Rabu, 18 Juni 2014

Periode Pranatal

Pranatal
            Periode Pranatal merupakan periode yang meliputi perkembangan janin yang ada dirahim ibunya.
Ciri – Ciri Periode Pranatal :
Periode ini, yang mulai pada saat pembuahan dan berakhir pada kelahiran, kurang lebih panjangnya 270 sampai 280 hariatau Sembilan bulan. Meskipun relative singkat, periode prenatal mempunyai enam cirri penting, masing-masing cirri mempunyai akibat yang lambat pada perkembangan selama rentang kehidupan. Ciri-ciri itu adalah :
1.      Sifat-sifat bauran, yang berfungsi sebagai dasar bagi perkembangan selanjutnya, diturunkan sekali untuk selamanya. Sementara itu kondisi-kondisi yang baik atau tidak baik, baik sebelum atau sesudah kelahiran sampai tingkat tertentu, dapat dan mungkin mempengaruhi sifat-sifat fisik dan psikologis yang membentuk sifat-sifat bawaan ini, perubahan-perubahan yang terjadi bersifat kuantitatif dan bukan kualitatif.
2.      Sifat bawaan, sangat berpengaruh terhadap kondisi dalam tubuh ibu, kalau kondisi yang baik akan menunjang perkembangannya dan jika kondisi yang tidak baik akan menghambat perkembangannya dan akan mengganggu pola perkembangan yang akan datang.
3.      Jenis kelamin individu yang baru diciptakan tidak akan mempengaruhi pembuahan dan kondisi-kondisi dalam tubuh ibu, kecuali kalau dilakukan operasi perubahan kelamin dan sudah ditetapkan sehingga pada saat pembuahan tidak akan berubah.
4.      Perkembangan dan pertumbuhan yang normal lebih banyak terjadi selama periode prenatal dibandingkan dengan periode lainnya. Selama Sembilan bulan sebelum kelahiran, individu tumbuh dari sel kecil yang tampak dari mikroskop menjadi bayi yang panjangnya sekitar dua puluh inci dan beratnya rata-rata 7 pon. Diperkirkan bahwa selama masa itu berat badan bertambah sebelas juta kali. Dari sebuah sel berbentuk bulat pada masa itu berkembanglah setiap anggota tubuh manusia, baik eksternal maupun internal. Pada waktu kelahiran, bayi dapat dikenali sebagai manusia, meskipun banyak ciri-ciri eksternalnya secara proporsional berbeda dengan ciri-ciri anak yang usianya lebih tua, dengan anak remaja atau dengan seorang dewasa.
5.      Periode prenatal merupakan masa yang mengandung banyak bahaya, baik fisik maupun psikologis. Periode ini merupakan masa dimana bahaya-bahaya lingkungan atau bahaya-bahaya psikologis dapat sangat mempengaruhi pola perkembangan selanjutnya atau bahkan dapat mengakhiri suatu perkembangan.
6.      Periode prenatal merupakan saat dimana orang-orang yang berkepentingan membentuk sikap-sikap pada diri individu yang baru diciptakan. Sikap-sikap ini akan sangat mempengaruhi cara bagaimana individu-individu ini diperlakukan, terutama selama tahun-tahun pertama pembentukan kepribadiannya. Kalau sikap-sikap ini bersifat emosional, maka hal ini dapat dan seringkali merusak keseimbangan ibu dan juga dapat mengganggu kondisi-kondisi dalam tubuh ibu yang sangatpentingbagiperkembangan normal dariindividu yang barudiciptakan.
Ø  Awal Kehidupan
            Kehidupan dimulai dengan bersatunya sel seks pria dan sel seks wanita. Kedua sel seks ini dikembangkan dalam alat-alat reproduksi, yaitu gonad. Sel-sel seks pria, spermatozoa (bentuk tunggalnya : spermatozoon) diproduksi dalam gonad pria, testis, sedangkan sel-sel seks wanita, yaitu telur-telur (tunggal : ovum, jamak : ova), diproduksi dalam gonad wanita, yaitu indung telur (ovarium).
            Sel-sel seks pria dan wanita mengandung kromosom, setiap sel seks yang matang mempunyai 23 kromoso, dan tiap kromosom mengandung gen yaitu pembawa keturunan. Gen adalah partikel yang ditemukan dalam kombinasi dengan gen-gen lain dalam bentuk menyerupai benang di dalam kromosom. Diperkirakan terdapat sekitar 3.000 gen di dalam setiap kromosom.
            Di dalam telur yang matang terdapat 23 kromosom yang berpasangan, sedangkan di dalam spermatozoon terdapat 22 kromosom yang berpasangan dan satu kromosom yang tidak berpasangan yang mungkin berbentuk kromosom X atau kromosom Y. Dan jumlah persiapan tahap-tahap perkembangan yang dilalui sebelum sel-sel itu siap untuk memproduksi seorang manusia baru. Semua sel seks, pria atau wanita, harus melalui tahap permulaan perkembangan. Sel-sel seks pria melalui dua tahap permulaan, yaitu pematangan dan pembuahan, sedangkan sel-sel seks wanita melalui tiga tahap permulaan, yaitu pematangan, ovulasi dan pembuahan.
Ø  Pematangan
            Pematangan adalah proses pengurangan kromosom melalui pembelahan sel : satu kromosom dari tiap pasangan mencari sel yang belum selesai terbelah, yang selanjutnya akan terbelah menurut panjangnya dan membentuk dua sel baru. Sel yang sudah matang mengandung 23 kromosom yang dikenal dengan sel haploid. Pematangan sel-sel seks baru terjadi apabila kematangan seks sudah tercapai, yaitu pada masa pubertas baik pada anak laki-laki mau pun anak perempuan. Dalam hal spermatozoon, terdapat empat sel baru, yang disebut spermatid, yang masing-masing mampu membuahi ovum (telur). Dalam pembelahan telur, satu kromosom dari setiap pasang didorong keluar dinding sel. Sel baru ini dikenal sebagai tubuh polar. Tiga tubuh polar terbentuk dalam proses pembelahan. Berbeda dengan spermatid, tubuh polar tidak dapat dibuahi, sedangkan sel yang keempat, yaitu telur, dapat dibuahi. Kalau telur tidak dibuahi maka telur akan hancur dan keluar dari tubuh pada saat menstruasi.
            Setiap kemungkinan kombinasi kromosom dari pria dan wanita dapat ditemukan di dalam sel-sel baru setelah pembelahan. Diperkirakan ada 16.777.216 kemungkinan kombinasi dari 23 kromosom pria dan 23 sel-sel seks wanita (66).
Ø  Ovulasi
            Ovulasi adalah tahap pendahuluan perkembangan yang terjadi hanya pada sel-sel seks wanita. Ovulasi adalah proses lepasnya satu telur yang matang selama siklus haid. Kedua indung saling bergantian dalam memproduksi telur yang matang sepanjang siklus haid (53,66).
            Dalam kelahiran kembar yang tidak identik, dua atau lebih dari dua telur yang matang dilepaskan dari indung telur. Belum diketahui apakah telur-telur berasal dari indung telur yang sama atau dari kedua buah indung telur, dan juga belum diketahui mengapa lebih dari satu telur yang matang dilepaskan selama siklus haid yang menyimpang dari pola yang biasa.
            Setelah dilepaskan dari satu folikel ovum (indung telur) telur-telur menemukan jalan ke tuba Fallopi di dekat indung telur yang telah melepaskannya. Sekali telur-telur masuk kedalam tuba, telur-telur didorong oleh kombinasi faktor-faktor : cilia, atau sel-sel berbentuk rambut di sepanjang tuba; cairan yang terdiri dari estrogen dari folikel indung telur dan lender dari lapisan tuba; dan kontraksi yang ritmis dan progresif dari dinding-dinding tuba. Bila panjangnya siklus haid adalah normal, kurang lebih dua puluh delapan hari, ovulasi terjadi antara hari kelima dan kedua puluh tiga dari siklus rata-rata pada hari ke sebelas.
Ø  Pembuahan
            Pembuahan (fertilization), yang terjadi pada masa kehamilan merupakan tahap ketiga dari permulaan perkembangan sejak mulainya kehidupan baru. Biasanya pembuahan terjadi sementara ovum masih berada dalam tuba Fallopi. Lebih spesifik lagi, umumnya pembuahan terjadi dalam dua belas sampai ketiga puluh enam jam dan biasanya terjadi pada dua puluh empat jam pertama setelah telur-telur memasuki tuba. Selama sanggama (coitus), spermatozoon disimpan di mulut uterus. Melalui daya tarik hormonal yang kuat spermatozoon masuk kedalam tuba, yang dibantu mencari jalannya oleh kontraksi otot yang ritmis.
            Setelah spermatozoon menembus ovum, permukaan ovum berubah sedemikian rupa sehingga tidak ada spermatozoon lain yang masuk. Setelah sel sperma menembus dinding ovum, inti dari kedua sel mendekati. Terjadi kerusakan pada selaput yang mengelilingi masing-masing nucleus dan ini menyebabkan kedua inti dapat bergabung. 46 kromosom telah bergabung, separuh berasal dari sel wanita dan separuh berasal dari sel pria.
   Pentingnya Kehamilan
Pada saat kehamilan, ada empat kondisi penting yang mempengaruhi perkembangan individual selanjutnya :
-          Sifat bawaan : Peristiwa penting yang pertama pada saat kehamilan menentukan sifat bawaan individu yang baru diciptakan. Penentuan sifat bawaan mempengaruhi perkembangan selanjutnya dalam dua hal. Faktor keturunan membatasi sejauh mana individu berkembang. Yang kedua adalah bahwa sifat bawaan spenuh nya merupakan masalah kebetulan : tidak ada cara tertentu untuk mengendalikan jumlah kromosom dari pihak ibu atau ayah yang akan diturunkan pada anak.
-          Jenis kelamin : Penentuan jenis kelamin (sex) individu merupakan unsyr penting kedua yang terjadi pada saat pembuahan. Jenis kelamin bergantung pada jenis spermatozoon yang menyatu dengan ovum.
-          Jumlah anak : peristiwa penting ketiga pada saat kehamilan atau segera sesudahnya kejadian adalah akan menentukan anak akan lahir meskipun pada umumnya dalam peristiwa kelahiran hanya satu anak yang dilahirkan, akan tetapi, sering juga terjadi kelahiran. Apabila ovum yang matang dibuahi oleh spermatozoon hasilnya adalah satu anak, kecuali bila telur yang telah dibuahi (zygot) membelah menjdi dua bagian atau lebih yang terpisah selama tahap-tahap permulaan pembelahan sel. Apabila ini terjadi akan menghasilkan kembar identik (uniovular) dua, tiga atau lebih. Kalau dua ovum atau lebih dibebaskan sekaligus dan dibuahi oleh spermatozoa yang berlainan, akan menghasilkan kembar nonidentik (biovular atau vraternal) dua, tiga atau lebih.
-          Posisi urutan anak : Hal keempat yang terjadi pada masa kehamilan adalah penentuan posisi urutan anak yang baru terbentuk diantara saudara-saudaranya. Meskipun hal ini mungkin berubah dalam setahun atau dua tahun setelah lahir, posisi urutan anak tetap sama sejak masa kehamilan.
Beberapa ciri umum anak kembar :
-          Kelambatan perkembangan : anak kembar cenderung mengalami kelambatan perkembangan fisik, mental, motorik, dan berbicara dibandingkan dengan anak-anak tunggal pada usia yang sama.
-          Perkembangan fisik : anak-anak kembar cenderung lebih kecil daripada anak tunggal. Umumnya, hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa mereka belum cukup matang. Mereka juga lebih sering menderita kerusakan otak dan cacat fisik lainnya dibandingkan dengan anak tunggal.
-          Perkembangan mental : persamaan mental antara kembar identik lebih banyak daripada antara kembar nonidentik, dan keadaan ini terus berlangsung sampai usia tua. Kembar identik juga memperlihatkan persamaan-persamaan yang kuat dalam hal kemampuan-kemampuan khusus, seperti bakat-bakat musik dan artistik.
-          Perkembangan sosial : anak kembar cenderung bersaing untuk memperoleh perhatian orang dewasa, cenderung saling meniru perilaku, dan bicara dan cenderung saling bergantung satu dengan yang lainnya dalam pergaulan pada masa prasekolah. Dengan bertambahnya usia mereka, maka berkembanglah persaingan antara mereka. Salah satu diantaranya biasanya berperan sebagai pemimpin dan memaksa yang lainnya menjadi pengikut. Hal ini juga mempengaruhi hubungan mereka dengan anggota keluarga yang lain dan dengan orang-orang di luar keluarga.
-          Perkembangan kepribadian : banyak anak kembar mengalami kesulitan dalam mengembangkan identitas pribadi. Hal ini terutama terjadi pada kembar identik dan kembar nonidentik dengan jenis kelamin yang sama. Anak kembar yang lain menikmati hubungan kekembaran yang erat dan mereka senang atas perhatian yang mereka peroleh sebagai akibat dari penampilan mereka yang sama. Keadaan ini menimbulkan rasa puas diri dan percaya diri.
-          Perilaku yang mengundang masalah : perilaku yang mengundang masalah dilaporkan lebih banyak terdapat di antara anak kembar daripada di antara anak tunggal dari usia yang sama. Diduga bahwa hal ini disebabkan oleh perlakuan terhadap anak kembar, baik di rumah maupun di luar rumah. Perilaku yang mengundang masalah juga dilaporkan lebih sering terdapat pada kembar nonidentik daripada kembar identik. Dianggap bahwa hal ini disebabkan karena adanya persaingan yang lebih besar di antara kembar nonidentik daripada antara kembar identik.
2.1.2 Tahap Perkembangan Pranatal
            Pada masa kehamilan, zygote yang berasal dari satu sel berkembang menjadi embrio lalu kemudian membentuk janin.Dalam perkembangan janin ini, perkembangan yang terjadi melalui prinsip cephalocaudal yang berarti perkembangan dimulai dari atas ke bawah tubuh. Kepala, otak, dan mata embrio berkembang lebih dulu dan besarnya pun tidak proporsional sampai  perkembangan bagian tubuh yang lain menyusul. Setelah prinsip cephaloclaudial ini berlalu, maka prinsip proximodistal akan berlangsung yaitu perkembangan yang terjadi pada tangan dan kaki setelah kepala dan tubuh embrio terbentuk, tangan dan kaki terbentuk lebih dulu sebelum jari-jari.Setelah kelahiran pun pertumbuhan dan  perkembanganini pun akan terus berlangsung.
            Perkembangan prenatal terjadi melalui tiga tahap yaitu : tahap germinal, tahap embryonicdan tahap fetal.
1.      Tahap Germinal  (Pembuahan hingga 2 minggu)
            Pada tahap ini zygote membelah diri menjadi semakin kompleks dan tertanam di dinding uterus setelah pembuahan selama dua minggu. Dalam 36 jam setelah pembuahan, zygote memasuki periode pembelahan dan penduplikasian kilat, alias mitosis. Pembelahan ini akan terus berlanjut sampai sel asal tunggal tersebut mengembang menjadi 800 juta atau lebih sel yang membentuk tubuh manusia. Setelah ovum yangtelah dibuahi membelah diri, ovum yang matang bersel tunggal mulai meningalkan ovarium dan memasuki tuba falopi. Bentuknya kemudian berubah menjadi bola berisi cairan, blastosis, yang mengambang bebas di dalam uterus selama satu atau dua hari sebelum menanamkan dirinya sendiri kepada dinding uterus.Seiring dengan dimulainya pembelahan, beberapa sel di tepi kelompok blastosisdi satu sisi membentuk keping embrionik , masa sel terkecil yang merupakan awal perkembangan embrio. Masa ini sudah membelah mejadi dua lapisan. Lapisan atas, ectoderm, akan menjadi lapisan kulit luar, kuku rambut, gigi, organ sensoris, dan sistem saraf, termasuk otak dan tulang belakang. Lapisan di bawahnya, endoderm,  akan menjadi sistem pecernaan., liver, pankreas, kelenjar ludah, dan sistem pernafasan. Nanti, lapisan tengah, ,mesoderm, akan berkembang dan memecah menjadi lapisan kulit.
            Bagian lain dari blastosismulai mengembang ke dalam beberapa bagian tubuh yang akan merawat dan melindungi anak yang belum lahir : plasenta, tali pusar, danketuban dengan lapisan membran paling luar, korion. Plasenta yang memiliki fungsi tertentu antara lain :  plasenta yang terhubung dengan embrio melalui tali pusar memberikan oksigen dan gizi pada bayi yang sedang berkembang dan menghilangkan kotoran pada tubuhnya. Plasenta membantu memerangi infeksi internal dan memberikan imunitas terhadap berbagai penyakit pada calon bayi.Plasenta menghasilkan hormon yang mendukung kehamilan, mempersiapkan payudara ibu untuk menyusui, merangsang kontraksi uterine untuk mengeluarkan bayi dari tubuh ibu.Kantong ketuban merupakan membran yang berisi cairan yang melingkupi bayi yang sedang berkembang, melindunginya, dan memberikannya ruang untuk bergerak.Thropoblast, lapisan terluar sel blastosis (yang menjadi bagian dari plasenta), memproduksi struktur seperti benang yang kemudian memasuki lapisan dinding uterine dan memungkinkan organisme yang sedang berkembang untuk menggantung di sana sampai ia memasuki lapisan uterine.

2.      Tahap Embrionic ( 2 samapi 8 minggu)
Pada tahap ini organ dan sistem tubuh yang paling penting seperti pernafasan, pencernaan, dan syaraf berkembang secara pesat.Pada masa ini embrio sangat rentan terhadap pengaruh destruktif dalam lingkungan pranatal. Sebagian besar embrio yang cacatnya parah tidak akan bertahan lama lebih dari tiga bulan kehamilan. Aborsi mendadak atau spontaneus abortion atau yang biasa disebut dengan miscarriage (keguguran) merupakan pelepasan embrio atau janin yang tidak dapat bertahan hidup di luar rahim dari uterus.Kegugurn biasanya terjadi karena kehamilan yang tidak normal yang berkaitan dengan abnormalitas kromosom.Jika dibandingkan antara bayi laki-laki dengan bayi perempuan, bayi laki-laki lebih rentan mengalami aborsi atau stillborn (lahir mati). Banyak di antara mereka  yang meninggal pada usia wal, dan pada setiap umur mereka lebih rentan terhadap berbagai kelainan. Di Amerika dari 125 calon bayi laki-laki hanya 105 bayi laki-laki yang berhasil lahir dengan selamat.Adanya peningkatan cacat lahir dan penurunan jumlah kelahiran bayi laki-laki yang normal di Amerika dan beberapa negara Eropa merupakan gambaran terhadap efek polusi lingkungan.

3.      Tahap Fetal ( 8 minggu hingga lahir)
            Tahap fetal merupakan tahap akhir dari kehamilan.Pada masa ini janin tumbuh 20 kali lebih panjang daripada yang sebelumnya, organ dan sistem tubuhnya juga sudah menjadi lebih kompleks. Di dalam rahim sang ibu, janin bernafas, menendang, berputar, meregangkan tubuh, berjungkir balik, menelan, mengepal, cegukan, dan menghisap jari mereka. Para ilmuwan mengobservasi gerakan janin melalui alat ultrasound untuk mendekteksi setiap pergerakan mereka.Pergerakan dan aktivitas janin menunjukkan perbedaan individual.Ada perbedaan antara janin perempuan dengan janin laki-laki.Berdasarkan pergerakannya, janin laki-laki lebih aktif dan kuat dibandingkan dengan janin perempuan selama masa kehamilan.
            Mulai sekitar dua belas minggu selama masa kehamilan, janin menelan dan menghisap sejumlah cairan ketuban yang menghubungkan plasenta dari darah ibu dan masuk ke darah janin yang dapat mengembangkan sensor perasa dan penciuman serta memberikan konstribusi untuk perkembangan yang diperlukan seperti bernafas dan mencerna.Antara ibu dan janin memiliki hubungan yang intim. Janin mampu mendengarkan suara, detak jantung dan getaran tubuh sang ibu.

 Tahap Lingkungan : Faktor Maternal
Bahaya lingkungan tidak memiliki resiko yang sama untuk semua janin. Kerentanan tergantung pada gen dalam diri janin atau dalam diri sang ibu. Misalnya, janin memiliki varian gen pertumbuhan yang tertentu yang disebut transforming gowth factor alpha, enam kali lebih berisiko ketimbang janin lain dalam hal berkembang tanpa rongga mulut apabila sang ibu merokok ketika hamil.

·         Nutrisi
            Seorang wanita hamil membutuhkan tambahan 300-500 kalori sehari, termasuk protein ekstra.Kekurangan nutrisi dapat mempengaruhi perkembangan otak dan meningkatan resiko kelainan kepribadian antisosial. Studi finnish menemukan adanya hubungan antara kekurangan nutrisi fetal dengan schizophrenia. Seorang wanita hamil yang menderita malnutrisi namun mengasup makanan suplemen ketika hamil biasanya memiliki bayi yang lebih besar, sehat, lebih aktif dan berhati-hati sedangkan wanita dengan level zat besi yang rendah, yang mengonsumsi suplemen zat besi setiap hari biasanya memiliki bayi yang berat badan badannya normal atau mungkin melebihi normal dan memiliki kepala yang kecil. Namun mengonsumsi vitamin yang berlebihan juga tidak baik.Kekurangan Iodine dapat mengakibatkan cretinism yang dapat mencakup abnormalitas syaraf parah atau masalah thyroid.
            Folid acid atau folate (vitamin B) sangat penting bagi wanita hamil.Cina merupakan negara dengan tingkat kecelakaan lahirnya bayi dengan neural tube defect anencephalydan spina bifida tertinggi di dunia. Setelah penyelidikan medis, neural tube defect terjadi akibat kekurangan folid acid. Setelah Cina meluncurkan program massif yang memberikan suplemen folid acid kepada calon ibu, cacat ini menurun dengan tajam. Wanita yang berada dalam usia subur disarankan untuk mengonsumsi suplemen folate dan menyertakan vitamin ini dalam santapan mereka dengan menyantap sayur dan buah segar dalam porsi besar bahkan sebelum mereka hamil, karena kerusakan akibat kekurangan folic acid dapat terjadi pada minggu awal kehamilan.
·         Aktivitas Fisik
            Latihan yang rutin pada wanita hamil dapat mencegah sembelit dan meningkatkan pernafasan, peredaran darah, kelenturan otot, dan elastisitas kulit yang memberikan kontribusi pada kehamilan yang lebih nyaman dan persalinan yang lebih mudah.Bekerja pada masa hamil biasanya tidak memiliki bahaya yang khusus, namun pekerjaan yang membuat kita stress dan kelelahan serta jam kerja yang panjang dapat menyebabkan kelahiran prematur yang lebih besar.
·         Mengonsumsi Obat
            Obat yang dikonsumsi sang ibu hamil akan mengalir ke uterus dan bisa menyebrangi palsenta. Kerentanan terbesar terjadi pada beberapa bulan pertama saat perkembangan sedang terjadi.Ada berbagai efek yang dapat ditimbulkan dari penggunaan obat-obatan yaitu :

1.      Obat Medis
            Efek mengonsumsi obat selama masa kehamilan tidak selalu muncul seketika.Pada akhir tahun 1940 dan awal 1950-an, synthetic hormone diethylstilbestrol (DES) diresepkan sebagai obat untuk mencegah keguguran namun keefektifannya tidak terbukti.Para anak perempuan dari wanita yang mengonsumsi DESmemiliki abnormalitas jalur genital dan memiliki kesulitan dalam mengandung, dengan resiko keguguran yang tinggi dan persalinan prematur. Pada anak laki-laki dari wanita yang mengonsumsi DES juga memiliki abnormalitas pada jalur genitalnyaa, tetapi tidak mempengaruhi kesuburannya. Ibu yang mengonsumsi DES dapat memiliki resiko terkena kanker payudara yang lebih  tinggi.
            Wanita hamil seharusnya tidak mengonsumsi obat-obatan.Kalaupun ingin mengonsumsi obat sebaiknya harus berkonsultasi pada dokter atau mengonsumsi obat yang sangat cocok untuk kesehatan ibu dan janin.

2.      Alkohol
            Mengonsumsi alkohol dapat menimbulkan keterlambatan pertumbuhan pada masa pranatal maupun postnatal, cacat wajah ddan tubuh, dan kelainan sistem saraf pusat (seperti respon menghisap yang lambat dan gelombang otak yang tidak normal, kesulitan tidur pada bayi, lambat dalam memproses informasi, konsentrasi yang pendek, tidak dapat rileks, sensitif, hiperaktif, kesulitan dalam belajar, keterbelakangan pertumbuhan dan cacat motorik. Anank yang terkena FAS (Fetal Alcohol Syndrom) memiliki tingkat keparahan kondisi yang meliputi keterbelakangan pertumbuhan bagian dalam rahim, ketidaknormalan kongenital ringan.
            Dalam sebuah penelitian ditemukan bahwa wanita yang mengonsumsi sedikit alkohol memiliki anak yang agresivitasnya tidak normal, sedangkan wanita yang mengonsumsi alkohol sedang hingga berat memiliki anak yang bermasalah atau nakal.Tidak ada hal yang aman atau pun baik dalam mengonsumsi alkohol.Oleh karena itu, wanita yang ingin memiliki anak sangat tidak dianjurkan untuk mengonsumsi alkohol mulai dari masa kehamilan hingga masa menyusui.

3.      Nikotin
            Pengonsumsian nikotin pada masa kehamilan dapat menyebabkan keguguran, berat badan bayi yang berada di bawah normal, meningkatkan resiko terhadap keterlambatan pertumbuhan pranatal, keterbelakangan mental, bahkan kematian.
            Pada suatu penelitian ditemukan bahwa bayi baru yang ibunya merokok pada masa kehamilan lebih ringan dan lebih pendek serta memiliki fungsi pernafasan yang lebih buruk jika dibandingkan dengan bayi dari ibu yang tidak merokok.Seorang ibu yang merokok pada masa kehamilan memiliki bayi yang bermasalah pada perutnya dan cenderung memiliki anak dengan resiko terkena kanker.Efek yang ditimbulkan dari merokok selama kehamilan pada anak yang dilahirkan dari ibu yang perokok yaitu; rentang perhatian yang buruk, hiperaktif, cemas, masalah belajar dan perilaku, masalah bahasa dan perseptual-motorik, ber-IQ rendah, tingkat penempatan yang rendah, dan masalah neurologis.

4.      Kafein
            Masih belum bisa dipastikan apakah kafein merupakan teratogen bagi bayi manusia atau tidak.Sebuah penelitian melakukan percobaan pada 1.205 ibu baru dan bayi mereka menunjukan tidak ada efek kekurangan berat badan, kelahiran prematur, atau pun keterlambatan pertumbuhan.Namun, mengonsumsi kopi lebih dari empat cangkir bisa mengakibatkan kematian mendadak pada bayi.

5.      Mariyuana, Opiate, dan Kokain
            Penggunaan mariyuana dapat menyebabkan cacat lahr pada bayi. Penelitian di Kanada menemukan gangguan syaraf temporer seperti bergetar dan terkejut, serta kelahiran dengan berat badan di bawah normal pada bayi yang merokok.Dalam penggunaan mariyuana, tanpa mengonsumsi rokok, kokain dan opiate-hanya mengonsumsi mariyuana dapat menimbulkan kanker.
Wanita yang kecanduan heroin atauopiateakan melahirkan anak yang juga akan kecanduan obat yang sama dengan ibunya. Bayi yang telah terkena pada masa pranatal tidak bisa tenang dan sensitif, sering bergetar, gerakan tidak terkontrol, demam, muntah-muntah, sulit bernafas, lebih sering menangis, kurang resposif dan waspada, menunjukan sindrom withdrawal akut, serta kesulitan tidur.
            Penggunaan kokain berisiko pada aborsi mendadak, keterlambatan pertumbuhan, dan ketidaksempurnaan pertumbuhan saraf.

6.      Penyakit yang Ditularkan Secara Seksual.
            AIDS (Aquired Immune Deficiency Syndrome) merupakan penyakit yang ditimbulkan oleh virus HIV( Human Immudofiency Virus) yang menurunkan fungsi kekebalan tubuh. Pada ibu yang sedang hamil dan terkena penyakit HIV, maka anak yang dikandungnya juga akan terkena penyakit HIV yang ditularkan sang ibu melalui darah menuju ke plasenta. Setelah lahir, virus tersebut juga dapat ditularkan melalui air susu ibu. Penularan penyakit ini dapat dicegah melalui obat AZT atau zidovudine.Selain itu, persalinan dengan bedahcesar juga dapat mengurangi penularan penyakit ini.Penyakit yang ditularkan secara seksual lainnya adalah penyakit spilis, gonorea dan herpes genital tetapi dapat dicegah dengan persalinan bedah cesar.

7.      Penyakit Maternal Lainnya
            Orangtua seharusnya menghindari semua infeksi-pilek, flu, radang saluran kencing dan infeksi vaginal, daan penyakit yang ditularkan secara seksual lainnya.Infeksi toxoplasmois yang disebabkan oleh parasit yang tinggal di dalam tubuh sapi, domba dan babi serta dalam saluran usus kucing, menghasilkan simptom yang mirip dengan demam biasa.Pada wanita hamil infeksi ini menyebabkan kerusakan otak dan mata yang parah, epilepsi, keguguran, lahir mati atau kematian pada bayi, kehilangan pendengaran dan ketidakmampuan dalam belajar.Pada ibu yang mengidap penyakit diabetes dapat memengaruhi perkembangan neurobehavioral dan kemampuan kognitif sehingga perlu dilakukan pengujian diabetes terhadap wanita hamil dan melakukan diet yang terus terkontrol.

8.      Umur Ibu
            Pada wanita yang hamil pada usai tiga puluh atau empat piluh tahun lebih rentan menderita kompikasi diabetes, tekanan darah, atau pendarahan akut. Pada usia 35 tahun, peluang untuk mengalami keguguran atau lahir mati, kelahiran prematur, keterlambatan pertumbuhan janin, komplikasi kelahiran lain atau cacat lahir seperti down syndrome lebih tinggi.
Kehamilan pada masa remaja cenderung memiliki bayi yang lahir dengan berat badan di bawah normal dan memiliki resiko kematian di bulan pertama, serta masalah kesehatan yang lebih tinggi. Hal ini dikarenakan tubuh sang ibu yang masih berusia gadis juga masih dalam tahap berkembang yang juga mengonsumsi nurisi vital yang dibutuhkan oleh janin.

9.      Ancaman Lingkungan Luar
            Bahan kimia, radiasi, panas atau kelembaban yang sangat, serta ancaman dari luar dapat menimbulkan akibat pada perkembangan pranatal.Radiasi dapat menyebabkan mutasi genetik. Terpaparnya bagian dalam uterus telah dihubungkan dengan resiko keterbelakangan mental, ukuran kepala yang kecil, kromosomal malfungsi, down syndrome, epilepsi, dan tingkat tes IQ serta pelajaran sekolah yang buruk.
  Pengaruh Lingkungan : Faktor Paternal
            Seorang ayah juga dapat menularkan cacat yang disebabkan oleh lingkungan.Melalui sentuhan akibat mariyuana, rokok, timbal, alkohol, dan nikotin dalam jumlah yang besar DES atau pestisida tertentu, bisa menghasilkan sperma abnormal.Wanita hamil yang menjadi perokok pasif menyebabkan bayi yang dilahirkan memliki berat badan yang kurang dari normal dan kanker pada masa anak-anak. Sementara ayah yang bersentuhan dengan timbal yang dalam kadar yang tinggi akan melipatgandakan penurunan berat badan sang bayi. Ayah yang kurang mengonsumsi vitamin C bisa menyebabkan sang anak lahir cacat serta tipe-tipe kanker tertentu yang lebih beresiko. Begitu juga dengan penggunaan kokain yang juga dapat menyebabkan cacat lahir pada anak. Pada usia lanjut sang ayah dapat menyebabkan sang anak mengalami sindrom Marfan dan dwarfism serta down syndrome.
 Monitor Perkembangan Pranatal
            Dengan semakin canggihnya kemajuan teknologi masa kini memungkinkan semua pekerjaan manusia menjadi mudah dan cepat terlaksana.Kemajuan teknologi ini juga bisa kita rasakan di bidang kedokteran. Sebagian besar apa yang terjadi pada bulan-bulan di antara kehamilan dan kelahiran jauh di luar jangkauan kita, sekarang kita memiliki sejumlah alat untuk memeriksa perkembangan calon bayi.
ü  Ultrasound dan Amniocentesis
            Ultrasound berfungsi untuk mengukur perkembangan janin, mengetahui umur kandungan, mendeteksi kehamilan kembar, mengevaluasi abnormalitas uterine, mendeteksi ketidaknormalan utama struktur janin, da menentukan apakah janin sudah meninggal atau masih hidup, serta memandu prosedur lainnyaseperti amniocentesis. Pada amniocentesis, cairan ketuban yang mengandung sel fetal, diambil dan dianalisa untuk mendeteksi keberadaan cacat genetik tertentu dan multifactorial dan semua ketidaknormalan kromosomal yang diketahui.Ultrasound atau amniocentesis dapat mengungkapkan jenis kelamin, yang bisa digunakan untuk menganalisa kelainan yang berhubungan dengan jenis kelamin.

ü  Metode Pemeriksaan Lain
            Embryoscopy, memasukan alat pemantau mini ke dalam abdomen wanita hamil yang bisa memberikan gambaran embrio yang jelas.
            Preimplantation genetic diagnosis, mengidentifikasi cacat genetik pada empat sampai delapan sel embrio yang dibuahi pada In Vitro Fertilization dan belum ditanam ke dalam uterus sang ibu.
            Dengan memasukan jarum ke dalam aliran darah halus tali pusar di bawah panduan ultrasound, dokter dapat mengambil sampel darah janin untuk melakukan pengujian terhadap kemungkinan adanya infeksi, anemia, kegagalan jantung, kelainan metabolisme tertentu, dan kehilangan kekebalan tubuh, serta pengidentifikasian kondisi yang lainnya.Prosedur ini disebut dengan umbilical cord sampling atau fetal blood sampling.
Perawatan Pranatal
            Pemindaian terhadap cacat dan penyakit merupakan salah satu alasan pentingnya perawatan pranaatal.Perawatan pranatal yang berkualitas tinggi yang termasuk pelayanan pendidikan, sosial, dan gizi, yang dilakukan sejak awal dapat membaantu mencegah kematian bayi dan ibu serta komplikasi persalinan lainnya.Sekarang, perawatan prenatal ini sudah semakin meningkat.Namun, walaupun perawatan pranatal ini meningkat, tingkat persalinan prematur dan berat badan di bawah normal juga semakin tinggi.Salah satunya adalah jumlah kelahiran kembar yang menuntut perawatan pranatal yang khusus.Perawatan prenatal harus dimulai sebelum kehamilan.Perawatan prenatal yang baik dapat memberikan setiap anak peluang terbaik untuk memasuki dunia dengan kondisi yang baik untuk menghadapi tantangan kehidupan di luar rahim.2.1.7 Bahaya Selama Periode Pranatal
Dalam rentang kehidupan tidak ada periode yang banyak sekali mengandung bahaya bagi perkembangan atau bahaya yang sifat nya lebih serius selain periode pranatal relatif singkat. Bahaya ini dapat bersifat fisik atau psikologis. Bahaya fisik lebih banyak mendapat perhatian ilmiah karena lebih mudah dikenali.
Tetapi, bahaya psikologis kadang-kadang sama bahayanya dengan bahaya fisik, karena mempengaruhi sikap dari orang-orang yang berarti terhadap anak yang sedang berkemban. Lagipula, bahaya psikologis seringkali meningkatkan bahaya fisik.
o   Bahaya Fisik
Dalam ketiga periode pranatal terdapat bahaya fisik tertentu. Meskipun bahaya tersebut tidak selalu mempengaruhi semua individu, tetapi hal-hal tersebut sering terjadi dan cukup dapat mempengaruhi perkembangan individu sepanjang kehidupannya. Davis dan havighurst menunjukkan bertahun-tahun yang lalu (19) :
Segala sesuatu yang dialami janin didalam rahim dan dalam proses kelahirannya; cukup tidaknya makanan didalam urine; ada tidaknya infeksi atau luka-luka pada waktu lahirnya; kesemuanya sering kelai terbukti sama pentingnya dengan faktor keturunan.
ü  Kondisi-kondisi yang mempengaruhi bahaya-bahaya fisik
Ada kondisi tertentu yang ternyata memperbesar kemungkinan terjadinya bahaya fisik atau menekankan bahay tersebut. Para dokter telah  bertahun-tahun  mengetahui bahwa kalau calon ibu mengaklami kontraksi “rubella” dalam kehamilan tiga semester pertama,kemungkinan akan terjadi ketidakteraturan dalam perkembangan bayinya, terutama dalam bentuk cacat mata atau cacat telinga atau pembentukan jantung yang kurang baik.
Kondisi kedua yang memperbesar kemungkinan terjadinya bahay fisik adalah bila kondisinya lebih kuat atau lebih besar dari kondisi normal. Beberapa kondisi yang diketahui mempengaruhi anak yang sedang berkembang selama periode pranatal. Uraian dibawah ini dicurigai dapat mempengaruhi perkembangan.
o   Malnutrisi ibu
Dapat merusuk perkembangan normal, terutama perkembangan otak janin. Terlalu banyak merokok dan minum-minuman keras mengganggu perkembangan normal, terutama selama   periode embrio dan janin. Demikian pula dengan minum obat-obatan.
o   Usia ibu
Dilaporkan merupakan kondisi yang  memperbesar kemungkinan terjadinya bahaya memperbesar kemungkinanterjadinya bahaya fisik selama periode pranatal. Sebabnya adalah selam bahwa enjelang  menopause  para wanita sering kali mengalami gangguan endokrin yang memperlambat perkembangan embrio dan janin, menimbulkan ketidakteraturan perkembangan seperti cretinisme, “Down syndrome” pembentukan jantung yang salah dan “hydrocephalus”, yang semuanya mencakup cacat fisik dan mental.
Jenis pekerjaan tertentu cenderung lebih mengganggu perkembangan pranatal daripada jenis pekerjaan yang lain. Bahan kimia dan bahan lain yang dihadapi wanita yang bekerja ditempat seperti rumah sakit, salom kecantikan, dan pabrik dapat memperbesar jumlah kelahiran cacat atau keguguran dalam tahun-tahun terakhir hidupnya.
Embrio perempuan mempunyai kemungkin hidup yang lebih besar daripada embrio laki-laki tetapi sebab belum diketahui. Misalnya, untuk setiap 100 embrio perempuan yang hilang karena keguguran terjadi kehilangan 160 embrio laki-laki. Ketidakterturan perkembangan juga lebih sering terjadi pada janin laki-laki daripada janin perempuan.
o   Kelahiran kembar
Lebih berbahaya daripada kalahiiran tunggal. Janin kembar bersesakan sepanjang periode pranatal dan ini menghambant kegiatan janin normal  yang penting bagi perkembangan.Lahir sebelum waktunya juga lebih banyak terjadi pada kelahiran kembar, seperti hal nya kemungkinan terjadinya ketidakteraturan perkembangan.
Efek jangka panjang jikalau ketidaktertaturan perkembangan benar-benar serius dan kalau embrio tidak gugur atau mati  pada waktu kelahiran atau segera sesudahnya, individu akan cacat dalam beberapa hsl salah satu aspek yang serius dari ketidakteraturan perkembangan adalah bahwa ketidakteraturan itu kadang-kadang tidak dapat dilacak dokter sampai berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun setelah kelahiran.
Orag tua yang yakin bayinya normal pada waktu dilahirkan, akan sulit menerima anak yang cacat dan sering kali menyalahkan diri sendiri sebagai penyebab kecacatan itu. Sekarang diketahui bahwa kekurangan gizi selama kehamilandapat merusak pekembangan otak janin, menyebabkan kesulitan belajar disekolah, terutama  ketidakmampuan membaca. Kerusakan pada otak janin, apapun penyebabnya, akan mempengaruhi perilaku individu yang semakin lama semakin tampak jelas dengan bertambah besarnya anak dan bila dibandingkan dengan anak-anak yang sebaya.
Abnormalitas kromosom, terutama dalam kromosom x ternyat menyebabkan  abnormalitas fisik yang dapat memberi kecenderungan individu pada perilaku abnormalitas bila keadaan itu menyulitkannya untuk menyesuaikan dengan harapa-harapan sosial.
 Sejumlah telaah tentang perkembangan awal bayi yang ibunya kecanduan heroin menunjukkan bahwa sampai usia dua tahun anak menunjukkan gangguan perilaku. Berapa lama gangguan perilaku ini akn tetap ada belum ditetapkan.
Usaha-usaha untuk mengatasi ketidakterturan perkembangan sekarang ada dua cara pendekatan yang digunakan untuk mengatasi ketidakteraturan perkembangan. yang pertama adalah konseling genetik. Cara ini mencakup telaah yang luas dan terinci mengenai riwayat kesehatan suami maupun istri untuk menentukan apakah ada, kapan, dan dalam bentuk apa abnormalitas fisik atau mental yang terdapat dalam keluarga mereka. Kalau sudah ada anak sebelumnya, riwayat kesehatannya juga dipelajari. Pendekatan kedua untuk menghadapi ketidakteraturan perkembangan adalah menggunakan amniocentesis. Amniocentesis adalah prosedur medik yang meliputi pengambilan contoh cairan selubung pembungkus janin dari uterus ibu hamil yang  dengan memasukkan jarum kedalam perut dan diiringi dengan suara ultra untuk meyakinkan bahwa jarum tidak menusuk tubuh janin yangt sedang berkembang. Cairan yang diambil mengandung sel-sel yang dilepas oleh janin, dan kemudian diteliti tentang adanya kerusakan-kerusakan biokimia dan kromosom. Sampai sekarang, amniocentesis merupakan tes yang paling canggih untuk menentukan jenis kelamin bayi meskipun jarang digunakan untuk maksud itu. Amniocentesis adalah tes yang paling tepat pada saat ini untuk meramalkan adanya abnormalitas fisik atau mental sebelum kelahiran dan dari tahun ke tahun penggunanya semakin meluas.
o   Bahaya Psikologis
Seperti bahaya-bahaya fisik yang dihubungkan dengan periode pranatal, bahaya psikologis dapat menimbulkan akibat yang tetap ada pada perkembangan individu dan dapat mempengaruhi lingkung an sudah dilahirkan dan perilaku yang diterimaanak dari orang-orang yang berartliselama tahun-tahun pertumbuhan awal. Tiga bahaya psikologis yang penting berupa kepercayaan tradisional tentang perkembangan pranatal, tekanan yang dialalmi ibu selama periode itu, dan sikap-sikap yang kurang menyenangkan pada anak yang belum lahir dari orang-orang yang memegang peran penting dalam kehidupan anak.
Kepercayaan tadisional mungkin ada kepercayaan yang lebih merusak mengenai periode perkembangan pranatal daripada kepercayaan mengenai periode-periode lain dalam rentang kehidupan. Kepercayaan demikian dapat dan memang mempengruhi perilaku orang tua kepada anak-anaknya dan sering kali mempengaruhi sikap anak yang satu trhadap yang lainnya.
Tekanan yang dialami ibu bahaya psikologis penting kedua yang dihubungkan dengan periode pranatal berupa tekanan yang dialami ibu, yaitu keadaan emosi yang meninggi selama beberapa waktu. Tekanan ini dapat disebabkan karena rasa takut,marah, sedih,atau iri hati.
Banyak hal yang menyebabkan tekanna pada ibu selama kehamilan, dan yang sngat sering timbul adalah: tidak menghendaki anak karena adanya kesulitan dalam perkawinan atau keuangan atau karena kelahiran anak akan mengganggu program pendidikan ataupun pekerjaan; gangguan-gangguan fisik yangberat dan yang cukup sering etrh,cepat marah, dan umumnya mengalami gangguan emosi; merasa kurang sesuai dalam peran sebagai orang tua, dan takut-takut kalau anaknya akan mengalami cacat fisik atau keterbelakanglakangan mental, ketakutan yang seringkali ditingkatkan oleh adanya laporan media massa mengenai seringnya terjadinya ccat lahir dan peyebab khusus cacat rubella dn thalidomide.

Tekanan ibu mempengaruhi anak yang sedang berkembang baik baik sebelum maupun sesudah kelahiran. Sebelum kelahiran, adanya ketidakseimbangan glandular yang hebat dan menetap karena tekanan tersebut dapat mengakibatkan ketidakterturan dalam perkembangan anak dan komplikasi pada waktu dilahirkan atu bahkan lahir sebelum waktunya. Rasa bingung dan cemas mempengaruhi kontraki urine, sehingga proses kelahiran berlangsung lebih lama daripada yang normal dan kemungkinan terjadi komplikasilebih besar karena bayi seringkali harus dilahirkan dengan menggunakan alat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar