayi manusia atau
tidak.Sebuah penelitian melakukan percobaan pada 1.205 ibu baru dan bayi mereka
menunjukan tidak ada efek kekurangan berat badan, kelahiran prematur, atau pun
keterlambatan pertumbuhan.Namun, mengonsumsi kopi lebih dari empat cangkir bisa
mengakibatkan kematian mendadak pada bayi.
5.
Mariyuana,
Opiate, dan Kokain
Penggunaan
mariyuana dapat menyebabkan cacat lahr pada bayi. Penelitian di Kanada menemukan
gangguan syaraf temporer seperti bergetar dan terkejut, serta kelahiran dengan
berat badan di bawah normal pada bayi yang merokok.Dalam penggunaan mariyuana,
tanpa mengonsumsi rokok, kokain dan opiate-hanya
mengonsumsi mariyuana dapat menimbulkan kanker.
Wanita yang
kecanduan heroin atauopiateakan
melahirkan anak yang juga akan kecanduan obat yang sama dengan ibunya. Bayi
yang telah terkena pada masa pranatal tidak bisa tenang dan sensitif, sering
bergetar, gerakan tidak terkontrol, demam, muntah-muntah, sulit bernafas, lebih
sering menangis, kurang resposif dan waspada, menunjukan sindrom withdrawal akut, serta kesulitan tidur.
Penggunaan
kokain berisiko pada aborsi mendadak, keterlambatan pertumbuhan, dan
ketidaksempurnaan pertumbuhan saraf.
6.
Penyakit
yang Ditularkan Secara Seksual.
AIDS (Aquired Immune Deficiency Syndrome)
merupakan penyakit yang ditimbulkan oleh virus HIV( Human Immudofiency Virus) yang menurunkan fungsi kekebalan tubuh.
Pada ibu yang sedang hamil dan terkena penyakit HIV, maka anak yang
dikandungnya juga akan terkena penyakit HIV yang ditularkan sang ibu melalui
darah menuju ke plasenta. Setelah lahir, virus tersebut juga dapat ditularkan
melalui air susu ibu. Penularan penyakit ini dapat dicegah melalui obat AZT
atau zidovudine.Selain itu,
persalinan dengan bedahcesar juga dapat mengurangi penularan penyakit
ini.Penyakit yang ditularkan secara seksual lainnya adalah penyakit spilis,
gonorea dan herpes genital tetapi dapat dicegah dengan persalinan bedah cesar.
7.
Penyakit
Maternal Lainnya
Orangtua
seharusnya menghindari semua infeksi-pilek, flu, radang saluran kencing dan
infeksi vaginal, daan penyakit yang ditularkan secara seksual lainnya.Infeksi toxoplasmois yang disebabkan oleh
parasit yang tinggal di dalam tubuh sapi, domba dan babi serta dalam saluran
usus kucing, menghasilkan simptom yang mirip dengan demam biasa.Pada wanita
hamil infeksi ini menyebabkan kerusakan otak dan mata yang parah, epilepsi,
keguguran, lahir mati atau kematian pada bayi, kehilangan pendengaran dan
ketidakmampuan dalam belajar.Pada ibu yang mengidap penyakit diabetes dapat
memengaruhi perkembangan neurobehavioral dan
kemampuan kognitif sehingga perlu dilakukan pengujian diabetes terhadap wanita
hamil dan melakukan diet yang terus terkontrol.
8.
Umur
Ibu
Pada
wanita yang hamil pada usai tiga puluh atau empat piluh tahun lebih rentan
menderita kompikasi diabetes, tekanan darah, atau pendarahan akut. Pada usia 35
tahun, peluang untuk mengalami keguguran atau lahir mati, kelahiran prematur,
keterlambatan pertumbuhan janin, komplikasi kelahiran lain atau cacat lahir
seperti down syndrome lebih tinggi.
Kehamilan pada
masa remaja cenderung memiliki bayi yang lahir dengan berat badan di bawah
normal dan memiliki resiko kematian di bulan pertama, serta masalah kesehatan
yang lebih tinggi. Hal ini dikarenakan tubuh sang ibu yang masih berusia gadis
juga masih dalam tahap berkembang yang juga mengonsumsi nurisi vital yang
dibutuhkan oleh janin.
9.
Ancaman
Lingkungan Luar
Bahan
kimia, radiasi, panas atau kelembaban yang sangat, serta ancaman dari luar
dapat menimbulkan akibat pada perkembangan pranatal.Radiasi dapat menyebabkan
mutasi genetik. Terpaparnya bagian dalam uterus telah dihubungkan dengan resiko
keterbelakangan mental, ukuran kepala yang kecil, kromosomal malfungsi, down syndrome, epilepsi, dan tingkat tes
IQ serta pelajaran sekolah yang buruk.
Pengaruh
Lingkungan : Faktor Paternal
Seorang ayah juga dapat menularkan
cacat yang disebabkan oleh lingkungan.Melalui sentuhan akibat mariyuana, rokok,
timbal, alkohol, dan nikotin dalam jumlah yang besar DES atau pestisida
tertentu, bisa menghasilkan sperma abnormal.Wanita hamil yang menjadi perokok
pasif menyebabkan bayi yang dilahirkan memliki berat badan yang kurang dari
normal dan kanker pada masa anak-anak. Sementara ayah yang bersentuhan dengan
timbal yang dalam kadar yang tinggi akan melipatgandakan penurunan berat badan
sang bayi. Ayah yang kurang mengonsumsi vitamin C bisa menyebabkan sang anak
lahir cacat serta tipe-tipe kanker tertentu yang lebih beresiko. Begitu juga
dengan penggunaan kokain yang juga dapat menyebabkan cacat lahir pada anak.
Pada usia lanjut sang ayah dapat menyebabkan sang anak mengalami sindrom Marfan dan dwarfism serta down syndrome.
Monitor
Perkembangan Pranatal
Dengan semakin canggihnya kemajuan
teknologi masa kini memungkinkan semua pekerjaan manusia menjadi mudah dan
cepat terlaksana.Kemajuan teknologi ini juga bisa kita rasakan di bidang
kedokteran. Sebagian besar apa yang terjadi pada bulan-bulan di antara
kehamilan dan kelahiran jauh di luar jangkauan kita, sekarang kita memiliki
sejumlah alat untuk memeriksa perkembangan calon bayi.
ü Ultrasound dan Amniocentesis
Ultrasound
berfungsi untuk mengukur perkembangan janin, mengetahui umur kandungan,
mendeteksi kehamilan kembar, mengevaluasi abnormalitas uterine, mendeteksi
ketidaknormalan utama struktur janin, da menentukan apakah janin sudah
meninggal atau masih hidup, serta memandu prosedur lainnyaseperti amniocentesis. Pada amniocentesis, cairan ketuban yang mengandung sel fetal, diambil
dan dianalisa untuk mendeteksi keberadaan cacat genetik tertentu dan
multifactorial dan semua ketidaknormalan kromosomal yang diketahui.Ultrasound
atau amniocentesis dapat mengungkapkan jenis kelamin, yang bisa digunakan untuk
menganalisa kelainan yang berhubungan dengan jenis kelamin.
ü Metode Pemeriksaan Lain
Embryoscopy, memasukan alat pemantau
mini ke dalam abdomen wanita hamil yang bisa memberikan gambaran embrio yang
jelas.
Preimplantation genetic diagnosis,
mengidentifikasi cacat genetik pada empat sampai delapan sel embrio yang
dibuahi pada In Vitro Fertilization
dan belum ditanam ke dalam uterus sang ibu.
Dengan
memasukan jarum ke dalam aliran darah halus tali pusar di bawah panduan
ultrasound, dokter dapat mengambil sampel darah janin untuk melakukan pengujian
terhadap kemungkinan adanya infeksi, anemia, kegagalan jantung, kelainan
metabolisme tertentu, dan kehilangan kekebalan tubuh, serta pengidentifikasian
kondisi yang lainnya.Prosedur ini disebut dengan umbilical cord sampling atau fetal
blood sampling.
Perawatan
Pranatal
Pemindaian
terhadap cacat dan penyakit merupakan salah satu alasan pentingnya perawatan pranaatal.Perawatan
pranatal yang berkualitas tinggi yang termasuk pelayanan pendidikan, sosial,
dan gizi, yang dilakukan sejak awal dapat membaantu mencegah kematian bayi dan
ibu serta komplikasi persalinan lainnya.Sekarang, perawatan prenatal ini sudah
semakin meningkat.Namun, walaupun perawatan pranatal ini meningkat, tingkat
persalinan prematur dan berat badan di bawah normal juga semakin tinggi.Salah
satunya adalah jumlah kelahiran kembar yang menuntut perawatan pranatal yang
khusus.Perawatan prenatal harus dimulai sebelum kehamilan.Perawatan prenatal
yang baik dapat memberikan setiap anak peluang terbaik untuk memasuki dunia
dengan kondisi yang baik untuk menghadapi tantangan kehidupan di luar rahim.2.1.7 Bahaya Selama
Periode Pranatal
Dalam
rentang kehidupan tidak ada periode yang banyak sekali mengandung bahaya bagi
perkembangan atau bahaya yang sifat nya lebih serius selain periode pranatal
relatif singkat. Bahaya ini dapat bersifat fisik atau psikologis. Bahaya fisik
lebih banyak mendapat perhatian ilmiah karena lebih mudah dikenali.
Tetapi,
bahaya psikologis kadang-kadang sama bahayanya dengan bahaya fisik, karena
mempengaruhi sikap dari orang-orang yang berarti terhadap anak yang sedang
berkemban. Lagipula, bahaya psikologis seringkali meningkatkan bahaya fisik.
o
Bahaya
Fisik
Dalam
ketiga periode pranatal terdapat bahaya fisik tertentu. Meskipun bahaya
tersebut tidak selalu mempengaruhi semua individu, tetapi hal-hal tersebut
sering terjadi dan cukup dapat mempengaruhi perkembangan individu sepanjang
kehidupannya. Davis dan havighurst menunjukkan bertahun-tahun yang lalu (19) :
Segala
sesuatu yang dialami janin didalam rahim dan dalam proses kelahirannya; cukup
tidaknya makanan didalam urine; ada tidaknya infeksi atau luka-luka pada waktu
lahirnya; kesemuanya sering kelai terbukti sama pentingnya dengan faktor
keturunan.
ü Kondisi-kondisi yang mempengaruhi
bahaya-bahaya fisik
Ada
kondisi tertentu yang ternyata memperbesar kemungkinan terjadinya bahaya fisik
atau menekankan bahay tersebut. Para dokter telah bertahun-tahun mengetahui bahwa kalau calon ibu mengaklami
kontraksi “rubella” dalam kehamilan tiga semester pertama,kemungkinan akan
terjadi ketidakteraturan dalam perkembangan bayinya, terutama dalam bentuk
cacat mata atau cacat telinga atau pembentukan jantung yang kurang baik.
Kondisi
kedua yang memperbesar kemungkinan terjadinya bahay fisik adalah bila
kondisinya lebih kuat atau lebih besar dari kondisi normal. Beberapa kondisi
yang diketahui mempengaruhi anak yang sedang berkembang selama periode
pranatal. Uraian dibawah ini dicurigai dapat mempengaruhi perkembangan.
o Malnutrisi ibu
Dapat
merusuk perkembangan normal, terutama perkembangan otak janin. Terlalu banyak
merokok dan minum-minuman keras mengganggu perkembangan normal, terutama
selama periode embrio dan janin.
Demikian pula dengan minum obat-obatan.
o Usia ibu
Dilaporkan
merupakan kondisi yang memperbesar
kemungkinan terjadinya bahaya memperbesar kemungkinanterjadinya bahaya fisik
selama periode pranatal. Sebabnya adalah selam bahwa enjelang menopause
para wanita sering kali mengalami gangguan endokrin yang memperlambat
perkembangan embrio dan janin, menimbulkan ketidakteraturan perkembangan
seperti cretinisme, “Down syndrome” pembentukan jantung yang salah dan
“hydrocephalus”, yang semuanya mencakup cacat fisik dan mental.
Jenis
pekerjaan tertentu cenderung lebih
mengganggu perkembangan pranatal daripada jenis pekerjaan yang lain. Bahan
kimia dan bahan lain yang dihadapi wanita yang bekerja ditempat seperti rumah
sakit, salom kecantikan, dan pabrik dapat memperbesar jumlah kelahiran cacat
atau keguguran dalam tahun-tahun terakhir hidupnya.
Embrio
perempuan mempunyai kemungkin hidup
yang lebih besar daripada embrio laki-laki tetapi sebab belum diketahui.
Misalnya, untuk setiap 100 embrio perempuan yang hilang karena keguguran
terjadi kehilangan 160 embrio laki-laki. Ketidakterturan perkembangan juga
lebih sering terjadi pada janin laki-laki daripada janin perempuan.
o Kelahiran kembar
Lebih
berbahaya daripada kalahiiran tunggal. Janin kembar bersesakan sepanjang
periode pranatal dan ini menghambant kegiatan janin normal yang penting bagi perkembangan.Lahir sebelum waktunya juga lebih
banyak terjadi pada kelahiran kembar, seperti hal nya kemungkinan terjadinya
ketidakteraturan perkembangan.
Efek jangka panjang
jikalau ketidaktertaturan perkembangan benar-benar serius dan kalau embrio
tidak gugur atau mati pada waktu
kelahiran atau segera sesudahnya, individu akan cacat dalam beberapa hsl salah
satu aspek yang serius dari ketidakteraturan
perkembangan adalah bahwa ketidakteraturan itu kadang-kadang tidak dapat
dilacak dokter sampai berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun setelah kelahiran.
Orag
tua yang yakin bayinya normal pada waktu dilahirkan, akan sulit menerima anak
yang cacat dan sering kali menyalahkan diri sendiri sebagai penyebab kecacatan
itu. Sekarang diketahui bahwa kekurangan gizi selama kehamilandapat merusak
pekembangan otak janin, menyebabkan kesulitan belajar disekolah, terutama ketidakmampuan membaca. Kerusakan pada otak
janin, apapun penyebabnya, akan mempengaruhi perilaku individu yang semakin
lama semakin tampak jelas dengan bertambah besarnya anak dan bila dibandingkan
dengan anak-anak yang sebaya.
Abnormalitas kromosom,
terutama dalam kromosom x ternyat menyebabkan
abnormalitas fisik yang dapat memberi kecenderungan individu pada
perilaku abnormalitas bila keadaan itu menyulitkannya untuk menyesuaikan dengan
harapa-harapan sosial.
Sejumlah telaah tentang perkembangan awal bayi
yang ibunya kecanduan heroin menunjukkan bahwa sampai usia dua tahun anak
menunjukkan gangguan perilaku. Berapa lama gangguan perilaku ini akn tetap ada
belum ditetapkan.
Usaha-usaha untuk
mengatasi ketidakterturan perkembangan
sekarang ada dua cara pendekatan yang digunakan untuk mengatasi
ketidakteraturan perkembangan. yang pertama adalah konseling genetik. Cara ini mencakup telaah yang luas dan terinci
mengenai riwayat kesehatan suami maupun istri untuk menentukan apakah ada,
kapan, dan dalam bentuk apa abnormalitas fisik atau mental yang terdapat dalam
keluarga mereka. Kalau sudah ada anak sebelumnya, riwayat kesehatannya juga
dipelajari. Pendekatan kedua untuk menghadapi ketidakteraturan perkembangan
adalah menggunakan amniocentesis.
Amniocentesis adalah prosedur medik yang meliputi pengambilan contoh cairan
selubung pembungkus janin dari uterus ibu hamil yang dengan memasukkan jarum kedalam perut dan
diiringi dengan suara ultra untuk meyakinkan bahwa jarum tidak menusuk tubuh
janin yangt sedang berkembang. Cairan yang diambil mengandung sel-sel yang
dilepas oleh janin, dan kemudian diteliti tentang adanya kerusakan-kerusakan
biokimia dan kromosom. Sampai sekarang, amniocentesis merupakan tes yang paling
canggih untuk menentukan jenis kelamin bayi meskipun jarang digunakan untuk
maksud itu. Amniocentesis adalah tes yang paling tepat pada saat ini untuk
meramalkan adanya abnormalitas fisik atau mental sebelum kelahiran dan dari
tahun ke tahun penggunanya semakin meluas.
o
Bahaya
Psikologis
Seperti
bahaya-bahaya fisik yang dihubungkan dengan periode pranatal, bahaya psikologis
dapat menimbulkan akibat yang tetap ada pada perkembangan individu dan dapat
mempengaruhi lingkung an sudah dilahirkan dan perilaku yang diterimaanak dari
orang-orang yang berartliselama tahun-tahun pertumbuhan awal. Tiga bahaya
psikologis yang penting berupa kepercayaan tradisional tentang perkembangan pranatal,
tekanan yang dialalmi ibu selama periode itu, dan sikap-sikap yang kurang
menyenangkan pada anak yang belum lahir dari orang-orang yang memegang peran
penting dalam kehidupan anak.
Kepercayaan tadisional mungkin
ada kepercayaan yang lebih merusak mengenai periode perkembangan pranatal
daripada kepercayaan mengenai periode-periode lain dalam rentang kehidupan.
Kepercayaan demikian dapat dan memang mempengruhi perilaku orang tua kepada
anak-anaknya dan sering kali mempengaruhi sikap anak yang satu trhadap yang
lainnya.
Tekanan yang dialami
ibu bahaya psikologis penting kedua yang
dihubungkan dengan periode pranatal berupa tekanan yang dialami ibu, yaitu
keadaan emosi yang meninggi selama beberapa waktu. Tekanan ini dapat disebabkan
karena rasa takut,marah, sedih,atau iri hati.
Banyak
hal yang menyebabkan tekanna pada ibu selama kehamilan, dan yang sngat sering
timbul adalah: tidak menghendaki anak karena adanya kesulitan dalam perkawinan
atau keuangan atau karena kelahiran anak akan mengganggu program pendidikan
ataupun pekerjaan; gangguan-gangguan fisik yangberat dan yang cukup sering
etrh,cepat marah, dan umumnya mengalami gangguan emosi; merasa kurang sesuai
dalam peran sebagai orang tua, dan takut-takut kalau anaknya akan mengalami
cacat fisik atau keterbelakanglakangan mental, ketakutan yang seringkali
ditingkatkan oleh adanya laporan media massa mengenai seringnya terjadinya ccat
lahir dan peyebab khusus cacat rubella dn thalidomide.
Tekanan
ibu mempengaruhi anak yang sedang berkembang baik baik sebelum maupun sesudah
kelahiran. Sebelum kelahiran, adanya ketidakseimbangan glandular yang hebat dan
menetap karena tekanan tersebut dapat mengakibatkan ketidakterturan dalam
perkembangan anak dan komplikasi pada waktu dilahirkan atu bahkan lahir sebelum
waktunya. Rasa bingung dan cemas mempengaruhi kontraki urine, sehingga proses
kelahiran berlangsung lebih lama daripada yang normal dan kemungkinan terjadi
komplikasilebih besar karena bayi seringkali harus dilahirkan dengan
menggunakan alat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar